Just Berbagi Posting dari : http://ksatriaberkuda.multiply.com 

 

 

Sahabat, bagaimana kabar kalian hari ini? Kesehatan dan kebaikan tak lepas kudo'akan bagi kalian semua.

Hari ini adalah hari pengumuman bagi mereka yang lulus ujian masuk SMP Labschool Kebayoran. 900an keluarga sejak semalam menunggu dengan tegang hasil dari apa yang telah anak mereka lakukan. Dan saya hanya berpesan, apapun hasil nya kalian telah melakukan hal yang terbaik yang kalian bisa, dan kalian semua harus bangga dengan apa yang kalian lakukan.

Berikut saya postingkan tulisan seorang bunda yang anaknya tidak diterima di SMP Labschool Kebayoran. Selamat membaca dan mengambil pelajaran.

==========================================================

"Kalo Abang nggak diterima di Labsky. Bunda jangan kecewa ya “ begitu Iqbal bilang. Matanya yang lebar menatap Bunda lekat lekat. Menanti jawab yang terucap.

Bunda menghela nafas panjang. “Ya nggak lah sayang. Sekolah di Labschool kan Abang juga yang akan ngejalanin. Diterima artinya Abang mampu sekolah situ. Nggak diterima ya kita cari sekolah lain.”

Abang terlihat lega.

“Pokoknya yang penting usaha semaksimal mungkin Bang!!” kataku memberikan semangat. Abang memeluk Bunda “Iya Bun, Abang cuma nggak pengin bunda kecewa” Hiks. Bunda jadi terharu.

LabSky alias labschool kebayoran, adalah impian seribu anak yang lulus SD di Jakarta selatan tahun ini. Tarakanita Barito. Al Adzar pusat di kebayoran. Tidaklah sefavorit Lab school kebayoran.

Perjuangan masuk kesana sudah dimulai sepuluh minggu lalu saat Bunda kesekolah Abang dan mendengar ajakan..

“Mbak, Iqbal minat ke labschool nggak?
Ada lho bimbingan intensif khusus masuk labschool. Yang ngadain Visi kebayoran”

Iqbal setuju untuk mendaftar. Ikut program 10 minggu bimbingan belajar khusus buat menghadapi test di labschool. Setiap sabtu pagi Bunda mengantar dan Ayah menjemput sorenya.

"Gimana Lesnya, Bang ?" tanya Bunda


"Ugh!! Kepala rasanya berasap. Susah bener!! keluh Abang . Dirumah dia juga berlatih mengerjakan soal dan Bunda mengoreksi.

  Seperti dulu dan dulu, Iqbal memang sering ceroboh. Sebetulnya bisa tapi tetap banyak yang salah. Ugh!! semua ini memang butuh perjuangan. Well, hidup ini, memang tidak mudah.. sayang. Bersiaplah . Kerasnya persaingan datang lebih dini.

Akhirnya pada hari H Bunda mengantar Abang test di SMP labschool. Rasanya kami datang sudah sangat pagi, tapi parkir sudah luber!! Seribu anak akan bersaing memperebutkan dua ratus kursi di kelas 1 SMP . Beragam jenis seragam SD Jaksel yang dikenakan membaur disitu. Bakti Mulia. Al adzar. Al idzar. Harapan Ibu. Tarakanita. Mahdania. Dan banyak lagi!!

Anak anak sih terlihat tenang.. Yang cemas justru para orang tua.. Dan hal itu ternyata menular. Ugh!! Senewen .Melihat betapa banyak peserta test kali itu. Duh? Adakah satu tempat tersisa buat Abang-ku tersayang ??

Siangnya. Bunda menjemput lagi. Iqbal terlihat exhausted.

"Gimana bang ? bisa ?"

"Susah Bun .." jawabnya lesu

Bunda speechless. Iqbalku. Abangku. Sulungku itu anak yang pintar. Jika dia bilang susah, means test masuk itu emang benar benar susah.

Tiga hari kemudaian kami lewati dengan harap harap cemas. Ugh ?? masuk nggak ya? Rabu malam jam sepuluh saat kami sudah bersiap tidur Oom Kalis mengirim SMS “ Berapa no test Iqbal? Hasil labschool sudah keluar”

  Segera Ayah dan Bunda melompat dari tempat tidur. Menghidupkan computer. Mengakses web labschool.

Dengan penuh harapan kami menelusuri no yang ada disitu dua ratus nomor dan limabelas cadangan. Ada? Uhm, sayangnya TIDAK....

Ayah dan Bunda mengSMS teman masing masing yang anaknya sama sama test di labschool. Mereka juga bergegas mengakses internet. Bertukar kabar. Ada juga sih yang diterima. Banyak juga yang gagal.

Ayah dan Bunda berpandangan. Speechless. Kami memang berharap banyak Iqbal masuk labschool namun kenyataan tak seperti harapan. “Sudahlah, Kita sudah usaha kok. Memang ketat sekali persaingannya”

  Paginya. Kami bilang ke Iqbal soal pengumuman SMP lab school.

“Iqbal kecewa ?” tanya Bunda
“Sedikit “ jawab Iqbal hambar
Uhm, Dia memang sudah berusaha. Kerasnya persaingan memang berujung tak sesuai harapan.
“Nggak usah kecewa, Ayah dulu juga nggak diterima di Labschool” kata Ayah

  sambil nyengir. Uhm, pasti deh iseng, pikir Bunda

“Lho ? emang Ayah SMP di Jakarta . Bukannya di Jambi?” tanya Iqbal heran
“Makanya..Ayah nggak diterima soalnya emang nggak pernah daftar ke lab school” kata Ayah ngeles.

  Kami terbahak. Ah, sudahlah. Kini saatnya kembali berusaha. Perjuangan dan persaingan mencari SMP yang bagus masihlah panjang…

Hidup ini memang tak mudah, sayang...

  Jangan kecewa Bunda…jangan kecewa Abang…bersiaplah , karena kehidupan masih punya banyak kejutan..


sumber : http://notes-by-bunda.blogspot.com/2007/04/jangan-kecewa-bundajangan-kecewa-abang.html

==========================================================

Sekali lagi kuucapkan selamat buat semuanya. Seperti kata bunda di atas, jangan kecewa apapun hasilnya, dan bersiaplah, karena kehidupan masih punya banyak kejutan.

Creative Commons License You may share this document under Creative Commons License – Terima kasih telah membaca tulisan ini. © 2011 Ari Sulistiono, Indonesian Electrical Engineer.