Automated IR-Cam untuk Electric Substation Monitoring

Substation Monitoring System Berbasis ThermoVisionUtilitas tenaga listrik umumnya akan mengalami masalah dengan umur dari peralatan dan segala infrastrukturnya, tentu saja hal ini akan mengakibatkan meningkatnya resiko terjadinya blackouts (padam total) dan brownouts (peralatan terbakar atau meledak), biaya yang tak terduga akan meningkat drastis untuk perbaikan/maintenance, banyaknya permasalahan keamanan untuk lokasi yang jauh dari pengawasan, dan tentunya akan berujung pada biaya yang membengkak besar.
Sebagai salah satu bagian dari inisiatif untuk meningkatkan pelayanan publik, industri listrik selalu mencari jalan keluar dari permasalahan-permasalahan tersebut yang tentu saja akan mendukung usaha peningkatan kehandalan dan kualitas penyaluran tenaga listrik namun tetap dapat menghemat keluarnya biaya yang berlimpah.
ELECTRICAL-service-contr-IRVIKami juga berusaha berpartisipasi dalam usaha ini dengan bekerja-sama dengan beberapa partner bisnis, pabrikan serta pihak penyaluran guna menyempurnakan sistem monitoring pada gardu induk listrik.
Melalui penggunaan Kamera Infrared “cerdas” kami mencoba meningkatkan kecerdasan (artificial intelligent) dan analisa dari automation software yang lebih cerdas guna memenuhi kebutuhan industri listrik yang semakin kompleks. Kegagalan peralatan yang akan terjadi suatu hari nanti dan gangguan keamanan dari sebuah site akan dengan mudah dapat dideteksi kapan saja, siang atau pun malam, meski di lokasi pemantauan jarak jauh pun. Alhasil akan didapati sebuah peningkatan kehandalan dan berkurangnya biaya-biaya yang tidak semestinya.
Peringatan dini terhadap berbagai macam masalah pada gardu induk:
Kamera IR "FLIR A-Series"
  • Pemantauan secara remote terhadap komponen vital dan kritis dalam sebuah gardu induk listrik.
  • Dapat membantu meningkatkan kinerja dan kehandalan tanpa penambahan personil thermovision
  • Pemantauan dapat dilakukan dari central control room dan dapat terintegrasi dengan mudah dengan Substation Automation System via Ethernet (TCP/IP) dan koneksi nirkable (wireless).
  • Gambar thermovision dapat dilihat secara langsung melalui monitor komputer (LIVE) substation automation ataupun dengan modul server terpisah.
  • Mendapatkan pembacaan temperatur yang cepat dan akurat dari peralatan yang mulai kelebihan panas (overheating) dan diperkirakan akan terbakar dalam kurun waktu tertentu.
  • Mampu mengamati peralatan yang sudah tidak bekerja lagi (rusak) dengan penunjukan temperatur yang jauh lebih rendah dari peralatan lainnya.
  • Mampu menghasilkan alarm audio-visual baik dari software internal ataupun via Substation Automation.
  • Dapat mengirimkan laporan pemberitahuan otomatis via email dan koneksi intranet kepada pihak manajemen untuk aksi yang lebih cepat. Atau dapat juga dengan metode SMS-Alert ataupun Phone-Dial kepada pihak terkait apabila infrastruktur masih belum memadai.
  • Bekerja dalam kondisi apapun, pada siang atau pun malam, baik terik atau pun hujan serta dapat beroperasi selama 24/7.
Tipikal Konfigurasi Sistem
Contoh Aplikasi Software Monitoring Sederhana Automation system kali ini sengaja di desain khusus untuk pemantauan rangkaian peralatan pada gardu induk yang cukup kritis dan termakan usia yang sewaktu-waktu dapat terbakar. Metode dan model penggambaran thermovisi yang diambil dari kamera IR dapat mengikuti standar dan kebutuhan end-user. Automation system yang kami desain bersifat open architecture sehingga dapat dikembangkan ke dalam berbagai macam model dan pengembangan berkelanjutan guna kehandalan terbaik dari sebuah sistem.
.Net WebViewer Sample Melalui .Net Framework, pengembangan ke dalam intelligent automation system jauh lebih mudah dan tak terbatas dibandingkan dengan yang lainnya, vista & win 7 support plus tampilan gambar 64bit (HD), web-application, dll. Dan tentu saja “Free-License”, sehingga anda dapat menggunakan investasi ini selamanya tanpa batasan waktu. Karena kami menyadari license key terkadang malah seringkali menyebabkan error dan cenderung membingungkan end-user.FLIR A-Series
Kami tidak hanya merancang aplikasi automation untuk substation saja, namun bisa juga untuk beragam aplikasi pemantauan lokasi kritis lainnya seperti: Oil & Gas, Power Generation, Hi-Risk Building, dll. Untuk saat ini, kamera IR yang compatible dengan intelligent automation system yang kami desain adalah FLIR A-Series.
Skema Pivot VisionDengan penambahan controller yang terintegrasi dengan housing kamera IR untuk mengatur sudut pandang serta kemiringan kamera IR akan mempermudah pemantauan site gardu induk. Intelligent Automation System dapat mengendalikan controller tersebut dan dengan cerdas dapat melakukan site-patrol secara otomatis, memantau temperatur peralatan dan memantau keamanan site tanpa pengawasan manusia.
Mampu mengasilkan laporan otomatis harian, mingguan, bulanan, dll 150 KV station, visual and thermal images Predictive trending functionality: Accurately track thermal performance over time with easy-to-understand
Gambar yang diperoleh akan dikirimkan via Ethernet, wireless atau pun fiber optic. Intelligent Automation System dapat juga diprogram untuk menghasilkan laporan otomatis secara periodik sesuai kebutuhan dan format end-user untuk menjamin kehandalan sistem.
Automated Substation Monitoring Systems
Berikut adalah beberapa komponen gardu induk yang dapat dipantau secara remote dimana kegagalan peralatan dapat dikenali secara thermal dan peralatan dapat dipantau secara tembus pandang:
  • Trafo Daya / Power transformers (level minyak trafo dan operasi pompa)
  • Load tap changers (level minyak dan permasalahan internal lainnya)
  • Insulator bushings (level minyak dan deteksi sambungan yang rusak atau kurang baik)
  • Standoff insulators (moisture, kontaminasi, dan degradasi)
  • Lightning/Surge arrestors (degradasi pada disk metal-oksida)
  • Circuit breakers / PMT (kebocoran minyak ataupun SF6)
  • Mechanical disconnects: DS, ES, dll (koneksi yang kurang baik atau rusak, kontaminasi)
  • Control cabinets (kerusakanyang disebabkan oleh fan, pompa, dan komponen lainnya)
  • Baterai

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >

Basic Lighting Calculator

Program kalkulator online ini merupakan alat bantu yang dapat digunakan untuk melakukan estimasi jumlah lampu/pencahayaan yang anda butuhkan, untuk setiap watt Ballast yang diberikan untuk nilai iluminasi yang cukup berdasarkan ukuran ruangan yang diberikan.

Program Basic Lighting Calculation:

Klik tombol ini untuk membuka kalkulator:

Alat bantu ini bukan merupakan alat bantu yang definitif namun dapat menyediakan titik awal pengembangan instalasi pencahayaan.

  1. Masukkan nilai daya lampu (watt) yang diperlukan per meter persegi. Kami merekomendasikan anda untuk menggunakan nilai dibawah 540 watt (nilai maksimum: 540).
  2. Masukkan panjang dan lebar dari ukuran ruangan yang ingin dikembangkan dalam satuan meter.
  3. Masukkan nilai daya lampu (watt) per-unit dari unit pencahayaan yang dikehendaki untuk digunakan, misalnya: 250w, 400w, 600w or 1000w.
  4. Hasil kalkulasi program akan melakukan estimasi langsung berapa jumlah lampu yang dibutuhkan pada nilai daya yang telah anda tetapkan sebelumnya pada ukuran ruangan yang telah diberikan.

Alat bantu ini tidak mencakup aspek penting lainya seperti tingginya lampu dari permukaan lantai/obyek.  Anda dapat menghubungi local specialist retailer kepercayaan anda untuk sayang yang terbaik untuk kondisi yang lebih spesifik pada instalasi yang tengah anda kembangkan.  Umumnya pihak instalatir penerangan akan menawarkan anda pilihan yang paling komprehensif dalam memilih kualitas reflektor dan unit ballast yang ada di pasaran.

Catatan:

  • Program ini tidak memerlukan instalasi khusus, anda cukup membuka situs ini melalui Mozilla Firefox dan anda langsung dapat menggunakannya setelah menekan tombol diatas.
  • Anda juga dapat menyimpan file web tersebut apabila ingin membukanya dalam keadaan tidak tersambung dg internet dengan menekan tombol CTRL dan S (save page as…).
  • Program ini menggunakan javascript dan popup, pastikan keduanya dapat berjalan di browser anda, apabila tidak maka program kalkulator tidak dapat terbuka.

Program ini masih bersifat dasar dalam instalasi pencahayaan dan didedikasikan untuk mereka yang ingin memperdalam ilmu tersebut.

Tampilan program lighting kalkulator kurang lebih seperti ini:

Screenshoot Online Lighting Calculator...

Tks 4 reading…

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >

Metode Pemilihan Breaking Capacity LV Breaker (IEC 947-2)

Pokok Bahasan:

Di dalam artikel ini hanya akan membahas mengenai metode pemilihan Circuit Breaker (CB) berdasarkan Breaking Capacity (Kapasitas Pemutusan) dan parameter terkait saja.

A1. Kriteria Dasar Pemilihan Circuit Breaker

image Untuk menentukan tipe Circuit Breaker yang akan di pasang di dalam sebuah titik instalasi listrik, kita wajib mengetahui dua parameter utama yang mendasar yaitu:

  1. Arus beban (load current) IB;
  2. Nilai arus hubung singkat tiga fasa (three-phase short-circuit) atau dikenal dengan istilah Prospective ISC pada posisi asal mula instalasi pengawatan.

Circuit Breaker terpilih akan selalu membandingkan arus setting Ir dengan arus beban IB, serta breaking capacity-nya ICU dengan prospective ISC (lihat gb. dibawah). Ini adalah aturan dasar yang terdapat pada standar instalasi Circuit Breaker dan kemungkinan tidak akan berubah atau diamandum ulang.

gb. 1 Parameter dasar yang mengatur pemilihan outgoing circuit breaker

A2. Penggunaan Service Breaking Capacity ISC

Di dalam IEC 947-2 telah didefinisikan karakteristik Service Breaking Capacity yang baru, ICS, yang mana menggambarkan kemampuan dari peralatan (CB) untuk kembali beroperasi secara normal setelah short-circuit breaking (pemutusan arus hubung-singkat) pada nilai tertentu yang mungkin terjadi.

Meskipun disana tidak ada aturan dalam standar instalasi (IEC 364 atau NF C 15-100) yang sesuai pada kegunaan dari nilai ICS, disarankan untuk memilih peralatan yang memiliki nilai service breaking capacity ICS ≥ nilai kemungkinan hubung singkat ISC. Hal ini cukup penting dan jauh lebih bijak dalam rangka untuk meyakinkan kelangsungan kerja serta kehandalan sistem yang lebih optimal.

A2.a. Circuit Breaker yang diinstal dekat dengan power suplai.

A2.b. Circuit Breaker dengan rating lebih rendah pada instalasi yang jauh dengan power suplai.

A3. Definisi dan Simbol

Berikut adalah definisi dan simbol dasar Circuit Breaker yang wajib diketahui,

Definisi terkait dengan tegangan:

  • Ue: rated service voltage.
  • Ui: rated insulation voltage (> Ue max.).
  • Uimp: rated impulse withstand voltage.

Definisi terkait dengan arus:

  • IB: circuit operational current, as in NF C 15-100, paragraph 433-2.
  • Icm: rated short-circuit making capacity.
  • Ics: rated service breaking capacity (normally expressed as a % of Icu).
  • Icu: rated ultimate short-circuit breaking capacity (expressed in kA).
  • Icw: rated short-time withstand current.
  • IDn: rated residual operating current (often called residual sensitivity).
  • In: rated current = maximum value of current used for the temperature rise tests (e.g. for a Compact NS250 circuit breaker: In = 250 A).
  • Is: discriminating current limit.
  • Isc: short-circuit current at a given point in the installation.

A4. Contoh Perhitungan Kemungkinan Arus Hubung Singkat

1/ Downstream of a circuit breaker installed in
a main LV board (simak gb. dibawah)

Downstream of a circuit breaker installed in

 

Calculation of maximum prospective Isc

(Three-phase short-circuit at circuit breaker installation point)

Calculation of the most probable Isc

(Phase/earth short-circuit with an arc in the main LV board)

Lineside impedance

clip_image002_thumb3

clip_image002_thumb4

 

Transformer impedance

clip_image005_thumb

clip_image007_thumb1

 

 

*: For a transformer with delta/zig-zag connection, direct impedance Zd and negative phase-sequence impedance Zi are equal: zero-sequence impedance equals 0.4 Zd.

Impedance of transformer - main LV board connection

cable

+

Busbar impedance (» 5 m)

clip_image009_thumb1

clip_image011_thumb1 

(PE cross-section = ½ cross-section of phases)

 

clip_image013_thumb1

clip_image015_thumb3

 

(the arc is taken into account by factor 0.8)

Conclusion:

As probable Isc is very close to prospective Isc, it is advisable to choose a device whose Ics is equal to 100% Icu, e.g. a Merlin Gerin NS160N circuit breaker.

2/ Downstream of a circuit breaker installed
in the subdistribution switchboard

Downstream of a circuit breaker installed

 

Calculation of the probable Isc

(Two-phase short-circuit with an arc at least 3 m from the switchboard)

Lineside impedance

clip_image002_thumb5

 

Cable impedance

clip_image004_thumb3

 

Connection impedance

clip_image006_thumb3

 

Total impedance per phase

clip_image008_thumb3

 

(the arc is taken into account by the factor 0.8)

Conclusion:

The probable Isc is less than 50% of prospective Isc (18 kA). It is thus usual to choose a device with an Ics equal to 50% of Icu, for example a Merlin Gerin C60L circuit breaker.

Thx for reading…

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >

Sistem Manajemen Baterai

Baterai Management System (Battery Monitoring System atau biasa disingkat “BMS”) adalah perangkat elektronik yang mengelola pengisian ulang baterai (sel atau baterai pack), serta memantau keadaan baterai, menghitung data sekunder, melaporkan data baterai, melindungi baterai, mengatur kondisi sekitar baterai, dan / atau menjaga keseimbangan baterai . [1] Battery Monitoring System Model

Fungsi

1. Memantau (Monitor)
Sebuah BMS dapat memantau kondisi dari baterai melalui perwakilan input dari beberapa item, seperti:
  • Voltage: total tegangan, tegangan dari tap periodik, atau tegangan dari masing-masing individu sel baterai.
  • Temperature: temperatur rata-rata, temperatur udara intake, temperatur udara keluaran, atau temperatur dari setiap individu sel baterai.
  • State Of Charge (SOC) atau Depth Of Discharge (DOD): untuk mnengindikasikan level/tingkat pengisian daya pada baterai
  • State Of Health (SOH), didefinisikan sebagai sebuah penunjukan kondisi baterai melalui beberapa macam pengukuran terhadap baterai
  • Air flow: sebagai indikasi udara pendingin suhu baterai
  • Current: arus yang keluar atau masuk ke dalam sel baterai
2. Komputasi
Selain itu, BMS juga dapat menghitung nilai-nilai berdasarkan item tersebut di atas (sebagai bahan analisa), seperti:
  • Pengisian arus maksimum sebagai nilai batasan arus pengisian atau Charge Current Limit (CCL)
  • Arus pengosongan/discharge maksimum sebagai nilai batasan arus pengosongan atau Discharge Current Limit (DCL)
  • Total energi yang dikirimkan sejak pertama kali dioperasikan
  • Total lamanya waktu operasi baterai sejak pertama kali operasi

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >

Battery Monitoring System

Real-Time Battery Monitoring System for Power Critical Environments with “automated reporting system” and “data analysis” capability.

Pendahuluan

Beberapa bulan yang lalu, kami telah mencoba meningkatkan kinerja Substation Automation System dengan menambahkan beberapa parameter tambahan guna memenuhi kebutuhan sistem Pengoperasian dan Pemeliharaan yang ada pada Gardu Induk listrik. Penambahan tersebut berpola Condition Base Maintenance (CBM) dimana seluruh parameter ukuran kesehatan peralatan diukur, dipantau dan dianalisa secara langsung serta real-time di dalam sistem otomasi gardu induk (SAS).
gb.1 Expert Battery Monitoring System's ModelSalah satu panambahan yang telah berhasil dikembangkan adalah Battery Monitoring System (BMS), dimana peranan batere adalah sangat penting sebagai jantung utama sebuah sistem. Betere digunakan sebagai penggerak PMT (CB), suplai sistem kontrol, metering dan proteksi. Apabila di dalam susunan rangkaian batere terjadi gangguan sedikit saja (misal: pecahnya sel karena overheated atau kelebihan panas) maka sistem tidak akan beroperasi secara normal dan tentu saja diperlukan penggantian sel batere apabila ready-stock dan apabila tidak tentu berdampak pada kerugian produksi dalam kurun waktu yang cukup lama.
Mengingat begitu pentingnya peranan batere, maka dibuatlah pengembangan ini dimana diharapkan agar sistem yang terdapat pada gardu induk menjadi lebih optimal dan handal.

Tinjauan Dasar

Pada saat pengecekan rutin, biasanya dilakukan pemeriksaan secara visual dan pembacaan tegangan ambang (float voltage). Dimana tegangan ambang hanya dapat menunjukkan kondisi dari pengisian batere dan dari cek visual pun hanya akan didapati kondisi fisik luar dari batere seperti retak pada body, karat pada terminal dan indikasi logam terbakar yang pernah terjadi.
Pertanyaan yang jauh lebih mendalam berikutnya adalah:
  1. Apakah battery bank siap 100% untuk menyuplai beban kritis saat gangguan sistem tenaga terjadi?
  2. Apakah kapasitas dari battery bank yang sebenarnya serta jangka lamanya backup suplai dapat dipastikan?
  3. Apakah dapat ditentukan kondisi batere cacat atau yang kian memburuk tanpa harus menunggu rusaknya tegangan DC dan bagaimana cara meningkatkan siklus operasi batere agar tahan lama?
Tentu saja pertanyaan diatas hanya dapat dijawab dengan pasti apabila dilakukan pengecekan dan pemantauan secara “smooth” dan berkesinambungan/terus-menerus sebanyak 24x7 guna mendapatkan data yang akurat.

Manfaat

Keuntungan atau manfaat daripada Battery Monitoring System adalah:
  1. Sistem pemantauan tegangan ambang, status charge/discharge, arus serta temperatur operasi dipantau secara real-time dan terus-menerus. Menghadirkan rekaman data yang akurat serta mampu menghasilkan laporan beserta analisa data secara otomatis. Dari sini akan diperoleh data dokumentasi dan pembuktian lifetime dari masing-masing individu sel batere.
  2. Mampu membuat data grafik trending tegangan batere sehingga deviasi tegangan abnormal dan perubahan yang berangsur-angsur mudah untuk diidentifikasi.
  3. Menyediakan event log dari setiap aktifitas sistem yang mempengaruhi kinerja dari batere.
  4. Menyediakan alarm notifikasi selama 24x7 disaat parameter operasi batere melewati batas. Kondisi alarm bisa digunakan untuk menyalakan relay ataupun dialing modem (alarm call ataupun SMS).
  5. Dapat menyajikan data laporan karakteristik kapasitas betere seketika dari setiap individu sel batere sesaat setelah discharge test dilakukan.
  6. Rekaman data dan analisa dapat memudahkan tindakan pemeliharaan dari setiap individu sel batere untuk meningkatkan daya tahan dan siklus operasi batere.
  7. Memudahkan perencanaan jadwal penggantian batere, tidak ada lagi penggantian darurat dan tidak terencana.
  8. Menghemat waktu:
      • Pengambilan data secara remote menghemat waktu dan biaya perjalanan.
      • Mampu memonitor batere dalam jumlah yang besar sekaligus, tentunya dapat menghemat tenaga kerja.
      • Mengurangi biaya discharge test, seperti rental dummy load, operator dan tidak perlu menunggu lama kiriman hasil laporan discharge test.
  9. User Friendly Graphical Interface, tampilan sudah di desain agar mudah digunakan oleh siapa saja bahkan operator pemula sekalipun dengan menu bantuan yang lengkap.
  10. Mampu menghasilkan Laporan otomatis:
      • Discharge report dengan nilai arus, tegangan serta durasi yang detail,
      • Life prediction report, laporan prediksi siklus dan jangka waktu kinerja batere berdasar parameter Tegangan, Arus dan Temperatur tiap individu sel baterai.



Sejumlah fungsi diatas masih ditambah lagi keuntungan utama lainnya yaitu:
Beberapa model BMS yang ada umumnya disajikan dalam sistem tersendiri sehingga harus membeli satu paket peralatan khusus guna memantau sebuah rangkaian battery bank. Namun BMS yang kami sajikan disini adalah bagian dari Substation Automation System dimana seluruh peralatan gardu induk akan terhubung disini sehingga semua dapat terpantau secara sentral.
Status kontrol-operasi PMT/CB, PMS/DS, PHT/OHL, Trafo, ACDB/DCDB, serta Batere & Rectifier dapat dengan mudah dipantau secara bersamaan dan dari beberapa tempat di dalam satu paket Substation Automation System berpola CBM.
Substation Automation System yang kami desain sudah menggunakan standar Industry Standard Protocol a.l.: Modbus, DNP3, IEC-104, dlsb. sehingga customer dengan mudah dapat memadukan beberapa model instrumentasi sesuai kebutuhan dan rancangan sendiri.

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >

Widget Indonesian Super League (ISL) – FIFA.com

Hobi mengamati perkembangan liga sepakbola luar atau pun dalam negri? Kali ini Fifa.com telah menciptakan widget untuk seluruh liga yang ada di dunia. Setelah widget terpasang, disana terdapat menu untuk mengganti liga di suatu negara.

Preview untuk Standing Point  Preview untuk Hasil Skor Pertandingan Terakhir

gb. 1. Preview World Leagues Widget by FIFA.com

Hebatnya, Djarum ISL pun ada disana sehingga sobat blogger yang gemar bola bisa menggunakan widget ini di blog masing-masing. Tidak ada iklan tambahan di widget ini, enak dilihat dan selalu up to date sesuai dengan database FIFA. Mau coba? Berikut ini adalah codenya:

<div id="flashWorldLeagues" class="widgetFlashMovie">
<embed width="300" height="400" flashvars="lang=e&amp;leagueCode=ned" wmode="transparent" quality="high" bgcolor="#ffffff" name="flashWorldLeagues" id="flashWorldLeagues" style="" src=http://www.fifa.com/flash/widgets/worldmatchcentre/app.swf?leagueCode=idn&lang=e type="application/x-shockwave-flash">
</div>

Copy-paste code diatas di kolom Add gadget > HTML/Jawascript > Beri judul terserah dan paste code diatas ke dalam bagian kolom isi gadget. Simpan dan preview, selesai!

Live Preview - Widget World Leagues

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >

Form Contact Me atau Email Me...

Contact Ari Sulistiono E-mail
Silahkan gunakan Form dibawah untuk menghubungi saya via email dengan metode yang cepat dan aman. Harap mengisikan alamat email anda dengan benar dan email tersebut benar-benar valid supaya saya dapat membalas email anda.

Kami menjamin kerahasiaan alamat email anda di dalam situs ini.



Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >

FIFA World Cup Qualifiers Widget u/ Blogger

image Demam sepakbola Piala Dunia 2010 memang sudah merebah dimana-mana, baik tua-muda, pria-wanita semua tangah asyik membahas tim favoritnya beraksi di lapangan hijau.

Bagi seorang blogger, demam bola bisa menjadi sebuah ajang berkreatifitas melalui tulisan-tulisan, analisa dan komentar sepakbola di blognya sendiri. Namun ada juga yang mungkin sempat melupakan blog kesayangan (contohnya saya sendiri, hehe..) karena kesibukan kerjaan dan keasyikan memantau status kualifikasi PD 2010 di situs resmi FIFA.Com.

Ternyata Fifa.Com pun mengetahui keluhan blogger seperti saya, alhasil Fifa.Com telah merilis widget FIFA World Cup Qualifiers untuk para blogger sehingga status beserta berita-berita terkini seputar FIFA World Cup 2010 tahun ini tetap dapat dinikmati sembari mengisi blog, chating atau sekedar membalas komentar temen-temen di blog. “Nonton bola boleh, update blog jangan lupa..” kira-kira seperti itu mungkin intinya.

Dan inilah “FIFA World Cup Qualifiers” widget by FIFA.com

Follow your team to South Africa 2010. Choose your favourite side and receive updates with their latest news, results and photos.

 

Widget Code (versi WidgetBox):
<script type="text/javascript" src="http://cdn.widgetserver.com/syndication/subscriber/InsertWidget.js"></script><script type="text/javascript">if (WIDGETBOX) WIDGETBOX.renderWidget('9ddd11f6-253e-42e5-94d0-bd2270b548cc');</script><noscript>Get the <a href="http://www.widgetbox.com/widget/fifaworldcup">FIFA World Cup Qualifiers</a> widget and many other <a href="http://www.widgetbox.com/">great free widgets</a> at <a href="http://www.widgetbox.com">Widgetbox</a>! Not seeing a widget? (<a href="http://docs.widgetbox.com/using-widgets/installing-widgets/why-cant-i-see-my-widget/">More info</a>)</noscript>

atau

Widget Code (versi “Fifa.Com”):

   1: <img style="visibility:hidden;width:0px;height:0px;" border=0 width=0 height=0 src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNzY*OTUyOTYyODEmcHQ9MTI3NjQ5NTMwMTEyNSZwPTExMjQxMjEmZD1md2NfZSZnPTImbz*4OGUxYTNkYjBlNmE*/ZWM2OTRiZDk*MTM2NzYwYWEzOSZvZj*w.gif" /><object  classid=clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000 codebase=http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=9,0,0,0 width="300" height="400" align="top" id="WFHost"> <param name = "FlashVars" value = "Partner=1124121&theme=New Classic&widgetW=300&widgetH=400&widgetX=0&widgetY=0&stickyType=&WFBtnX=0&WFBtnY=0&defaultPreviewURL=http://www.fifa.com/flash/widgets/worldcup/images/image_e.png&useFacebookMystuff=false&buttonURL=http://www.fifa.com/flash/widgets/worldcup/images/button.png&URL=http://www.fifa.com/flash/widgets/worldcup/main.swf%3Fteam%3Dned%26lang%3De" /><param name="wmode" value="transparent"/><param name="allowScriptAccess" value="always" /><param name = "movie" value = http://cdn.gigya.com/wildfire/swf/WildfireHost3.swf /> <embed name = "WFHost" id = "WFHost" width = "300" height = "400" src = http://cdn.gigya.com/wildfire/swf/WildfireHost3.swf     flashvars="Partner=1124121&theme=New Classic&widgetW=300&widgetH=400&widgetX=0&widgetY=0&stickyType=&WFBtnX=0&WFBtnY=0&defaultPreviewURL=http://www.fifa.com/flash/widgets/worldcup/images/image_e.png&useFacebookMystuff=false&buttonURL=http://www.fifa.com/flash/widgets/worldcup/images/button.png&URL=http://www.fifa.com/flash/widgets/worldcup/main.swf%3Fteam%3Dned%26lang%3De" AllowScriptAccess="always" quality="high" wmode="transparent" type="application/x-shockwave-flash" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" /></object> 

Cara pasangnya bagaimana? Silahkan disimak cara pemasanganya (untuk Blogger/Blogspot) adalah sebagai berikut:

  1. Login ke dalam www.blogger.com atau draft.blogger.com. Masukkan alamat email (gmail) dan password.
  2. Apabila sudah masuk ke blogger, Pilih Tab “Rancangan” dan kemudian pilih “Elemen Laman” apabila belum.
  3. Pada halaman layout blog tersebut, pilihlah “Tambah Gadget” dan Pilih model “HTML/JavaScript”.
  4. Apabila jendela gadget HTML/JavaScript telah keluar maka copy/paste code tersebut diatas ke bagian isi gadget/widget. Untuk kolom judul silahkan sesuaikan dengan keingginan anda, kosong juga boleh.
  5. Setelah itu klik “Simpan” dan klik “Lihat Blog” apabila proses penyimpanan telah selesai untuk melihat hasilnya.

Ingat: sebelum melakukan perubahan apapun ke dalam template blog, sebaiknya anda membuat backup-copy template blog, sehingga apabila terjadi ketidaksesuaian atau masalah timbul anda dapat merestorasi ke dalam format yang sebelumnya.

  • image 
  • image
  • image

Hasilnya seharusnya kurang lebih adalah seperti ini:

image 

Intinya cukup copy-paste salah satu code diatas ke gadget HTML blog blogspot kamu dan lihat hasilnya. Selamat mencoba, tks (ari)..

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >

Contoh Code C++ : Kalkulator Nilai Kelulusan Murid

imageBeberapa hari yang lalu ada seorang mahasiswa minta diajarin tentang C++ (baca: Sii ples ples). Saya bukanlah seorang pakar pemrograman ataupun IT engineer, namun sedikit mengerti tentang C++ jadi tidak ada salahnya apabila saya share disini. Jika ada pertanyaan lebih lanjut silahkan tuliskan di form-comment dibawah.

Pada dasarnya mempelajari sebuah bahasa pemrograman kuncinya adalah memahami code-syntax atau makna kode, fungsi dan teknik penulisannya sehingga dapat dimengerti oleh komputer dan dieksekusi dengan baik.

Pada bahasa pemrograman C++, seluruh syntax mengacu pada header-nya. Biasanya header dipanggil dengan menggunakan kode “ #include <nama_file_header.h> ”. Kemudian program akan berjalan jika telah di deklarasikan sebuah routine yang dipanggil dengan “ main() ”, selain itu maka program tidak akan dieksekusi. Main adalah sebuah routine atau group kode program yang akan dieksekusi pertama kali dan terus menerus (looping) dengan kondisi tertentu.

Pada tugas tersebut, diminta deskripsi seperti ini:

  1. Menampilkan nama sekolah beserta keterangannya,
  2. Meminta input data seperti: Nama lengkap murid, nilai kehadiran, nilai tugas, uts dan uas,
  3. Melakukan perhitungan dan menampilkan data apakah murid dengan nama tersebut LULUS ataukah TIDAK.
  4. Mengulang program ataukah keluar.

Tidak terlalu rumit, namun apabila belum secara tepat memahami makna syntax maka akan kesulitan. Maka program dapat dibuat sebagai berikut

Di dalam contoh ini, saya gunakan compiler “ Borland C++ ” dan telah berhasil dieksekusi dengan baik di sistem Win32 OS. Untuk aplikasi compiler lain (misal: Turbo C++, Visual C++, dll.) sebaiknya disesuaikan dengan format syntax dan ketersediaan header yang ada disana (beberapa code syntax ataupun header mungkin tidak tersedia disana).

Nama File: Nilai_Murid.cpp (klik disini untuk download source code)

   1: # include <iostream.h>
   2: # include <conio.h>
   3: # include <stdio.h>
   4: # include <stdlib.h>
   5:  
   6: int main(void)
   7: {
   8: Awal:
   9:  
  10: int h,t,UT,UA,A;
  11: char c;
  12: char nm [20];
  13:  
  14: clrscr();
  15:  
  16: printf("<>====================================<> \n");
  17: printf("||<><><><><><><><><><><><><><><><><><>|| \n");
  18: printf("||   SEKOLAH DASAR NEGERI 03 - PAGI   || \n");
  19: printf("||  JALAN   TANJUNG   DUREN   DALAM   || \n");
  20: printf("||     JAKARTA BARAT, DKI JAKARTA     || \n");
  21: printf("||<><><><><><><><><><><><><><><><><><>|| \n");
  22: printf("<>====================================<> \n\n");
  23:  
  24: printf("Masukkan Nama Murid diikuti <Enter>: ");
  25: gets(nm);
  26:  
  27: cout<<"Nilai kehadiran (0-10) diikuti <Enter>: ";cin>>h;
  28: cout<<"Nilai Tugas (0-10) diikuti <Enter>: ";cin>>t;
  29: cout<<"Nilai UTS (0-10) diikuti <Enter>: ";cin>>UT;
  30: cout<<"Nilai UAS (0-10) diikuti <Enter>: ";cin>>UA;
  31:  
  32: /*Hitung Nilai Akhir*/
  33: A=(0,2*t)+(0,1*h)+(0,3*UT)+(0,4*UA);
  34: printf("========================================= \n\n");
  35: printf("Nilai akhir: %i \n", A);
  36:  
  37:  if (A>67)
  38:     printf("\nMurid dengan nama: %s, telah dinyatakan [LULUS]. \n", nm);
  39:  else
  40:     printf("\nMurid dengan nama: %s, telah dinyatakan [TIDAK LULUS]. \n", nm);
  41:  
  42:     printf("======================================================== \n\n");
  43:     printf("\nApakah anda ingin mengulang input data (Y/N)?:");
  44:     c = getch();
  45:  
  46:     if (c == 'y')
  47:         goto Awal; /*Ulang Lagi Coy*/
  48:     else
  49:         _exit(0);  /*Terminate Program*/
  50: }

Disini saya gunakan beberapa kode syntax berbeda agar bisa diketahui perbedaan masing-masing kode seperti kapabilitas byte yang dapat di-input, nilai yang diijinkan (integer, float ataukan character/string). Kamu dapat mengedit kode program untuk lebih jelasnya.

Hasil compile program diatas adalah sbb:

Runtime Program

Apabila ditekan tombol N (No), maka program akan secara otomatis diakhiri atau terminated. Dan apabila ditekan Y (Yes), maka program akan mengulang dari awal lagi seperti ini:

Saat Program Diulang (tekan "Y")

Untuk penulisan parameter pengganti seperti nm, c, UT, UA sebaiknya diperhatikan besar-kecilnya huruf karena C++ bersifat Case-Sensitif, kesalahan penulisan besar kecil huruf akan mengakibatkan program gagal di compile dan error.

Selamat mempraktekkan dan semoga berhasil…

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >