tag:blogger.com,1999:blog-70981671716864738002024-03-19T11:52:51.766+07:00AriSulistiono.ComLet's Share Knowledge and Experiences about Electrical Engineering & Automation.Ari Sulistionohttp://www.blogger.com/profile/00609115698913694796noreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-7098167171686473800.post-38509940524258895992010-10-06T08:24:00.001+07:002010-10-06T10:13:08.242+07:00Pengujian Fondasi pada Tower yang Roboh di Selandia Baru<p>Pengujian dengan metode TDR mampu menghasilkan profil shaft dan panjang dari sebuah fondasi Tower dengan akurasi tinggi. Titik pancang yang tengah diuji dalam contoh di bawah ini diambil dari sebuah Tower yang baru saja roboh (berkenaan dengan banjir dadakan yang mengakibatkan tanah longsor) dekat daerah <em>Wellington</em> beberapa waktu silam dan memberikan sebuah kesempatan yang sangat baik guna demonstrasi keakuratan dari alat uji dalam lapangan.</p> <p><a href="http://lh6.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TKvOta6VpAI/AAAAAAAAB88/_DVyprRakCs/s1600-h/image60.png"><img title="Tower yang Roboh, klik untuk perbesar..." style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-right-width: 0px" height="245" alt="Tower yang Roboh, klik untuk perbesar..." src="http://lh4.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TKvOzU8PNtI/AAAAAAAAB9A/Dl1sdrTQvZA/image_thumb42.png?imgmax=800" width="320" border="0" /></a> </p> <p>Kaki tower yang diuji pada contoh ini adalah sisa dari kaki vertikal pada sisi kanan dari gambar diatas. Kaki tower tersebut diuji dengan peralatan TDR2 dan dianalisa menggunakan perangkat lunak TPAP. Pengukuran dari bentuk paku bumi (beton pancang) beserta panjangnya juga diambil secara manual saat pengujian guna perbandingan dengan hasil analisa perangkat lunak.</p> <p><a href="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TKvPGvOvZDI/AAAAAAAAB9E/nt87algibAs/s1600-h/image63.png"><img title="Leg A (as tested) Showing exposed shaft and bell" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-right-width: 0px" height="245" alt="Leg A (as tested) Showing exposed shaft and bell" src="http://lh3.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TKvPMmOlrvI/AAAAAAAAB9I/TElVhxqkVUA/image_thumb45.png?imgmax=800" width="320" border="0" /></a> </p> <p>Pengujian TDR merupakan sebuah evolusi alami dari <em>Steady State Vibration test</em> yang dikembangkan dan diaplikasikan pada tahun 1966. Pada saat itu sebuah vibrator dengan bobot berat (25kg) digunakan untuk mengeksitasi  fondasi pada sebuah jangkauan frekuensi. Semenjak itu terus menerus dilakukan improvisasi dan miniaturisasi dari peralatan, langkah paling signifikan muncul pada tahun 1982 dimana ditemukan sebuah hasil yang identik menggunakan transient impulse pada sisi atas fondasi, menggunakan sebuah palu/martil genggam berfungsi dan seolah-olah menggantikan posisi sebuah <em>load cell</em> pada <em>heavy vibrator</em>.</p> <p>Penerapan teknik <em>micro processing</em> membuat<em> time domain signal</em> dapat secara langsung di konversikan ke dalam frekuensi menggunakan transformasi <em>Fast Fourier</em>.</p> <p>Teknik ini saat ini dikenal dengan nama <em>Transient Dynamic Response</em> (TDR) test.</p> <p>Metode TDR pada sebuah beton pancang dapat digunakan untuk menganalisa <em>acoustic anomalies</em> yang berkenaan dengan:</p> <ul> <li><em>Foundation Toe Level</em> </li> <li><em>Shaft restraints, kondisi pada sisi-sisi poros fondasi</em></li> <li><em>Overbreak (meningkat sampai ke bagian shaft/poros fondasi)</em> </li> <li><em>Cracks, retakan-retakan pada fondasi</em> </li> <li><em>Reductions in section, bagian-bagian fondasi yang mulai berkurang atau terkikis</em> </li> <li><em>Zones of poor quality concrete, zona letak cor dengan kualitas buruk</em> </li> </ul> <p>Bagaimana Cara Kerjanya ?</p> <p>Ketika sisi atas dari sebuah fondasi beton di pukul dengan sebuah palu/martil, sebuah gelombang longitudinal akan merambat ke dasar shaft fondasi. Hal ini dapat diperumpamakan sebuah ular yang tengah menelan telur. Saat gelombang telah mencapai dasar dari beton pancang, dia akan memantul kembali ke atas.</p> <p><a href="http://lh6.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TKvPPMeSJOI/AAAAAAAAB9M/JckNjZiXWqc/s1600-h/image59.png"><img title="Skema Sistem TDR" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-right-width: 0px" height="290" alt="Skema Sistem TDR" src="http://lh6.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TKvPQjfgsVI/AAAAAAAAB9Q/WSFpigYGszQ/image_thumb41.png?imgmax=800" width="400" border="0" /></a> </p> <p>Dengan asumsi sebuah kecepatan rambat gelombang, dari sini sudah memungkinkan kita dalam menghitung kedalaman dari sebuah fondasi.</p> <p>Titik pantulan-pantulan gelombang juga dapat dicari dari anomali akustik pada shaft dari sebuah fondasi. Respon frekuensi rendah pada umumnya linear sehingga memungkinkan pengukuran pada stiffness dinamis kepala beton pancang.</p> <p>Awalnya, guna untuk menginterpretasikan hasil uji, kita perlu membuat beberapa asumsi yang dibutuhkan dalam perhitungan propagasi rambatan gelombang di dalam beton. Kita asumsikan bahwa rata-rata rambatan gelombang dari </p> <p>Pertama, untuk menginterpretasikan hasil perlu untuk membuat beberapa asumsi mengenai kecepatan propagasi gelombang dalam pilar.</p> <p>Kita asumsikan bahwa kecepatan gelombang rata-rata beton berada dalam kisaran 3500m/detik sampai 4000 m/detik. Beton dengan modulus sangat padat atau tinggi mungkin memiliki kecepatan rambat gelombang sedikit lebih tinggi dari 4000 m/detik dan juga bukan tidak mungkin untuk beton yang dibuat dengan kualitas yang lebih miskin campuran nat lebih rendah dari 3500m/detik. </p> <p>Untuk kepentingan praktis namun tetap aman untuk membuat asumsi bahwa beton baik, asalkan dipadatkan dan bebas dari kontaminasi akan berada dalam nilai kisaran yang telah dinyatakan di atas. Nilai yang lebih rendah 3500m/detik adalah konsisten dengan kondisi site/lapangan yang sebenarnya. </p> <p>Pengukuran yang diambil selama investigasi baru-baru ini di New Zealand pada menara transmisi seperti yang diuji dalam penelitian ini. <br />Pengukuran Panjang: Panjang, L = C/2df</p> <p>Panjang pengukuran dihitung dari jarak antara titik puncak resonansi yang dihasilkan oleh kaki fondasi atau anomali akustik sepanjang poros pilar. Permukaan tanah lateral, overbreak, adanya perubahan-perubahan pada bagian poros, retakan-retakan dan zona beton dengan kualitas buruk dapat menimbulkan semua macam anomali akustik yang dapat dideteksi.</p> <p>Dimana: </p> <ul> <li>C = kecepatan gelombang longitudinal pada beton, </li> <li>df = jarak antara dua ujung yang beresonansi</li> </ul> <p>Tingkat kekerasan dinamis kepala pilar atau <em>Dynamic Pile Head Stiffness Stiffness</em>, </p> <blockquote> <p>E '= 2 fm pi / (V / fm)</p> </blockquote> <p>Tingkat kekerasan dinamis kepala pilar dapat diukur pada frekuensi rendah, saat pondasi dan tanah sekitarnya bergerak sebagai satu unit dan merupakan kebalikan dari kemiringan bagian awal kurva.</p> <p>Dimana: </p> <p>Fm = frekuensi pada titik pengukuran, </p> <p>V = Velocity <br />Mobilitas, N = 1/PCA <br />Kepadatan beton atau luas penampang pondasi (jika kekuatan beton diketahui) dapat dihitung dari rata-rata tinggi N bagian yang beresonansi dari kurva menggunakan rumus berikut. <br />Dimana: </p> <p>p = kepadatan beton,</p> <p>C = cepat rambat gelombang longitudinal dalam beton, </p> <p>A = area penampang pilar</p> <p>Kaki tower diuji dari sisi atas pilar yang tampak, sesuai dengan praktek pada umumnya. Berikut ini adalah plot mobilitas yang diperoleh langsung dari peralatan TDR dan perangkat lunak TPAPs.</p> <p><a href="http://lh3.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TKvPWuFNlQI/AAAAAAAAB9U/iVkOUmHBFRQ/s1600-h/image55.png"><img title="Mobility Plot from Leg A" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-right-width: 0px" height="218" alt="Mobility Plot from Leg A" src="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TKvPYeqYBOI/AAAAAAAAB9Y/TTqupZ42OFU/image_thumb37.png?imgmax=800" width="302" border="0" /></a> </p> <p>Anda dapat dengan jelas melihat pemodelan bel dalam simulasi di atas, plot mobilitas merah overlay ke sinyal aktual (biru) saat model pilar dibangun seperti yang ditunjukkan pada gambar. Simulasi ini terdiri dari pengukuran lapangan yang sebenarnya dan hasilnya ternyata sangat sesuai dengan hasil peralatan uji TDR.</p> <p>Impedance Profiling <br />TPAP Impedance Profile enables the user to view the pile profile in terms of pile impedance. By <br />inputting the nominal pile properties and known soil parameters in up to 3 layers, the programme <br />removes the attenuating effect of the pile shaft and skin friction, leaving a profile of pile <br />impedance against depth. Impedance is effectively the inverse of mobility, and assuming that <br />concrete quality is consistent, is a visualisation of variations in pile section with depth. This <br />technique is a valuable tool for assessing responses from intermediate depths.</p> <a href="http://lh6.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TKvPgfv9KWI/AAAAAAAAB9c/a0DgP1Ay5Qw/s1600-h/image58.png"><img title="image" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; border-right-width: 0px" height="219" alt="image" src="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TKvPilx_6kI/AAAAAAAAB9g/--eMjYWASi8/image_thumb40.png?imgmax=800" width="302" border="0" /></a> <p>The above picture shows the impedance profile of the pile as tested from leg A (left trace) which <br />indicates a strong increase in section below 2.0m. The impedance profile shows a gradual curve <br />and doesn’t show sharp changes (such as a bell) in cross section well, however the profile will <br />indicate wether changes in section are increased or decreases hence the close at about 3.0m <br />depth. <br />Test Limitations <br />Like all non-destructive testing techniques, pile integrity testing does have limitations which need <br />to be taken into account when specifying its use <br />The presence of a bell at the base of the pile has always been difficult to detect as the response <br />from the pile toe is close to the increase in section given by the bell, and more work is needed to <br />accurately define the presence of a bell. It would appear from testing to date that a bell is able to <br />be inferred although not guaranteed. <br />Further non destructive testing, together with excavations (provided by nature in this case), assist <br />in developing the technique increasing confidence in the application.</p> <a href="http://lh4.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TKvPu8jR2EI/AAAAAAAAB9k/e8KXt4hJLis/s1600-h/image64.png"><img title="Actual Shaft Profile Highlighted in Red" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; border-right-width: 0px" height="419" alt="Actual Shaft Profile Highlighted in Red" src="http://lh4.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TKvP4T0fBCI/AAAAAAAAB9s/oEHo_JvHbmI/image_thumb46.png?imgmax=800" width="320" border="0" /></a> <p>Profil Aktual Shaft ditandai dengan garis merah.</p> <div class="blogger-post-footer"><p align="left"><a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/3.0/deed.en_US"><img align="left" style="border-width: 0px; margin: 8px 20px 0px 0px; display: inline;" src="http://i.creativecommons.org/l/by-nc-sa/3.0/88x31.png" alt="Creative Commons License"/></a><i> You may share this document under Creative Commons License – </i>Terima kasih telah membaca tulisan ini. © 2011 Ari Sulistiono, <em>Indonesian Electrical Engineer</em>.</p></div>Ari Sulistionohttp://www.blogger.com/profile/00609115698913694796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7098167171686473800.post-27724400841278385512010-06-28T13:09:00.002+07:002012-06-19T21:43:55.920+07:00Automated IR-Cam untuk Electric Substation Monitoring<a href="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8I0r9bKI/AAAAAAAAB60/Q_UpJUNf1fE/s1600-h/image73.png" rel="nofollow" target="_blank"><img align="left" alt="Substation Monitoring System Berbasis ThermoVision" border="0" height="132" src="http://lh4.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8JuipHAI/AAAAAAAAB64/GbeFuLI8Jc4/image_thumb49.png?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: inline; margin: 10px 15px 15px 0px;" title="Substation Monitoring System Berbasis ThermoVision" width="153" /></a>Utilitas tenaga listrik umumnya akan mengalami masalah dengan umur dari peralatan dan segala infrastrukturnya, tentu saja hal ini akan mengakibatkan meningkatnya resiko terjadinya blackouts (padam total) dan brownouts (peralatan terbakar atau meledak), biaya yang tak terduga akan meningkat drastis untuk perbaikan/maintenance, banyaknya permasalahan keamanan untuk lokasi yang jauh dari pengawasan, dan tentunya akan berujung pada biaya yang membengkak besar.<br />
Sebagai salah satu bagian dari inisiatif untuk meningkatkan pelayanan publik, industri listrik selalu mencari jalan keluar dari permasalahan-permasalahan tersebut yang tentu saja akan mendukung usaha peningkatan kehandalan dan kualitas penyaluran tenaga listrik namun tetap dapat menghemat keluarnya biaya yang berlimpah. <br />
<a href="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8KUhT0cI/AAAAAAAAB68/ewThRk8_4Sg/s1600-h/ELECTRICALservicecontrIRVI10.jpg" rel="nofollow" target="_blank"><img align="right" alt="ELECTRICAL-service-contr-IRVI" border="0" height="114" src="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8LLiQtQI/AAAAAAAAB7A/jaLzyX81v6o/ELECTRICALservicecontrIRVI_thumb5.jpg?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: inline; margin: 10px 0px 0px 15px;" title="ELECTRICAL-service-contr-IRVI" width="164" /></a>Kami juga berusaha berpartisipasi dalam usaha ini dengan bekerja-sama dengan beberapa partner bisnis, pabrikan serta pihak penyaluran guna menyempurnakan sistem monitoring pada gardu induk listrik.<br />
Melalui penggunaan Kamera Infrared “cerdas” kami mencoba meningkatkan kecerdasan (<i>artificial intelligent</i>) dan analisa dari automation software yang lebih cerdas guna memenuhi kebutuhan industri listrik yang semakin kompleks. Kegagalan peralatan yang akan terjadi suatu hari nanti dan gangguan keamanan dari sebuah site akan dengan mudah dapat dideteksi kapan saja, siang atau pun malam, meski di lokasi pemantauan jarak jauh pun. Alhasil akan didapati sebuah peningkatan kehandalan dan berkurangnya biaya-biaya yang tidak semestinya.<br />
<b>Peringatan dini terhadap berbagai macam masalah pada gardu induk:</b><br />
<a href="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8MsSeA3I/AAAAAAAAB7E/Geyic_tVRnw/s1600-h/image14.png" rel="nofollow" target="_blank"><img align="right" alt="Kamera IR "FLIR A-Series"" border="0" height="128" src="http://lh4.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8NQmSW8I/AAAAAAAAB7I/4QjefQBWoJA/image_thumb8.png?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: inline; margin: 0px 0px 5px 10px;" title="Kamera IR "FLIR A-Series"" width="156" /></a><br />
<ul>
<li>Pemantauan secara <i>remote</i> terhadap komponen vital dan kritis dalam sebuah gardu induk listrik. </li>
<li>Dapat membantu meningkatkan kinerja dan kehandalan tanpa penambahan personil thermovision </li>
<li>Pemantauan dapat dilakukan dari <i>central control room</i> dan dapat terintegrasi dengan mudah dengan <i>Substation</i> <i>Automation System</i> via <i>Ethernet</i> (TCP/IP) dan koneksi nirkable (<i>wireless</i>). </li>
<li>Gambar thermovision dapat dilihat secara langsung melalui monitor komputer (<i>LIVE</i>) <i>substation automation</i> ataupun dengan modul server terpisah. </li>
<li>Mendapatkan pembacaan temperatur yang cepat dan akurat dari peralatan yang mulai kelebihan panas (overheating) dan diperkirakan akan terbakar dalam kurun waktu tertentu. </li>
<li>Mampu mengamati peralatan yang sudah tidak bekerja lagi (rusak) dengan penunjukan temperatur yang jauh lebih rendah dari peralatan lainnya. </li>
<li>Mampu menghasilkan alarm audio-visual baik dari software internal ataupun via Substation Automation. </li>
<li>Dapat mengirimkan laporan pemberitahuan otomatis via email dan koneksi intranet kepada pihak manajemen untuk aksi yang lebih cepat. Atau dapat juga dengan metode <i>SMS-Alert</i> ataupun <i>Phone-Dial</i> kepada pihak terkait apabila infrastruktur masih belum memadai. </li>
<li>Bekerja dalam kondisi apapun, pada siang atau pun malam, baik terik atau pun hujan serta dapat beroperasi selama 24/7. </li>
</ul>
<b>Tipikal Konfigurasi Sistem</b> <br />
<a href="http://lh3.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8P9YrI0I/AAAAAAAAB7M/Nemp_AIJgUY/s1600-h/image72.png" rel="nofollow" target="_blank"><img align="left" alt="Contoh Aplikasi Software Monitoring Sederhana" border="0" height="169" src="http://lh4.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8Q5wYS4I/AAAAAAAAB7Q/qfjbX1YoIcg/image_thumb48.png?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: inline; margin: 15px 15px 10px 0px;" title="Contoh Aplikasi Software Monitoring Sederhana" width="224" /></a> <i>Automation system</i> kali ini sengaja di desain khusus untuk pemantauan rangkaian peralatan pada gardu induk yang cukup kritis dan termakan usia yang sewaktu-waktu dapat terbakar. Metode dan model penggambaran thermovisi yang diambil dari kamera IR dapat mengikuti standar dan kebutuhan <i>end-user</i>. Automation system yang kami desain bersifat <i>open architecture</i> sehingga dapat dikembangkan ke dalam berbagai macam model dan pengembangan berkelanjutan guna kehandalan terbaik dari sebuah sistem. <br />
<a href="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8ShdSl3I/AAAAAAAAB7U/pezBFmHVuK8/s1600-h/webviewer5.png" rel="nofollow" target="_blank"><img align="right" alt=".Net WebViewer Sample" border="0" height="143" src="http://lh4.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8Tpvd5WI/AAAAAAAAB7Y/T27jlh5LI1U/webviewer_thumb2.png?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: inline; margin: 15px 5px 0px 20px;" title=".Net WebViewer Sample" width="240" /></a> Melalui <i>.Net Framework,</i> pengembangan ke dalam <i>intelligent automation system</i> jauh lebih mudah dan tak terbatas dibandingkan dengan yang lainnya, vista & win 7 support plus tampilan gambar 64bit (HD), web-application, dll. Dan tentu saja “<i>Free-License</i>”, sehingga anda dapat menggunakan investasi ini selamanya tanpa batasan waktu. Karena kami menyadari <i>license key</i> terkadang malah seringkali menyebabkan <i>error</i> dan cenderung membingungkan <i>end-user</i>.<a href="http://lh3.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8UaOJrtI/AAAAAAAAB7c/cofIm0FqV08/s1600-h/image31.png" rel="nofollow" target="_blank"><img align="right" alt="FLIR A-Series" border="0" height="120" src="http://lh3.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8U90zruI/AAAAAAAAB7g/uK-MR41jl4U/image_thumb21.png?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: inline; margin: 0px 0px 0px 20px;" title="FLIR A-Series" width="120" /></a> <br />
Kami tidak hanya merancang aplikasi automation untuk <i>substation</i> saja, namun bisa juga untuk beragam aplikasi pemantauan lokasi kritis lainnya seperti: <i>Oil & Gas</i>, <i>Power Generation</i>, <i>Hi-Risk Building</i>, dll. Untuk saat ini, kamera IR yang compatible dengan <i>intelligent automation system</i> yang kami desain adalah FLIR A-Series. <br />
<a href="http://lh4.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8WERHQpI/AAAAAAAAB7k/XhWzY0DVob4/s1600-h/image26.png" rel="nofollow" target="_blank"><img alt="Skema Pivot Vision" border="0" height="342" src="http://lh3.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8XB5C4aI/AAAAAAAAB7o/WVeT7Y-fm1U/image_thumb18.png?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: block; float: none; margin: 5px auto 10px;" title="Skema Pivot Vision" width="452" /></a>Dengan penambahan <i>controller</i> yang terintegrasi dengan <i>housing</i> kamera IR untuk mengatur sudut pandang serta kemiringan kamera IR akan mempermudah pemantauan site gardu induk. Intelligent Automation System dapat mengendalikan <i>controller</i> tersebut dan dengan cerdas dapat melakukan <i>site-patrol</i> secara otomatis, memantau temperatur peralatan dan memantau keamanan <i>site</i> tanpa pengawasan manusia. <br />
<a href="http://lh6.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8Y3g6jtI/AAAAAAAAB8E/n-RNPLCVWnE/s1600-h/image47%5B2%5D.png" rel="nofollow" target="_blank"><img alt="Mampu mengasilkan laporan otomatis harian, mingguan, bulanan, dll" border="0" height="196" src="http://lh3.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8ZzCX6XI/AAAAAAAAB8I/ZVAvdB9zYuo/image47_thumb%5B1%5D.png?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: inline; margin-left: 0px; margin-right: 0px;" title="Mampu mengasilkan laporan otomatis harian, mingguan, bulanan, dll" width="152" /></a> <a href="http://lh4.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8bwF0CsI/AAAAAAAAB8U/OtR_FqZLS_M/s1600-h/image61%5B2%5D.png" rel="nofollow" target="_blank"><img alt="150 KV station, visual and thermal images" border="0" height="132" src="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8duMGPBI/AAAAAAAAB8Y/zl-pjYv5kR4/image61_thumb%5B1%5D.png?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: inline;" title="150 KV station, visual and thermal images" width="174" /></a> <a href="http://lh3.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8fYV9UmI/AAAAAAAAB8k/v5LV4_BCw24/s1600-h/image64%5B1%5D.png" rel="nofollow" target="_blank"><img alt="Predictive trending functionality: Accurately track thermal performance over time with easy-to-understand" border="0" height="203" src="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TCg8gel_JlI/AAAAAAAAB8o/-rESnE_tH9U/image64_thumb.png?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: inline;" title="Predictive trending functionality: Accurately track thermal performance over time with easy-to-understand" width="152" /></a><br />
Gambar yang diperoleh akan dikirimkan via Ethernet, wireless atau pun fiber optic. <i>Intelligent Automation System</i> dapat juga diprogram untuk menghasilkan laporan otomatis secara periodik sesuai kebutuhan dan format <i>end-user</i> untuk menjamin kehandalan sistem. <br />
<b>Automated Substation Monitoring Systems</b> <br />
Berikut adalah beberapa komponen gardu induk yang dapat dipantau secara remote dimana kegagalan peralatan dapat dikenali secara thermal dan peralatan dapat dipantau secara tembus pandang:<br />
<ul>
<li>Trafo Daya / Power transformers (level minyak trafo dan operasi pompa) </li>
<li>Load tap changers (level minyak dan permasalahan internal lainnya) </li>
<li>Insulator bushings (level minyak dan deteksi sambungan yang rusak atau kurang baik) </li>
<li>Standoff insulators (moisture, kontaminasi, dan degradasi) </li>
<li>Lightning/Surge arrestors (degradasi pada disk metal-oksida) </li>
<li>Circuit breakers / PMT (kebocoran minyak ataupun SF6) </li>
<li>Mechanical disconnects: DS, ES, dll (koneksi yang kurang baik atau rusak, kontaminasi) </li>
<li>Control cabinets (kerusakanyang disebabkan oleh fan, pompa, dan komponen lainnya) </li>
<li>Baterai </li>
</ul><div class="blogger-post-footer"><p align="left"><a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/3.0/deed.en_US"><img align="left" style="border-width: 0px; margin: 8px 20px 0px 0px; display: inline;" src="http://i.creativecommons.org/l/by-nc-sa/3.0/88x31.png" alt="Creative Commons License"/></a><i> You may share this document under Creative Commons License – </i>Terima kasih telah membaca tulisan ini. © 2011 Ari Sulistiono, <em>Indonesian Electrical Engineer</em>.</p></div>Ari Sulistionohttp://www.blogger.com/profile/00609115698913694796noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-7098167171686473800.post-60630661804514221592010-06-21T12:57:00.003+07:002012-06-19T21:19:29.232+07:00Sistem Manajemen Baterai<b>Baterai Management System</b> (Battery Monitoring System atau biasa disingkat “BMS”) adalah perangkat elektronik yang mengelola pengisian ulang <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&ie=UTF-8&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Battery_%28electricity%29&prev=_t&rurl=translate.google.com&usg=ALkJrhj2j9OdHChy2D2vCQt82nPL1Z7fvg" rel="nofollow" target="_blank">baterai</a> (<a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&ie=UTF-8&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Electrochemical_cell&prev=_t&rurl=translate.google.com&usg=ALkJrhhW9OmWOzWO88jeiWE62lhd4KxS9Q" rel="nofollow" target="_blank">sel</a> atau <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&ie=UTF-8&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Battery_pack&prev=_t&rurl=translate.google.com&usg=ALkJrhh6S1QxR6VuXKt7CtILHUIiG-uu5g" rel="nofollow" target="_blank">baterai pack</a>), serta memantau keadaan baterai, menghitung data sekunder, melaporkan data baterai, melindungi baterai, mengatur kondisi sekitar baterai, dan / atau menjaga <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&ie=UTF-8&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Battery_balancing&prev=_t&rurl=translate.google.com&usg=ALkJrhg2SfWL9QtG5eePmuMMjXmlQUv28A" rel="nofollow" target="_blank">keseimbangan</a> baterai . <a href="http://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=7098167171686473800#cite_note-0" rel="nofollow" target="_blank">[1]</a> <a href="http://lh4.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TB8FHanH6BI/AAAAAAAAB18/drghyswYA78/s1600-h/image%5B7%5D.png" rel="nofollow" target="_blank"><img align="right" alt="Battery Monitoring System Model" border="0" height="213" src="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TB8FI9NubiI/AAAAAAAAB2A/HnmJodtZEfI/image_thumb%5B3%5D.png?imgmax=800" style="border-bottom: 0px; border-left: 0px; border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 5px 10px 10px;" title="Battery Monitoring System Model" width="240" /></a><sup></sup><br />
<h3>
Fungsi</h3>
<b>1. Memantau (Monitor)</b><br />
Sebuah BMS dapat memantau kondisi dari baterai melalui perwakilan input dari beberapa item, seperti:<br />
<ul>
<li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Voltage" rel="nofollow" target="_blank">Voltage</a>: total tegangan, tegangan dari tap periodik, atau tegangan dari masing-masing individu sel baterai. </li>
<li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Temperature" rel="nofollow" target="_blank">Temperature</a>: temperatur rata-rata, temperatur udara intake, temperatur udara keluaran, atau temperatur dari setiap individu sel baterai. </li>
<li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/State_of_charge" rel="nofollow" target="_blank">State Of Charge</a> (SOC) atau <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Depth_Of_Discharge" rel="nofollow" target="_blank">Depth Of Discharge</a> (DOD): untuk mnengindikasikan level/tingkat pengisian daya pada baterai </li>
<li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/State_Of_Health" rel="nofollow" target="_blank">State Of Health</a> (SOH), didefinisikan sebagai sebuah penunjukan kondisi baterai melalui beberapa macam pengukuran terhadap baterai </li>
<li>Air <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Flow" rel="nofollow" target="_blank">flow</a>: sebagai indikasi udara pendingin suhu baterai </li>
<li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Electric_current" rel="nofollow" target="_blank">Current</a>: arus yang keluar atau masuk ke dalam sel baterai </li>
</ul>
<b>2. Komputasi</b><br />
Selain itu, BMS juga dapat menghitung nilai-nilai berdasarkan item tersebut di atas (sebagai bahan analisa), seperti:<br />
<ul>
<li>Pengisian arus maksimum sebagai nilai batasan arus pengisian atau <i>Charge Current Limit</i> (CCL) </li>
<li>Arus pengosongan/discharge maksimum sebagai nilai batasan arus pengosongan atau <i>Discharge Current Limit</i> (DCL) </li>
<li>Total energi yang dikirimkan sejak pertama kali dioperasikan </li>
<li>Total lamanya waktu operasi baterai sejak pertama kali operasi </li>
</ul><div class="blogger-post-footer"><p align="left"><a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/3.0/deed.en_US"><img align="left" style="border-width: 0px; margin: 8px 20px 0px 0px; display: inline;" src="http://i.creativecommons.org/l/by-nc-sa/3.0/88x31.png" alt="Creative Commons License"/></a><i> You may share this document under Creative Commons License – </i>Terima kasih telah membaca tulisan ini. © 2011 Ari Sulistiono, <em>Indonesian Electrical Engineer</em>.</p></div>Ari Sulistionohttp://www.blogger.com/profile/00609115698913694796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7098167171686473800.post-54881566337302997002010-06-18T10:57:00.006+07:002012-06-19T21:11:11.574+07:00Battery Monitoring System<blockquote style="height: 65px; width: 500px;">
Real-Time Battery Monitoring System for Power Critical Environments with “automated reporting system” and “data analysis” capability.</blockquote>
<h3>
Pendahuluan</h3>
Beberapa bulan yang lalu, kami telah mencoba meningkatkan kinerja Substation Automation System dengan menambahkan beberapa parameter tambahan guna memenuhi kebutuhan sistem Pengoperasian dan Pemeliharaan yang ada pada Gardu Induk listrik. Penambahan tersebut berpola Condition Base Maintenance (CBM) dimana seluruh parameter ukuran kesehatan peralatan diukur, dipantau dan dianalisa secara langsung serta <i>real-time</i> di dalam sistem otomasi gardu induk (SAS).<br />
<img align="left" alt="gb.1 Expert Battery Monitoring System's Model" border="0" height="259" src="http://lh3.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TBruhMuMLgI/AAAAAAAAB1o/V43Hb1m6KjU/image23.png?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: inline; margin: 10px 10px 20px 0px;" title="gb.1 Expert Battery Monitoring System's Model" width="283" />Salah satu panambahan yang telah berhasil dikembangkan adalah <i>Battery Monitoring System</i> (BMS), dimana peranan batere adalah sangat penting sebagai jantung utama sebuah sistem. Betere digunakan sebagai penggerak PMT (CB), suplai sistem kontrol, metering dan proteksi. Apabila di dalam susunan rangkaian batere terjadi gangguan sedikit saja (misal: pecahnya sel karena <i>overheated </i>atau kelebihan panas) maka sistem tidak akan beroperasi secara normal dan tentu saja diperlukan penggantian sel batere apabila <i>ready-stock</i> dan apabila tidak tentu berdampak pada kerugian produksi dalam kurun waktu yang cukup lama.<br />
Mengingat begitu pentingnya peranan batere, maka dibuatlah pengembangan ini dimana diharapkan agar sistem yang terdapat pada gardu induk menjadi lebih optimal dan handal.<br />
<h3>
Tinjauan Dasar</h3>
Pada saat pengecekan rutin, biasanya dilakukan pemeriksaan secara visual dan pembacaan tegangan ambang (<i>float voltage</i>). Dimana tegangan ambang hanya dapat menunjukkan kondisi dari pengisian batere dan dari cek visual pun hanya akan didapati kondisi fisik luar dari batere seperti retak pada body, karat pada terminal dan indikasi logam terbakar yang pernah terjadi.<br />
Pertanyaan yang jauh lebih mendalam berikutnya adalah:<br />
<ol>
<li>Apakah <i>battery bank</i> siap 100% untuk menyuplai beban kritis saat gangguan sistem tenaga terjadi? </li>
<li>Apakah kapasitas dari <i>battery bank</i> yang sebenarnya serta jangka lamanya backup suplai dapat dipastikan? </li>
<li>Apakah dapat ditentukan kondisi batere cacat atau yang kian memburuk tanpa harus menunggu rusaknya tegangan DC dan bagaimana cara meningkatkan siklus operasi batere agar tahan lama?</li>
</ol>
Tentu saja pertanyaan diatas hanya dapat dijawab dengan pasti apabila dilakukan pengecekan dan pemantauan secara “<i>smooth”</i> dan berkesinambungan/terus-menerus sebanyak 24x7 guna mendapatkan data yang akurat. <br />
<h3>
Manfaat</h3>
Keuntungan atau manfaat daripada Battery Monitoring System adalah:<br />
<ol>
<li>Sistem pemantauan tegangan ambang, status charge/discharge, arus serta temperatur operasi dipantau secara real-time dan terus-menerus. Menghadirkan rekaman data yang akurat serta mampu menghasilkan laporan beserta analisa data secara otomatis. Dari sini akan diperoleh data dokumentasi dan pembuktian <i>lifetime</i> dari masing-masing individu sel batere. </li>
<li>Mampu membuat data grafik trending tegangan batere sehingga deviasi tegangan abnormal dan perubahan yang berangsur-angsur mudah untuk diidentifikasi. </li>
<li>Menyediakan event log dari setiap aktifitas sistem yang mempengaruhi kinerja dari batere. </li>
<li>Menyediakan alarm notifikasi selama 24x7 disaat parameter operasi batere melewati batas. Kondisi alarm bisa digunakan untuk menyalakan relay ataupun dialing modem (alarm call ataupun SMS). </li>
<li>Dapat menyajikan data laporan karakteristik kapasitas betere seketika dari setiap individu sel batere sesaat setelah discharge test dilakukan. </li>
<li>Rekaman data dan analisa dapat memudahkan tindakan pemeliharaan dari setiap individu sel batere untuk meningkatkan daya tahan dan siklus operasi batere. </li>
<li>Memudahkan perencanaan jadwal penggantian batere, tidak ada lagi penggantian darurat dan tidak terencana. </li>
<li>Menghemat waktu: <ul> <ul>
<li>Pengambilan data secara remote menghemat waktu dan biaya perjalanan. </li>
<li>Mampu memonitor batere dalam jumlah yang besar sekaligus, tentunya dapat menghemat tenaga kerja. </li>
<li>Mengurangi biaya discharge test, seperti rental dummy load, operator dan tidak perlu menunggu lama kiriman hasil laporan discharge test.</li>
</ul>
</ul>
</li>
<li>User Friendly Graphical Interface, tampilan sudah di desain agar mudah digunakan oleh siapa saja bahkan <i>operator</i> pemula sekalipun dengan menu bantuan yang lengkap. </li>
<li>Mampu menghasilkan Laporan otomatis: <ol> <ul>
<li><i>Discharge report</i> dengan nilai arus, tegangan serta durasi yang detail, </li>
<li><i>Life prediction report</i>, laporan prediksi siklus dan jangka waktu kinerja batere berdasar parameter Tegangan, Arus dan Temperatur tiap individu sel baterai.</li>
</ul>
</ol>
</li>
</ol>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-ravFJk_6NnE/T-CHy5cjAlI/AAAAAAAACyA/jqdtuybzbpM/s1600/image29.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-ravFJk_6NnE/T-CHy5cjAlI/AAAAAAAACyA/jqdtuybzbpM/s1600/image29.png" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-HSqIhjX8kUw/T-CIKAyT_LI/AAAAAAAACyI/ZZStcTlyO1I/s1600/image33.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-HSqIhjX8kUw/T-CIKAyT_LI/AAAAAAAACyI/ZZStcTlyO1I/s1600/image33.png" /></a></div>
Sejumlah fungsi diatas masih ditambah lagi keuntungan utama lainnya yaitu: <br />
Beberapa model BMS yang ada umumnya disajikan dalam sistem tersendiri sehingga harus membeli satu paket peralatan khusus guna memantau sebuah rangkaian battery bank. Namun BMS yang kami sajikan disini adalah bagian dari <i>Substation Automation System</i> dimana seluruh peralatan gardu induk akan terhubung disini sehingga semua dapat terpantau secara sentral. <br />
Status kontrol-operasi PMT/<i>CB</i>, PMS/<i>DS</i>, PHT/<i>OHL</i>, Trafo, ACDB/DCDB, serta Batere & <i>Rectifier</i> dapat dengan mudah dipantau secara bersamaan dan dari beberapa tempat di dalam satu paket <i>Substation Automation System</i> berpola CBM. <br />
<i>Substation Automation System</i> yang kami desain sudah menggunakan standar Industry Standard Protocol a.l.: Modbus, DNP3, IEC-104, dlsb. sehingga <i>customer</i> dengan mudah dapat memadukan beberapa model instrumentasi sesuai kebutuhan dan rancangan sendiri.<div class="blogger-post-footer"><p align="left"><a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/3.0/deed.en_US"><img align="left" style="border-width: 0px; margin: 8px 20px 0px 0px; display: inline;" src="http://i.creativecommons.org/l/by-nc-sa/3.0/88x31.png" alt="Creative Commons License"/></a><i> You may share this document under Creative Commons License – </i>Terima kasih telah membaca tulisan ini. © 2011 Ari Sulistiono, <em>Indonesian Electrical Engineer</em>.</p></div>Ari Sulistionohttp://www.blogger.com/profile/00609115698913694796noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7098167171686473800.post-81094868016860161692010-06-02T08:47:00.002+07:002010-07-01T13:21:15.445+07:00RETOSA CBM “The Real CBM Solution”<blockquote style="width: 483px; height: 208px"> <p><a target="_blank" rel="nofollow" href="http://lh4.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TAW30FsawEI/AAAAAAAABzU/CQQTbFAjgpA/s1600-h/image%5B4%5D.png"><img title="Retosa CBM "The Real CBM Solution"" style="border-top-width: 0px; display: block; border-left-width: 0px; float: none; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; border-right-width: 0px" height="139" alt="Retosa CBM "The Real CBM Solution"" src="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TAW32aYuVDI/AAAAAAAABzY/i2AnIY1wyss/image_thumb%5B2%5D.png?imgmax=800" width="240" border="0" /></a><strong><img title="Retosa CBM "The Real CBM Solution"" style="border-top-width: 0px; display: block; border-left-width: 0px; float: none; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; border-right-width: 0px" height="29" alt="Retosa CBM "The Real CBM Solution"" src="http://lh4.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TAW33QIhMOI/AAAAAAAABzc/aRLWLki6cgE/Retosa%20Logo%5B6%5D.png?imgmax=800" width="142" border="0" /></strong>“The real solution to analyze and maintain the health condition of equipment”</p> </blockquote> <p> </p> <p><strong><strong><img title="Retosa CBM" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-right-width: 0px" height="22" alt="Retosa CBM" src="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TAW76ZM6C1I/AAAAAAAAB0M/R3JMXBIWKIE/RetosaWord7.png?imgmax=800" width="128" border="0" /> CBM</strong></strong></p> <p><strong><a target="_blank" rel="nofollow" href="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TAW35zDUv9I/AAAAAAAABzk/Xh6oT7b-Upw/s1600-h/Retossa%20Brochure%20Down%5B4%5D.jpg"><img title="Retossa CBM Brochure Download Click Here.." style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin: 0px 15px 0px 0px; border-right-width: 0px" height="240" alt="Retossa CBM Brochure Download Click Here.." src="http://lh6.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TAW37BBAzWI/AAAAAAAABzo/z9dBVAdb3so/Retossa%20Brochure%20Down_thumb%5B2%5D.jpg?imgmax=800" width="205" align="left" border="0" /></a></strong>Adalah singkatan dari <strong><em>Real </em></strong><strong><em>Time & Open Systems Architecture for Condition-Based Maintenance</em></strong>. Sistem ini pertama kali dikenalkan di PLN P3B RJTD sebagai sebuah sistem CBM terpadu untuk memantau dan menganalisa kondisi kesehatan peralatan pada Bay/Feeder sebuah Substation atau Gardu melalui data trend parameter-parameter kelistrikan dan grafik beban per-harinya. <em><a target="_blank" rel="nofollow" href="http://www.ari-sty.cz.cc/2010/05/condition-based-maintenance-cbm.html" target="_blank">Apa itu CBM?</a></em></p> <p> </p> <p>Sistem CBM ini mampu mengasilkan laporan data-peralatan secara otomatis dalam format XML (<em>untuk web</em>) dan juga dalam format Ms. Excel yang sudah terformat seperti format logsheet yang diinginkan oleh owner atau pun user. <a target="_blank" rel="nofollow" href="http://lh6.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TAW4B8QVSxI/AAAAAAAABzs/hpUIpDg59lQ/s1600-h/image%5B12%5D.png"><img title="Auto Report & Data Logging" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin: 0px 10px 0px 0px; border-right-width: 0px" height="228" alt="Auto Report & Data Logging" src="http://lh4.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TAW4FFh6YAI/AAAAAAAABzw/bRnyNcYkk-A/image_thumb%5B8%5D.png?imgmax=800" width="333" align="left" border="0" /></a>Menggunakan sistem database <em>Open XML</em> sehingga mudah untuk diliput kedalam trend yang ada di dalam website owner. </p> <p>Mampu mengakomodir lebih dari satu peralatan/bay dalam sebuah sistem monitoring CBM. Peralatan terpantau ditampilkan dalam model <em>Explorer Panes</em>, sehingga pemantauan peralatan lebih mudah dan cepat. Untuk sistem CBM yang lebih besar dan luas, RETOSA di desain untuk mampu bekerja dalam fungsi Remote sehingga dapat dipantau dari berbagai tempat sekaligus.</p> <blockquote> <p>Investasi CBM itu mahal? Biaya pembuatan sistem automasi dan realtime trend analysis mahal? Oh Tidak lagi.. </p> </blockquote> <p><strong><img title="Retosa CBM" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-right-width: 0px" height="14" alt="Retosa CBM" src="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TAW76ZM6C1I/AAAAAAAAB0Q/s9hBDaj2S1Y/RetosaWord5.png?imgmax=800" width="82" border="0" /> CBM</strong> di develop oleh anak-anak bangsa sendiri yang telah lama eksis dalam dunia automasi. Tidak perlu lagi khawatir biaya investasi yang tinggi dan harus mendatangkan tenaga asing yang mahal, yang hakekatnya kualitasnya belum tentu lebih baik bukan?</p> <p><strong><a target="_blank" rel="nofollow" href="http://lh3.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TAW4HrLDpnI/AAAAAAAABz8/MHf-9X3xXfs/s1600-h/Retosa%20n%20iPhone%5B11%5D.jpg"><img title="Retosa On The Go!!!" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin: 0px 0px 0px 15px; border-right-width: 0px" height="233" alt="Retosa On The Go!!!" src="http://lh3.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TAW4I4Tqj6I/AAAAAAAAB0A/Kmkugnb-a-E/Retosa%20n%20iPhone_thumb%5B9%5D.jpg?imgmax=800" width="240" align="right" border="0" /></a> <img title="Retosa CBM" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-right-width: 0px" height="14" alt="Retosa CBM" src="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TAW76ZM6C1I/AAAAAAAAB0Q/s9hBDaj2S1Y/RetosaWord5.png?imgmax=800" width="82" border="0" /> CBM</strong> menggunakan standar .Net Framework yang mampu berjalan di segala jenis sistem operasi. <strong><img title="Retosa CBM" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-right-width: 0px" height="14" alt="Retosa CBM" src="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TAW76ZM6C1I/AAAAAAAAB0Q/s9hBDaj2S1Y/RetosaWord5.png?imgmax=800" width="82" border="0" /> CBM</strong> menggunakan standar <em><strong>Open Source</strong></em> sehingga anda dapat mengolah dan mengembangkan sendiri baik segi tampilan dan format sistem CBM sesuai kebutuhan dan standar perusahaan.</p> <p>Ukuran database XML sangat kecil (3kByte saja) sehingga memungkinkan untuk dipanggil dan ditampilkan ke dalam format web untuk ponsel yang dilengkapi dengan kapabilitas WAP. Kapanpun dan dumanapun anda dapat memantau sistem yang sedang berjalan.</p> <p><img title="Retosa CBM" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-right-width: 0px" height="14" alt="Retosa CBM" src="http://lh5.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TAW76ZM6C1I/AAAAAAAAB0Q/s9hBDaj2S1Y/RetosaWord5.png?imgmax=800" width="82" border="0" /> CBM satu ini telah dikembangkan ke dalam beberapa model sesuai keinginan customer seperti:</p> <ul> <li><a target="_blank" rel="nofollow" href="http://lh3.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TAW4L5bO-2I/AAAAAAAAB0E/ZK2NhMLIbCs/s1600-h/OCBM_GrafikBeban%5B1%5D.png"><img title="OCBM_GrafikBeban" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin: 0px 0px 0px 15px; border-right-width: 0px" height="197" alt="OCBM_GrafikBeban" src="http://lh3.ggpht.com/_gWMAlrMzovc/TAW4NierohI/AAAAAAAAB0I/CBTIU_F5_6E/OCBM_GrafikBeban_thumb%5B1%5D.png?imgmax=800" width="244" align="right" border="0" /></a> CBM: Bay Monitoring & Load Analysis </li> <li>CBM: Power Transformer Monitoring </li> <li>CBM: Battery Power System Monitoring </li> <li>dan tentunya masih banyak lagi sesuai keinginan <em>customer</em> </li> </ul> <p><strong><em><u>Smart-Analyst Mechanism (New!)</u></em></strong></p> <p>Merupakan terobosan baru kami dan tengah dalam tahap pengembangan, dimana ilmu pengetahuan dalam menganalisa dan memprediksi indikasi perubahan terkecil dari sebuah peralatan dimasukkan ke dalam <em>software</em>. Sehingga <em>software</em> tidak lagi hanya berfungsi sebagai <em>reporter</em> saja, namun juga sebagai <em>analyst</em> dengan tambahan <em>module</em> <em>artificial-intelligence</em>. Apabila terjadi perubahan negatif pada peralatan/mesin, dan terjadi kelalaian pengecekan / analisa data dari tim pemeliharaan, maka software akan <strong>menganalisa sendiri</strong> dan mengirim Alarm Alert apabila kondisi peralatan dinyatakan tidak sehat. Alarm ini tersebar ke seluruh PC client (<em>remote-side</em>) sehingga pihak-pihak terkait dapat membantu mengingatkan.</p> <p><em>Bagaimana kondisi kesehatan peralatan di tempat anda?</em> Untuk mengetahui apa itu metode CBM dalam pemeliharaan, bisa dibaca di artikel ini: <a target="_blank" rel="nofollow" href="http://www.ari-sty.cz.cc/2010/05/condition-based-maintenance-cbm.html">Condition Based Maintenance (CBM)</a></p> <p>Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi distributor kami, PT. Kreasinusa atau gunakan form kontak email dibawah:</p> <p><a target="_blank" rel="nofollow" href="http://kontactr.com/user/aristy"><img height="16" src="http://kontactr.com/pics/small.gif" width="90" border="0" /></a></p><div class="blogger-post-footer"><p align="left"><a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/3.0/deed.en_US"><img align="left" style="border-width: 0px; margin: 8px 20px 0px 0px; display: inline;" src="http://i.creativecommons.org/l/by-nc-sa/3.0/88x31.png" alt="Creative Commons License"/></a><i> You may share this document under Creative Commons License – </i>Terima kasih telah membaca tulisan ini. © 2011 Ari Sulistiono, <em>Indonesian Electrical Engineer</em>.</p></div>Ari Sulistionohttp://www.blogger.com/profile/00609115698913694796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7098167171686473800.post-74634972370025595032010-05-31T08:05:00.004+07:002010-07-01T13:24:57.909+07:00Apa Itu? Condition Based Maintenance (CBM)<p>Banyak jalan menuju Roma, begitupula dengan sistem pemeliharaan.. Banyak cara menuju sistem yang handal dan optimal..!</p><blockquote><p>Mungkin pernah terdengar atau selintas pernah membaca, dalam artikel ini akan saya coba kupas dan tunjukkan bagaimana jalan untuk mencapai sistem yang optimal melalui CBM. Silahkan dibaca & semoga manfaat..</p></blockquote><h3><em>Corrective maintenance & Preventive maintenance</em></h3><p>Gangguan (<em>breakdown</em>) di dalam sistem suatu industri dapat mempunyai dampak penting pada profitabilitas suatu unit bisnis. Peralatan produksi banyak yang tidak berfungsi, tenaga kerja tidak lagi optimal, dan perbandingan biaya-biaya tetap ke keluaran produk secara negatif pun terpengaruh. </p><p>Sistem perbaikan yang cepat terhadap peralatan yang mulai menurun adalah titik tolak kesuksesan sebuah unit bisnis. Proses dalam menujukan gejala-gejala gangguan dari sebuah peralatan setelah kejadian dikenal sebagai “<em>Corrective Maintenance</em>” dan sudah eksis dalam berbagai format di dalam bermacam unit industri. </p><p>Bagaimanapun, kapanpun gangguan peralatan terjadi biaya dapat mengucur dengan derasnya di luar periode perbaikan peralatan. Seringkali sebuah “process lines” produksi membutuhkan “run-time” yang signifikan setelah adanya titik mula untuk memulai memproduksi sebuah produk yang berkualitas, dan umumnya produk-produk yang dihasilkan pada saat adanya gangguan pada peralatan menjadi tidak bermutu bahkan tidak bernilai jual yang layak lagi.</p><p>Fatalnya dampak sebuah gangguan pada saat produksi berlangsung baik dari segi biaya perbaikan, waktu, dan menurunya harga jual produksi selama gangguan berlangsung, untuk itu diperlukan sebuah usaha pencegahan-pencegahan yang sesegera mungkin dapat menanggulangi adanya gangguan dalam process line produksi. Proses analisa, pencegahan dan perawatan peralatan dalam rangka mencegah adanya gangguan yang fatal dalam sebuah unit bisnis dikenal dengan istilah Preventative Maintenance.</p><p>Dengan <em>Preventative Maintenance</em> secara rutin di inspeksi dan di servis dalam rangka mencegah munculnya gangguan yang fatal. Inspeksi semacam ini didasarkan pada, entah itu secara periode penanggalan ataupun jumlah lamanya peralatan aktif/bekerja, dan biasanya meliputi data laporan yang dapat dibandingkan dari waktu ke waktu untuk menentukan jika ada pergeseran hal negatif yang mengindikasikan adanya suatu masalah peralatan akan segera terjadi.</p><p>Corrective Maintenance dan Preventive Maintenance telah digunakan selama beberapa dekade, namun keduanya masing-masing masih memiliki titik kelemahan yang signifikan dalam usaha pencegahan gangguan.</p><h3><em>Condition-based maintenance (CBM)</em></h3><p><em>Condition-based maintenance (CBM)</em> diperkenalkan untuk mencoba memelihara peralatan yang benar di saat/waktu yang tepat. CBM didasarkan pada penggunaan <em>real-time data</em> untuk memprioritaskan dan mengoptimalkan sumber daya pemeliharaan. Pengamatan status dari sebuah sistem dikenal sebagai <a target="_blank" rel="nofollow" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Condition_monitoring">condition monitoring</a>. Sistim yang demikian akan mampu dengan sempurna menentukan kesehatan peralatan, dan bertindak hanya ketika pemeliharaan benar-benar perlu. </p><p>Pengembangan dalam beberapa tahun belakangan ini sudah memungkinkan penggabungan instrumentasi terhadap peralatan secara luas, dan diikuti dengan penggunaan perangkat yang lebih baik untuk menganalisa data kondisi peralatan. Dengan sistem semacam ini seorang personil pemeliharaan seketika akan lebih mampu dan cekatan dalam memutuskan kapan yang merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakan pemeliharaan pada berbagai titik dari sebuah ataupun beberapa peralatan sekaligus. Condition-Based-Maintenance secara ideal akan memungkinkan seorang/tim personil pemeliharaan untuk melakukan hal yang benar saja, memperkecil biaya onderdil, sistem downtime dan memperkecil waktu yang terbuang sia-sia saat menunggu datangnya waktu pemeliharaan. </p><h3>Tantangan CBM</h3><p>Di samping kegunaannya, ada beberapa tantangan terhadap penggunaan CBM. Pertama dan paling utama dari semua dan ditakuti oleh semua orang adalah, biaya awal pembentukan sistem CBM cukup tinggi (<em>tidak lagi jika dengan sistem yang akan kami tawarkan</em>). Memerlukan peningkatan model instrumentasi dari sebuah peralatan (seperti sendor, converter, dll.). Rata-rata umumnya biaya instrumentasi yang digunakan untuk menganalisa kondisi peralatan yang sudah terinstall di dalam sistem sungguh besar melebihi harga peralatan itu sendiri.  Oleh karena itu, merupakan hal penting untuk memutuskan pentingnya investasi di depan dalam penambahan sistem CBM terhadap semua peralatan.</p><p>Salah satu hasil dari generasi CBM yang pertama di dalam industri minyak dan gas, jumlah biaya yang keluar hanya berpusat pada getaran di dalam alat berat yg berputar (heavy rotating equipment) saja.</p><p>Yang kedua memperkenalkan CBM akan meminta/mendorong suatu perubahan utama di dalam proses bagaimana pemeliharaan harus dilakukan, dan berpotensi kepada seluruh organisasi pemeliharaan di dalam suatu perusahaan. Perubahan di dalam keorganisasian umumnya adalah sangat sulit.</p><p>Begitu juga, dalam segi teknis operasional inspeksi dan pemeliharaan sebuah peralatan tidaklah selalu mudah dan sesederhana yang pernah dibayangkan. Sekalipun beberapa bentuk kaleng peralatan yang dengan mudah diamati dengan  mengukur nilai-nilai sederhana seperti getaran, akselerasi atau pun kecepatan linear, temperatur dan tekanan, dlsb. Bukanlah sebuah hal yang sepele untuk memutar data yang terukur ke dalam sebuah actionable knowledge mengenai kesehatan sebuah peralatan.</p><h3>RETOSA CBM</h3><p><strong>RETOSA CBM</strong> merupakan akronim dari <strong><em>Real Time & Open Systems Architecture for Condition-Based Maintenance</em></strong>. Sistem ini pertama kali dikenalkan di PLN untuk sebagai sebuah sistem CBM terpadu untuk memantau dan menganalisa kondisi kesehatan peralatan pada Bay/Feeder sebuah Substation atau Gardu melalui data trend parameter-parameter kelistrikan dan grafik beban per-hari. </p><p>Sistem ini mampu mengasilkan laporan data peralatan otomatis dalam format XML dan juga dalam format Ms. Excel yang sudah terformat seperti format logsheet yang diinginkan oleh owner. Menggunakan sistem database Open XML sehingga mudah untuk diliput kedalam trend yang ada di dalam website owner. </p><p>Ukuran data XML sangat kecil (3kByte saja) sehingga memungkinkan untuk ditampilkan dalam format web untuk ponsel yang dilengkapi dengan kapabilitas WAP. Kapanpun dan dumanapun anda dapat memantau sistem yang sedang berjalan.</p><p>Mampu meng-handle lebih dari satu peralatan/bay dalam sebuah sistem monitoring CBM. Untuk sistem CBM yang lebih besar dan luas, RETOSA di desain untuk mampu bekerja dalam fungsi Remote sehingga dapat dipantau dari berbagai tempat sekaligus.</p><p>Investasi CBM itu mahal? Biaya pembuatan sistem automasi dan realtime trend analysis mahal? Oh Tidak lagi.. </p><p><strong>RETOSA CBM</strong> di develop oleh anak-anak bangsa sendiri yang telah lama eksis dalam dunia automasi dunia. Tidak perlu lagi khawatir biaya investasi yang tinggi dan harus mendatangkan tenaga asing yang mahal, yang hakekatnya kualitasnya belum tentu lebih baik bukan?</p><p><strong>RETOSA CBM</strong> menggunakan standar .Net Framework yang mampu berjalan si segala jenis sistem operasi. <strong>RETOSA CBM</strong> menggunakan standar <em><strong>Open Source</strong></em> sehingga anda dapat mengolah dan mengembangkan sendiri baik segi tampilan dan format sistem CBM sesuai kebutuhan dan standar perusahaan.</p><p>RETOSA CBM satu ini telah dikembangkan ke dalam beberapa model sesuai keinginan customer seperti:</p><ul><li>CBM: Bay Monitoring & Load Analysis </li>
<li>CBM: Power Transformer Monitoring </li>
<li>CBM: Battery Power System Monitoring </li>
<li>dan tentunya masih banyak lagi sesuai keinginan <em>customer</em></li>
</ul><p>Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami PT. Kreasinusa atau gunakan form kontak email dibawah:</p><div class="blogger-post-footer"><p align="left"><a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/3.0/deed.en_US"><img align="left" style="border-width: 0px; margin: 8px 20px 0px 0px; display: inline;" src="http://i.creativecommons.org/l/by-nc-sa/3.0/88x31.png" alt="Creative Commons License"/></a><i> You may share this document under Creative Commons License – </i>Terima kasih telah membaca tulisan ini. © 2011 Ari Sulistiono, <em>Indonesian Electrical Engineer</em>.</p></div>Ari Sulistionohttp://www.blogger.com/profile/00609115698913694796noreply@blogger.com0