wwd_dropHari ini, tanggal 22 Maret 2010, adalah Hari Air Sedunia.

Air dalam rumus kimia dikenal sebagai H2O yang merupakan penggabungan senyawa Hydrogen (H) dengan senyawa Oxygen (O2). Air merupakan zat esensial bagi seluruh makhluk hidup di alam semesta untuk hidup sehat dan aktif.

Di dalam islam, setiap insan diajarkan untuk berpuasa agar manusia dapat merenung dan prihatin akan keseimbangan alam semesta. Ketika dahaga melanda, keinginan untuk minum tentu yang nomor satu. Namun jarang sekali orang yang berpikir jauh, bagaimana jika air layak minum menjadi sangat langka? Padahal disaat seperti inilah Tuhan tengah mengajarkan setiap manusia untuk lebih mendekatkan diri dan menjaga kelestarian anugerah yang telah diberikan di muka bumi.

Anugerah berupa tanah “gemah ripah loh jinawi” ini tentu saka tidak akan selamanya seperti ini tanpa kita pelihara dan jaga sebaik-baiknya bukan?

Hari Air Sedunia atau World Water Day diperingati setiap tanggal 22 Maret, gagasan atau inisiatif peringatan ini dicetuskan pada Sidang Umum PBB (UN) ke 47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Jeneiro, Brasil, pada tahun 2008. Dan selanjutnya dijadikan sebagai Tahun Sanitasi Internasional, sesuai dengan tema World Water Day yaitu sanitasi.

Pada setiap tahunnya peringatan Hari Air Sedunia diperingati dengan tema-tema yang lebih spesifik agar menarik perhatian warga tentang betapa pentingnya Air sebagai sumber kehidupan.

Tema-tema tersebut antara lain Air untuk Abad ke-21 untuk tahun 2000, Air untuk Kesehatan (2001), Air untuk Pembangunan (2002), Air untuk Mssa Depan (2003), Air dan Bencana (2004), Air untuk Hidup (2005), Air untuk Budaya (2006), dan tahun 2007 berbicara tentang Kelangkaan Air. Untuk tahun ini WWD 2010 bertemakan “Clean Water for a Healthy World” atau Air Bersih Untuk Dunia Sehat.

Sanitasi yang baik menjadi sangat penting karena dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit khususnya diare, kematian akibat diare sebanyak 1,8 juta jiwa setiap tahunnya dan penyebab utamanya sanitasi yang buruk dan rendahnya kualitas kesehatan.

Pada tingkat dunia, seperti yang dilaporkan dalam Water Supply & Sanitation Collaborative Council (www.WSSCC.org) sebanyak 2,6 milyar manusia atau 40% penduduk dunia tidak memiliki akses untuk mendapatkan sanitasi dasar.

Sedangkan menurut berita Kompas (5/10/07), 24 juta penduduk Indonesia tidak memiliki akses terhadap fasilitas dasar, seperti penyediaan air bersih, jauh melebihi negara-negara Asia Tenggara lainnya. (dikuti dari: AyoBangkitIndonesiaKu)

image Tidak dapat dipungkiri bahwa gaung kampanye World Water Day tersebut seolah tidak sampai ke telinga ataupun hati masyarakat di Indonesia. Hal ini terbukti bahwa Indonesia telah menjadi sorotan dunia Internasional melalui pemberitaan CNN -Indonesia's Dirty River.

Dan beberapa tayangan tesebut tentu saja disiarkan secara besar-besaran di seluruh negara guna memperingati Hari Air Sedunia. Betapa sedih hati anak-anak bangsa yang menempuh pendidikan di luar negeri melihat tayangan ini dan mendapat cemoohan dari warga negara setempat, padahal mereka tengah mencoba mengharumkan nama bangsa dan memperkenalkan pariwisata di Indonesia . Source-info: kaskus 

Kita mungkin sering mendengarkan syair lagu Ebiet “Bercermin dan banyaklah bercermin..” Namun seringkali kita melupakan Air sebagai cerminan hati.

STOP dulu ngoceh tentang reformasi, kasus korupsi, obrolan politik, klub bola kebanggaan, gosip artist, fashion, teknologi, perdebatan SARA, kata-kata mutiara dll. Sekarang LIHAT!

Inilah gambaran tentang bangsa kita dan benar-benar nyata adanya dan tengah menjadi tontonan & bahan pertanyaan dunia “seperti apa sih kehidupan bangsa Indonesia?”, masih adakah rasa malu kita:

dalam tayangan CNN ini dijelaskan bahwa “Sungai citarum menyuplai air untuk jakarta sebesar 80%

Salah satu botol plastik minuman, bungkus rokok, plastik pembungkus makanan yang pernah anda atau keluarga anda konsumsi dan buang sembarangan mungkin juga ada disana…

Coba anda bayangkan, cukup bayangkan saja, bayangkanlah anda beserta seluruh keluarga anda yang tinggal di lokasi pemukiman ini…??

Semoga, di hari peringatan World Water Day ini, bangsa Indonesia lebih membuka mata dan lebih bijak dengan lingkungan sekitar agar kelestarian alam yang merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa tetap terjaga sampai akhir nanti.

iloveindonesiasiloveindonesiasiloveindonesias “Yuk, Buang Sampah Pada Tempatnya untuk Indonesia yang Lebih Baik” iloveindonesiasiloveindonesiasiloveindonesias

iloveindonesias“Mari Kita Jaga kelestarian Air Sebagai Sumber Kehidupan, Air Bersih Untuk Dunia Yang Sehat”iloveindonesias

Tidak dapat dipungkiri, pengelolaan sampah di Jakarta masih sangat buruk bahkan tidak ada lokasi pembuangan sampah di lokasi-lokasi padat penduduk di Jakarta seperti terjadi di lingkungan kosan saya di kebon jeruk.

capedeSetiap jengkal tanah sebisa mungkin dijadikan lahan kontrakan/kos-kosan dan mengabaikan lahan penampungan sampah. Alhasil got pun dijadikan lahan alternatif untuk sampah bagi anak-anak kurang pengajaran dan penduduk yang tidak mau membayar iuran sampah icon9. Tidak ada swadaya dari RT setempat ataupun rasa gotong royong warga Jakarta untuk menertibkan sampah (hueks! apatis loe semua..).

Apabila seperti ini terus (berlarut-larut tenggelam di jaman jahiliyah abad 21), biarlah Jakarta larut dalam kehancuran akibat ulah dan keserakahan masyarakatnya sendiri. Banjir besar sekalipun rasanya tidak dapat mengetuk pintu hati warga Jakarta yang serba ego-first (paling hanya dianggap sebagai siklus 5 tahunan biasa).

Teruslah tenggelam dalam mimpi bak kisah kehidupan yang tertuang di dalam sinetron, ketika terjaga dan benar-benar membuka mata nanti lupakan tulisan ini dan janganlah menyesalinya.

Creative Commons License You may share this document under Creative Commons License – Terima kasih telah membaca tulisan ini. © 2011 Ari Sulistiono, Indonesian Electrical Engineer.