Cara Menguji Power Swing dengan Menggunakan Omicron (disertai Modul Template)

Latar Belakang

Menguji Power Swing itu pada dasarnya sangat gampang, tinggal PLAY saja, impedansi beban akan melintas perlahan dari beban normal berjalan masuk ke area trip zone-1 dan keluar/kembali lagi, apabila relay tidak trip dan ada indikasi power swing detected maka pengujian selesai! Ini adalah pengalaman saya dahulu ketika menguji power swing menggunakan alat inject ISA DRTS dengan relay yang diuji adalah ABB REL51 (itu dulu…). Namun selang beberapa tahun, trend alat uji yang beredar berganti menjadi OMICRON CMC, dan di Siemens pun pakai Omicron untuk menguji Siprotec 7SA, yang menyebalkan adalah saya tidak menemukan modul uji power swing di software Test Universe Omicron, dan mungkin beberapa dari temen-temen pembaca juga mengalami seperti yang saya alami. Searching google pun nihil… google tidak punya jawabannya kali ini, hmm…

Namun jangan khawatir, kali ini “disini” kita akan buat pengujian Power Swing menjadi mudah dan tinggal PLAY saja seperti di ISA DRTS.

Power Swing Overview

Secara garis besar power swing merupakan fenomena kompleks dalam sistem jaringan listrik dimana beban dapat berayun dari posisi beban normal kemudian berjalan menuji daerah zona gangguan (yang seharusnya langsung trip) dan kemudian keluar lagi, tetapi karena power swing adalah fenomena bukan gangguan, relay tidak boleh trip sama sekali pada saat terjadinya power swing ini (fungsi proteksi distance di block sementara oleh Power Swing Block). Power swing umumnya terjadi ketika ada proses keluar atau masuknya pembangkit listrik ke dalam sistem jaringan listrik. Power Swing terbagi menjadi dua jenis yaitu Synchronous Power Swing atau Power Swing Stable dan Asynchronous Power Swing atau Power Swing Unstable. Ciri atau fenomenanya dapat dilihat pada gambar dibawah.

 Tipe Power Swing

Pengujian Power Swing Menggunakan Omicron CMC

Setelah memahami secara dasar tentang power swing ini, maka bagaimana cara mengujinya? Cara pengujiannya adalah dengan mensimulasikan perubahan impedansi (dengan merubah nilai arus berbanding tegangan) secara perlahan dan teratur masuk ke zona-1 dan keluar lagi. Untuk melakukan ini kita dapat menggunakan beberapa metode sbb:

Download Module Power Swing Complete

1. Metode Ramping (Modul Ramping)

Untuk mensimulasikan power swing, tegangan di ramping turun dari nilai rating VT (mis: 57.73V) turun perlahan sampai mendekati nol dan di waktu yang bersamaan, arus diramping naik dari 0.5 sampai 2 kali nilai nominal CT (1A atau 5A)

Apabila direkam dan digambarkan ke dalam diagram impedance, beban akan berjalan datar dari normal perlahan masuk ke zone-1 dan akhirnya kembali lagi, dan relay tidak boleh trip.

Link Download: File Power Swing.rmp

Power Swing dengan Ramping Module

2. Metode Play Comtrade (Hasil Simulasi Power Swing di RTDS)

Power Swing pada dasarnya adalah sistem gangguan yang kompleks dan hanya dapat disimulasikan secara akurat menggunakan Transient Network Simulator seperti RTDS. Lalu bagaimana pengujian power swing di lapangan yang tidak mungkin untuk mendatangkan peralatan RTDS yang kompleks dan besar? Tenang saja, untungnya di Omicron ini ada fasilitas TransPlay yang kita dapat gunakan untuk me-replay power swing yang pernah disimulasikan secara akurat oleh mesin RTDS.

Power Swing dengan TransPlay Module

Dibawah ini adalah file modul transplay yang sudah ada comtrade power swing dari hasil RTDS di dalamnya, cukup buka dan Play di Omicron anda, jangan lupa untuk klik Clear “tanda silang (X)” setiap akan melakukan pengujian. Bagaimana dengan ratio 1A dan 5A? Modul ini dibuat untuk 5A, apabila terlalu tinggi, kita dapat memainkan scale 100% menjadi 20% atau angka berapapun yang dapat diakomodir oleh relay. Untuk relay Siemens 7SA, anda boleh langsung play saja.

3. Metode State Sequencer

Modul ini juga tinggal Open and Play, dibuat dengan state sequencer dimana untuk menciptakan power swing dibutuhkan banyak sekali state untuk mendapatkan perubahan yang smooth dan teratur. Power swing ini dibuat untuk ratio CT 1A.

Link Download: Power Swing Blocking.seq 

Power Swing dengan State Sequencer

Untuk menguji relay dengan ratio 5A, kita dapat merubah nilai In Nominal secondary Current dari 1A menjadi 5A. Jangan lupa sebelum melakukan perubahan, klik dulu tanda silang (Clear).

Ganti ratio setting 1A/5A - module power swing state sequencer

Semoga bermanfaat! Apabila tulisan ini cukup membantu untuk anda, boleh jadi teman-teman disekitar anda juga membutuhkan tulisan ini. Silahkan bagikan di facebook/twitter/google+ dengan menggunakan tombol share diatas. Mari bahu-membahu berkontribusi untuk maju bersama… (ari)

…Share is Care…

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >

Cara Setting Autoreclose pada Reyrolle Argus 7SR1

Latar Belakang

Autoreclose adalah sebuah logic control CB yang melekat pada fungsi proteksi dimana CB dapat close sendiri secara otomatis setelah adanya trip karena proteksi tertentu yang dihubungkan secara langsung dengan fungsi autoreclose. Fungsi proteksi Autreclose juga dikenal dengan istilah kode 79 (dalam standar ANSI). Fungsi 79 ini dimaksudkan untuk mempermudah operasi dan kehandalah/realibility sistem tenaga dimana saat terjadi gangguan sementara dari dahan pohon, layangan, petir, ataupun gangguan temporary lainnya, CB langsung trip dan dapat kembali masuk/ON sendiri setelah beberapa detik kemudian tanpa harus dikontrol oleh operator. Cukup simple bukan? Meski demikian, karena ini adalah alogaritma logic maka kita harus memahami beberapa hal agar mudah dalam mengaplikasikan dan menguji autoreclose ini.

Pada sistem tegangan tinggi ataupun menengah, autoreclose tidak boleh bekerja langsung setelah trip, harus dijeda beberapa detik, hal ini dikarenakan pada sistem tegangan tinggi atau menengah meski CB sudah trip tetapi aliran atau sisa muatan masih ada pada jaringan penghantar listrik selama beberapa detik. Waktu jeda kerja dari autoreclose ini dikenal dengan istilah Deadtime. Selain itu, CB juga tidak boleh terus-terusan trip dan reclose apabila gangguan memang ada dan tidak hilang/permanent (misal bukan gangguan dahan pohon dll). Setelah trip karena gangguan, CB akan reclose setelah beberapa detik kemudian, tetapi apabila CB kembali trip maka fungsi 79-autoreclose harus mengunci operasi CB dengan Lockout. Lockout ini akan mengetripkan CB sekaligus menguncinya sehingga CB sama sekali tidak dapat dimasukkan/dioperasikan sampai relay di-reset.

Aplikasi Autoreclose pada Reyrolle Argus 7SR1

Contoh Setting Autoreclose - Relay Reyrolle Argus 7SR1 – Tested Work 100%

Untuk mengaktifkan 79-Autoreclose pada Argus 7SR1 kita harus mengaktifkan fungsi control CB (agar dapat di-open/close) dan juga fungsi 79-AR itu sendiri. Connect komputer dengan relay melalui port USB depan dan get setting, kemudian masuk ke Tab Config dan centang dua fungsi tsb. seperti gambar dibawah.

Reyrolle Argus 7SR1 - Setting Function Enable for Autoreclose

Definisikan fungsi proteksi mana saja yang akan mengaktifkan autoreclose, dengan cara masuk ke Tab Settings dan masuk ke folder Control & Logic – Autoreclose Prot’n dan centang fungsi proteksi yang diinginkan akan mengaktifkan autoreclose.

Reyrolle Argus 7SR1 - Setting Protection Function for Autoreclose

Apabila dalam sistem tegangan menengah, diijinkan CB reclose lebih dari satu kali dalam satu kali kejadian gangguan sebelum masuk lockout, maka setting 79 Num Shots dan pilih 1 s/d 4.

Reyrolle Argus 7SR1 - Setting Autoreclose Cycle

Masukkan nilai deadtime sesuai dengan setting eksisting atau standar operasi reclose yg umum digunakan, misal: 60s untuk sistem tegangan 20kV dst. Untuk opsi Inst/Delayed kita pilih yang Inst agar reclose dapat bekerja untuk semua jenis fungsi proteksi. Jika dipilih delayed maka fungsi proteksi instant akan dibuat Inhibited oleh 79 alias non aktif. Selain setting deadtime AR untuk Phase Fault (P/F Shot), definisikan juga untuk Earth Fault (E/F Shots), settingnya flexible sehingga dapat dikombinasikan, misal: deadtime phase-fault 20s dan untuk earth-fault 10s.

Reyrolle Argus 7SR1 - Setting Autoreclose Deadtime

Setup Control CB

Sebelum menguji 79-AR, kita wajib memastikan setting control CB sudah benar dan input/output CB kontak juga sudah benar. Pertama, cermati setting manual control CB dan sesuaikan dengan gambar dibawah

Reyrolle Argus 7SR1 - Setting CB Manual Control

Reyrolle Argus 7SR1 - Setting CB Reclaim Time

Setting juga untuk input status CB (kontak 52a dan 52b). Selain itu 79 In (autoreclose in service/AR ON) juga dapat kita centang ke status input CB closed agar kita tidak perlu mengaktifkan lagi fungsi 79_AR In Service secara manual

Reyrolle Argus 7SR1 - Setting Kontak Input CB

Setting pula untuk kontak output relay ke tripping coil CB untuk Open CB dan untuk closing coil CB selain centang Manual Close CB juga perlu dicentang untuk fungsi 79_AR_Close_CB-nya seperti gambar dibawah.

Reyrolle Argus 7SR1 - Setting Kontak Output CB

Download: Contoh Setting Autoreclose - Relay Reyrolle Argus 7SR1 – Tested Work 100%

Pertanyaan yang sering ditanyakan

Saya sudah setting Autoreclose enable, setting deadtime serta setting CB lainnya sudah dimasukkan tetapi kok setelah dicoba inject, CB trip tetapi tidak berhasil reclose..?

AriSulistiono.Com:

Apabila setting fungsi 79-AR dirasa sudah tepat dan setting kontak input status CB serta kontak output CB juga sudah tepat tetapi CB tidak juga reclose atau relay sama sekali tidak memerintahkan CB untuk reclose, maka hal yang perlu kita ketahui adalah posisi Autoreclose sudah dalam posisi In-Service atau masih Out-Of-Service. Untuk mengeceknya, kita masuk dari depan relay, tekan tombol ENTER dan geser kebawah ▼ kemudian temukan AR:

Apabila posisi AR: Out of Service maka autoreclose masih belum aktif atau diblock, tekan ENTER dan geser ke posisi In dengan tombol ► sampai tulisan In berkedip dan akhiri dengan ENTER.

Reyrolle Argus 7SR1 - Autoreclose posisi Out-of-Service      Reyrolle Argus 7SR1 - Autoreclose posisi In-Service

Alternatif lainnya, apabila autoreclose tidak akan pernah dimatikan/diblock secara manual oleh operator saat operasi, kita bisa memasukkan 79 In pada Binary Input CB Close (seperti pada contoh diatas), sehingga autoreclose selalu aktif dan menghindari operator salah pencet yang berakibat AR menjadi Out Of Service.

Sekarang autoreclose pada relay argus 7SR1 anda seharusnya sudah bekerja dengan baik. (ASC)

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >

Cara Konfigurasi SICAM RTU A8000 via WEB, Contoh Protocol IEC-104

Keyword: “How To Configure SICAM RTU A8000 via SICAM WEB”, Tutorial for IEC-104 Protocol and Digital Input/Output Configuration (Addressing & Mapping)

Check IP Address RTU dari display, apabila masih default (baru dibuka dari dus) maka IP Addressnya adalah 172.16.0.3, sesuaikan IP Address komputer kita agar satu kelas (misal 172.16.0.250)

SICAM A8000 - Siemens Compact RTU & Data Concentrator/GatewayIP Address PC - dibuat satu kelas dengan SICAM A8000

Buka Web Browser yang ada di komputer, misal internet explorer atau chrome, ketik https://172.16.0.3 pada address bar diatas. Jika muncul peringatan security connection, klik ADVANCED dan Proceed to 172.16.0.3 (unsafe) jika menggunakan Chrome.

Chrome - SICAM WEB caution connection not provate

Setelah masuk SICAM WEB, klik OK untuk melanjutkan. Secara default untuk login administrator belum ada password, jadi bisa langsung masuk tanpa password. Tampilan SICAM WEB adalah seperti gambar dibawah ini

SICAM WEB Login - SICAM A8000 SICAM WEB: Free, Easy & Lite Configuration Tool for SICAM A8000

Setting pemilihan Protocol yang digunakan, contoh: IEC60870-5-104

Pada SICAM A8000 tipe CP8000 terdapat dua buah port serial dan dua buah port ethernet yang dapat disetting berdiri sendiri atau redundant. Untuk menetapkan protocol IEC-104 ada di salah satu peripheral SICAM RTU, kita masuk ke Hardware & Protocol dan pilih ET84:Ethernet Interface IEC60870-5-104 di PRE 2 (Peripheral Interface). Setelah itu klik OK.

Peripheral Interface: Protocol Selection - SICAM A8000Peripheral Interface: Protocol Selection - SICAM A8000

SICAM RTU Restart, tunggu sejenak sampai RTU ready dan klik OK untuk terhubung kembali

Successfully Restart Confirmation - SICAM A8000

Mengganti IP Address SICAM RTU (Port X1 dan Port X4)

Untuk mengganti IP Address, masuk ke Setting – Network Setting – IP Address. Rubah IP Address sesuai dengan kelas IP yang dikehendaki dan tekan tombol Apply Changes yang berada diatas untuk mengaplikasikan perubahan IP. Setelah RTU restart, maka IP Address RTU sudah menggunakan yang baru, sehingga IP Address komputer juga harus disamakan kelasnya. Untuk masuk kembali ke SICAM WEB, masukkan https://alamat IP Address terbaru dan login kembali.

IP Address Setting - SICAM A8000

Setiap apply changes, kita diminta untuk restart RTU. Klik OK dan RTU akan restart, tunggu sejenak dan RTU akan terhubung kembali via WEB dalam beberapa saat.

Restart Confirmation - SICAM A8000

Konfigurasi Topology dan Connection Definitions

Konfigurasi Topology

Topology ini adalah kunci untuk mengarahkan jalur komunikasi RTU harus ke arah mana, melayani siapa, peripheral yang mana dan apa saja atributnya. Untuk jalur protocol IEC-104, diawal tadi kita sudah state dia akan berada di PRE2, maka disini juga harus kita deklarasikan.

Kebanyakan kegagalan komunikasi atau komunikasi ok tetapi data offline adalah gara-gara station address di topology berbeda dengan di connection definition.

Masukkan Address RTU di kolom REG (regional), kemudian peripheral yang digunakan di kolom SID-SSE (untuk IEC-104 di PRE2 sesuai setting diatas), masukkan nomor station (nantinya nomor ini harus sama dengan nomor station address di connection definition) dan harus unique/tidak boleh kembar dengan baris lainnya.

Konfigurasi Topology - SICAM A8000

Konfigurasi Connection Definition

Agar RTU berkomunikasi dengan dunia luar via IEC-104, kita harus mendefinisikan kepada siapa (IP Address mana) RTU ini harus berkomunikasi. Untuk menambahkan baris baru, klik Add row dan masukkan IP Address lainnya dimana RTU ini harus berkomunikasi (jika ada).

Connection Definition IEC104 - SICAM A8000

Konfigurasi Assignment Address IEC-104

Setelah topology dan connection definition selesai, langkah berikutnya adalah membuat address-address signal yang dibutuhkan. Address ini adalah image atau virtual alias hanya address dan belum terhubung dengan hardware input/output RTU atau not yet assigned.

Untuk memunculkan window Image, klik tombol Hide/Show yang terdapat pada sisi kanan atas window web. Tambahkan baris baru dengan menekan tombol Add, anda juga dapat menambah baris dengan jumlah banyak dengan mengisikan angka berapa rows disebelahnya.

Ketikkan RTU Address di CASDU, IOA1, IOA2, IOA3 dan TI (tipe data teleinformasi yang akan ditransmit)

Addressing IOA IEC-104 - SICAM A8000

Assignment Image Address IEC-104 ke Hardware Digital Input RTU

Agar image address yang telah kita buat bisa ngelink/terhubung dengan hardware binary input RTU, masuk ke i/O master module – 1: DI-810x (atau module input yang lainnya, jika ada lebih dari satu modul). Pilih/centang signal-signal yang akan dilink dengan binary input, signal-signal single/double point, yang ada di image kemudian klik ASSIGN. Signal tersebut akan secara otomatis membuat susunan signal di binary input, dari sini tinggal disetting alamat binary input/terminal BI yang mana yang digunakan disesuaikan dengan nama signalnya.

Konfigurasi Asignment Image ke Digital Input - SICAM A8000

Sembunyikan window image di kanan dengan menekan tombol hide. Konfigurasi kolom processing type, apakah signal tersebut di samping kiri membutuhkan satu digital input atau dua. Kemudian pilih digital input yang mana yang akan digunakan di kolom Datapoint, kolom Hardware pins akan otomatis menunjukkan terminal dari digital/binary input tersebut.

Konfigurasi Asignment Digital Input - SICAM A8000

Untuk meng-invert signal dari active high ke active low, masuk ke tab Parameter dan pilih Yes di kolom Inversion untuk baris signal tersebut.

Assignment Image Address IEC-104 ke Hardware Digital Output RTU

Cara konfigurasi untuk Digital Output RTU nge-link dengan address image IEC-104 sama dengan konfigurasi di digital input. Pilih signal dan assign ke module DO, kemudian sesuaikan jenis Processing type-nya, apakah single command ataukan double command, dan terakhir adalah pilih di Digital Output mana signal tersebut akan bekerja. Selesai…

Konfigurasi Digital Output - SICAM A8000

Langkah Selanjutnya adalah menguji signal IEC-104 dari RTU SICAM A8000 ini dengan Protocol Tester ASE2000, kita akan bahas di module berikutnya… Semoga Bermanfaat dan Selamat Mencoba!

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >

Mengatasi Instalasi DIGSI yang Bermasalah atau Error karena Uninstall & Install

Pernah mengalami tidak bisa install DIGSI setelah uninstall? Atau DIGSI jadi error karena pernah install program lainnya? Atau masih banyak lagi penyebab lainnya yang mengakibatkan sebuah software di dalam windows crash, hampir semua program bisa mengalami crash.

Anda membutuhkan software DIGSI 4 untuk memprogram relay tetapi belum memilikinya? DIGSI 4 dapat anda download DISINI (2.5 GB)

Bagaimana cara mengatasinya?

Untuk mengatasi program yang crash, cara paling efektif adalah dengan cara “clean installation”. Apa itu Clean Installation? Clean Installation adalah uninstall serta delete semua file dan registry sampai bersih kemudian install kembali software tersebut. Solusi yang simple bukan? Iya, tetapi kadang tidak semudah yang dibayangkan untuk kita yang masih awam..

DIGSI Installation Error - Can't Install DIGSI

Apa penyebab DIGSI tidak bisa diinstall lagi?

Jika ada error yang terjadi saat uninstall DIGSI atau kita secara sengaja atau tidak sengaja men-delete file yang diperlukan oleh DIGSI atau proses uninstall yang tidak tuntas karena diganggu virus dll, maka registry entry DIGSI yang seharusnya terhapus pada saat uninstall masih tetap tertinggal di windows. Kita tidak mungkin akan dapat menginstall DIGSI kembali dengan adanya registry lama yang tertinggal tersebut.

Untuk mengatasi kasus tersebut, kita dapat memodifikasi registry windows secara manual “dengan hati-hati” tentunya, atau dengan menggunakan software Revo Uninstaller.

Cara Mudah Clean Installation DIGSI (Uninstall-Delete & Re-Install) dgn Revo Uninstaller

Cara cepat dan praktis delete semua file instalasi DIGSI berikut registry entrinya bisa menggunakan software Revo Uninstaller, software ini akan menelusuri seluruh file dan registry yang tertinggal di dalam windows dan kita dapat mendeletenya. Jika anda belum memiliki software ini, silahkan unduh dari gambar/link dibawah.

Download Revo Uninstaller KLIK DISINI

DOWNLOAD REVO UNINSTALLER KLIK DISINI

Buka RevoUninstaller, cari Siemens DIGSI V4 dan klik dua kali untuk pilih uninstall. Ikuti seluruh petunjuk yang ada. Apabila ada pilihan untuk delete registry atau file leftover, centang saja semua dan klik Delete.

Apabila disana selain DIGSI ada juga ada STEP7 , sebaiknya ununstall juga STEP7 sampai bersih karena DIGSI versi-versi sebelumnya juga menyertakan STEP7 di dalam instalasi DIGSI. Selain itu juga ada Siemens Sigra dan Siemens IEC 61850 Configurator, ini boleh di-uninstall juga apabila menghalangi proses instalasi DIGSI, umumnya sih tidak tetapi boleh di-uninstall dan pada saat install DIGSI nanti progra ini akan ter-install kembali

Setelah selesai dan sudah benar-benar bersih, anda sudah bisa menginstall DIGSI kembali tanpa ada masalah.

Revo Uninstaller - Uninstall DIGSI and It's Registry

Clean Installation DIGSI (Uninstall-Delete & Re-Install) Secara Manual

Apabila DIGSI sudah pernah di-uninstall tetapi masih meninggalkan jejak sehingga DIGSI yang baru tidak dapat di-install, kita dapat secara manual mengedit registry windows. Klik Start kemudian ketik regedit dan tekan ENTER (untuk windows 7). Untuk windows XP: klik Start Program kemudian klik Run dan ketik regedit dan akhiri dengan menekan tombol ENTER.

Run Regedit from Windows

regedit siemens digsi

regedit siemens digsi

 

Instruksi manual pembersihan registry entry DIGSI () adalah sbb:

1.  Only DIGSI 4 or the DIGSI 4- Demo was installed

Once the above-mentioned has been carried out, you will find the subdirectory STEP7OEM exactly in the directory \HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Wow6432Node\Siemens\AUTSW (see example on previous page). In this case, the following subdirectories of directory \HKEY_LOCAL_MACHINE\ Wow6432Node\SOFTWARE\Siemens can be deleted:

  • DIGSI4
  • DIGSI4 Device
  • DIGSI4 Install
  • DIGSI4.85
  • INSInfoServer
  • Shared Components
  • SINEC
  • STEP7
  • AUTSW (don't delete the folder in case of an existing WinCC installation)
  • LicenseManagement (don't delete the folder in case of an existing WinCC installation )
  • LicenseManager (don't delete the folder in case of an existing WinCC installation)
  • SWS (don't delete the folder in case of an existing WinCC installation)

SIGRA4 may be, but does not essentially have to be deleted.

2.  Step7 and DIGSI 4 was installed

Then the STEP7OEM subdirectory cannot be found in directory \HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\ Wow6432Node\Siemens\AUTSW . In this case, you may delete the following subdirectories in the directory \HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\ Wow6432Node\Siemens :

  • DIGSI4
  • DIGSI4 Device
  • DIGSI4 Install
  • DIGSI4.85

SIGRA4 may be, but does not essentially have to be deleted.

After deletion of these entries reboot your PC. A new version of DIGSI4.X can now be installed.

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >

Cara Menambahkan Fungsi Autoreclose di 7SJ82 SIPROTEC5 dan Cara Settingnya

Secara default, 7SJ62 belum terdapat fungsi Autoreclose, meski demikian anda bisa dengan mudah menambahkan fungsi ini dengan men-drag & drop fungsi 79-Autoreclose dari library yang terdapat di sisi sebelah kanan di DIGSI5.

Buka project relay 7SJ82 (yg hendak ditambahkan fungsi 79-AR) di DIGSI5. Expand folder Types di Global Library, cari relay 7SJ82 Overcurrent dan temukan 79 Auto. reclosing, drag & drop dari kanan ke kiri ke posisi Circuit Breaker 1, Selesai! Sekarang relay 7SJ82 kita sudah ada fungsi Autoreclose..

DIGSI5 - Cara menambahkan fungsi proteksi autoreclose di SIPROTEC 5 7SJ82

Setiap fungsi yang terdapat pada library dapat kita drag & drop ke relay dengan syarat function point yang ada pada relay masih cukup. Apabila kurang, nilai function point relay ini juga dapat ditambah sesuai kebutuhan.

Klik dua kali di fungsi 79 Auto reclosing untuk setting. Setting utama yang perlu kita masukkan pada setting General adalah:

  • Mode harus ON
  • 79 operating mode: pilih without action time saja (jika dipilih with act time, maka kita harus mengukur waktu waktu dari trip sampai CB close kembali, jika waktu kurang maka autoreclose sudah masuk ke posisi block/timeout)
  • Reclaim harus diisikan, berapa detik waktu tunggu CB yg diperbolehkan untuk Autoreclose setelah CB masuk. Ada dua jenis, yg pertama waktu tunggu setelah sukses autoreclose dan yang kedua waktu tunggu setelah CB masuk via manual kontrol
  • Nilai yg lain boleh diabaikan, atau mengikuti gambar dibawah ini

 

Setting lainnya hanyalah setting tambahan yang diperlukan untuk aplikasi atau kebutuhan khusus

DIGSI5 - Cara setting general 79 Autoreclose di SIPROTEC 5 7SJ82

Dimana setting “Berapa kali CB boleh autoreclose?”

CB boleh autoreclose berapa kali bergantung pada berapa Cycle yang kita buat disini. Jika hanya ada Cycle 1 maka CB akan reclose satu kali saja selama reclaim time, selebihnya final trip atau lockout. Jika diinginkan reclose dua kali cukup ditambahkan cycle yg diinginkan dengan klik “Add Stage” pada tombol yang ada dibawah.

Pada Cycle 1 ini yang perlu dimasukkan hanyalah nilai waktu tunggu setelah Trip sampai relay memberikan command reclose. Misal kita isi 20 detik, setelah relay trip, relay akan menunggu sampai 20 detik dan setelah itu barulah relay akan reclose. Umumnya untuk jaringan tegangan menengah, nilai waktu tunggunya besar, sedangkan di jaringan tegangan tinggi waktu tunggunya hanya berkisar satu-dua detik ke bawah.

DIGSI5 - Cara setting cycle 79 Autoreclose di SIPROTEC 5 7SJ82

Semoga bermanfaat (ari)

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >