Cara Memindahkan ‘My Documents’ dari Drive ‘C’ ke Lokasi Lainya
24 Desember 2009, 15.02
Oleh: Ari Sulistiono di: Tips & Tricks
Purpose
Artikel ini berguna untuk menjaga kapasitas serta ruang drive “C” agar kinerja sistem windows tidak terlalu berat sekaligus mengamankan seluruh data yang ada di My Documents dari pengaruh re-install windows.
Mungkin tips & trik ini sudah banyak diketahui dan digunakan oleh banyak orang, namun beberapa diantara tutorial yang ada hanya dimengerti oleh mereka yang paham betul dengan komputer. Semoga saja artikel ini dapat memandu mereka yang masih awam dengan komputer dimana virus-virus baru terus bermunculan dan membuat komputer sering di format ulang. Jika membutuhkan penjelasan lebih detil (bagi pembaca di kaskus, facebook, email client, feed-reader, dll.) silahkan klik disini dan poskan komentar anda di sana.
Overview & Background
My Documents di dalam sistem windows merupakan tempat penyimpanan utama segala macam aktivitas pemilik ataupun penggunanya. Beberapa aplikasi perangkat lunak (software) menyimpan save data langsung ke dalam folder ini. Begitu banyaknya virus yang berkembang dengan pesatnya membuat instalasi windows sering kali di format ulang agar bersih dari virus dan komputer dapat berjalan dengan sempurna. Akibatnya hasil kerja yang telah dilakukan di komputer selama ini dan belum sempat di ‘backup’ pun hilang total.
Karena aktifitas format ulang windows di komputer menjadi hal yang sering dilakukan, beberapa orang mengantisipasi adanya ‘lost data’ akibat aktifitas ini dengan membuat partisi di harddisk (umumnya pada notebook) atau bisa juga menambahkan sebuah harddisk baru disana (tentu saja hanya bisa di PC desktop). Beberapa teknisi komputer yang baik secara otomatis akan melakukan hal ini, yaitu: harddisk (C: ) untuk sistem windows beserta program-program dan harddisk D untuk penyimpanan data utama jika sewaktu-waktu windows perlu di re-install atau di format ulang maka data tidak hilang karena terformat.
Cara ini cukup efektif, namun kadang-kadang secara tidak disengaja kita sering menyimpan file-file di My Documents. Apabila lupa untuk memindahkan file tersebut ke harddisk D maka hilanglah sudah file-file tersebut saat windows mengalami kelainan atau crash. Apakah folder My Documents dapat dipindahkan ke drive D? Ya, anda bisa memindahkan My Documents beserta seluruh isinya ke tempat lain dan windows akan secara langsung mengaksesnya dari sana.
Secara ‘default’ atau setting bawaan windows, lokasi penempatan dan penyimpanan folder ‘My Documents’ berada di: “ C:\Documents and Settings\Administrator ”, nama ‘Administrator’ disini adalah default (bawaan) windows, mungkin di komputer anda saat ini menggunakan nama-anda ataupun yang lainya (silahkan disesuaikan). Pada saat ini Apabila terdapat folder dengan nama “My Documents” atau “Administrator Documents” atau bisa juga “… Documents” lainya, maka My Documents tersebut terletak di drive/harddisk C. Jika sewaktu-waktu harddisk C ini diformat maka data atau file di My Documents juga akan hilang.
How To?
Jika sampai tahap ini, anda cukup memahami penjelasan diatas, maka kita akan mulai bagaimana cara memindahkan My Documents secara keseluruhan ke dalam drive / harddisk (D: ). Caranya..?
a. Diperlukan lebih dari satu Drive (misal D:) untuk memindahkan sekaligus mengamankan My Documents
Untuk memindahkan dan mengamankan data di My Document dari format ulang windows (drive C), diperlukan dua drive disini yaitu: drive (C: ) dan drive (D: ). Untuk membuat dua buah drive (C dan D) pada satu buah harddisk diperlukan software untuk membuat partisi seperti “Partition Magic” atau memasang harddisk internal baru di komputer yang secara otomatis akan menjadi drive D. Namun apabila saat ini sudah terdapat dua buah drive (C: ) dan drive (D: ) di komputer anda maka hal ini tidak perlu dilakukan. Lihat gambar disamping untuk lebih jelasnya.
b. Buka “Properties” My Documents dan klik tombol “Move” dan arahkan ke salah satu folder di drive (D: ) atau lokasi drive lainya yang dikehendaki
- Silahkan klik kanan diatas folder “My Documents” dan pilih “Properties”
- Sesaat kemudian akan muncul jendela/layar seperti dibawah ini, klik “Move”
- Layar berikut akan muncul, Klik My Computer untuk menjabarkan / expand isi My Computer. Klik drive (D: ) untuk memilih drive ini, anda juga bisa memilih tempat lain yang anda inginkan selama drive tersebut adalah harddisk tetap atau internal harddisk atau istilah umumnya adalah “Logical Harddisk”. Jika sudah, silahkan klik tombol “Make New Folder” dan berikan nama untuk membuat “My Documents” di lokasi yang baru yang dikehendaki.
- Jika windows meminta konfirmasi pemindahan seluruh isi My Documents di lokasi lama ke lokasi yang baru, silahkan klik Yes/OK. Saat ini My Documents anda sekarang telah berada di drive (D: ). Anda tidak perlu khawatir lagi dengan file-file yang ada disana dan apabila suatu saat nanti diperlukan instalasi ulang windows dengan cara format ulang (secara total) di drive (C: ) maka file-file di dalam My Documents tidak akan ikut ter-format atau terhapus.
- Jika anda telah berhasil, maka seharusnya isi My Documents sama dengan isi folder My Documents yang baru saja dibuat di drive (D: ) adalah sama. Lihat layar berikut ini untuk detil.
- Selesai!
Apakah perubahan ini aman/tidak mengganggu file-file seperti config, save data, dll yang diperlukan oleh aplikasi lainya?
Ada beberapa aplikasi software/game yang secara otomatis mengarahkan dan membuat folder khusus di My Documents untuk digunakan sebagai base penyimpanan data. Pemindahan dengan cara seperti ini adalah cara yang terbaik. Pemindahan secara parsial via cut-paste tidak dianjurkan dalam sebagian aplikasi/software seperti game misalnya. Karena apabila game tersebut dijalankan, biasanya mereka akan membuka data (seperti: setting, config, savedata, dll) yang terletak di My Documents, dan apabila pemindahan dilakukan secara manual dengan cut & paste manual maka game tersebut akan crash ketika loading. Dan cara terbaik adalah seperti yang diterangkan dalam artikel ini yaitu dengan memindahkan My Documents secara keseluruhan melalui fasilitas yang telah disediakan oleh windows. Dengan cara ini maka secara otomatis windows akan mengarahkan seluruh aplikasi software ataupun game ke dalam lokasi My Documents yang baru. Jadi kesimpulanya, cara ini lebih aman dan paling aman daripada copy/cut & paste secara parsial.
Selamat Mencoba, semoga anda tidak mengalami kesulitan dan silahkan informasikan artikel ini jika anda rasa berguna bagi teman-teman anda. Terima kasih telah membaca tulisan saya, mari jadikan internet tempat yang lebih baik dengan berbagi aneka informasi..
Artikel ini menggunakan standar baca “Bahasa Indonesia” versi Google agar dapat dibaca oleh seluruh orang di dunia via Google translate. Maaf jika terkesan kaku dalam penyampaian :D
References / Pranala Luar
- Artikel “How to Move My Documents to a different location”, Cloudeight Internet, 2009
- Microsoft “Help & Support” Center, Windows XP: SP3 version
Tags: Tips & Tricks
Musim Hujan, Waktu yang Pas Buat Honeymoon.. (Hot Pic!)
22 Desember 2009, 09.54
Oleh: Ari Sulistiono di: Copas & Share
Musim hujan telah tiba.. “Brrr” dingin dong pastinya. Namun Tuhan selalu adil, jika beberapa orang mengeluh karena hujan seharian seperti pagi sampai sore seperti hari ini, di tempat lain ada beberapa yang sangat mendambakan dan senang dengan turunya hujan. Terutama bagi mereka yang sedang merayakan honeymoon (baca: hanimun), nggak percaya?! Let’s check this out..
Sesaat setelah hujan reda, bolos kerja ternyata membosankan di rumah sendiri, akhirnya inisiatif “Hunting Pictures” muncul ditengah rintik-rintik hujan dengan perut lapar. Hmm.. not bad, so way not and let’s do it! Akhirnya perburuan gambar amatir dimulailah..
Ternyata memang susah untuk menjadi pembidik dengan ide-ide segar seperti apa yang ada blog-blog orang barat.
Ups! apaan nih item-item..? Masa ada tai burung (padahal tai burung kan putih-putih gitu). Okelah kalo begitu, gua bidik aja lagi tuh item-item..
Hohohoy.. Ternyata ada dua sedjoli tengah menjalin asmara. Ketauan nih ye.. Ssst, jangan digangguin. Tapi, siapa tau ada yg blom pernah liat teknik lalat “Makin’ Love” hehehe.. (orang yang terbiasa hidup di tempat kumuh penuh alat seperti saya mungkin sudah terbiasa mengamati dari dekat, tapi untuk yang dirumahnya senantiasa bebas lalat pasti jarang-jarang liat pemandangan seperti ini). Lumayanlah, daripada gak dapet apa-apa. :D
Itu tadi adalah pemandangan dari atas.. Harus ekstra hati-hati karena lalat mudah kabur dengan cepatnya.
Sepertinya tuh lalat tengah ganti posisi nih, okelah. Tahan sejenak, dan mulai mendekat untuk membidik lagi (harap maklum, kamera digital biasa dengan 3x Zoom saja) :P
Dekati terus dan zoom pool, “Susah dapetin focus-nya”. Ampe keram nih tangan, Ok buddies say “freeze”, siap ya.. one, two, freeze!.
Dan ditengah-tengah acara honeymoon si lalat, ternyata para anggota pesta perkawinan si lalat di tempat yang lain tengah beres-beres karena pesta telah usai.
Gaya lain yang berhasil direkam, gerakan si lalat sangat ‘kalem sekali’ sehingga sulit untuk dibedakan. Untung mata kamera berhasil menangkap gambar ini.
Selamat ber “Honey-Moon” kawan, hari ini lu yang jadi artisnya.. artis pleboi aja kalah nih :D
Dibidik dan dijepret menggunakan: - Kamera digital 10 Mpx - Lensa NIKKOR, 6.3-18.9mm - Zoom 3x maks. - ISO 2000 maks. Oleh: saya sendiri (ya iyalah..) :D |
Artikel ini dibuat untuk menciptakan trend baru di dunia internet, semoga saja posting pornografi dapat berkurang dengan lebih disukainya posting dengan tema lain yang lebih mendidik. Selamatkan anak-anak dari pengaruh buruk internet dan mari kita ciptakan ruang aman (click-safe) bagi mereka. Terima kasih telah membaca..
Untuk pembaca di kaskus, facebook, email-client, twitt-link broken, dll. yang mengalami kesulitan membuka post ini atau gambar tidak muncul di aplikasi web anda, silahkan beri komen/tanggapan dibawah..
Tags: Copas & Share
Sang Pemimpi Review
21 Desember 2009, 17.30
Oleh: Ari Sulistiono di: Copas & Share
Sang Pemimpi adalah novel kedua dalam tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada Juli 2006. Dalam novel ini Andrea mengeksplorasi hubungan persahabatan dan persaudaraan antara Ikal dan Arai.
Sinopsis
Dalam Sang Pemimpi, Andrea bercerita tentang kehidupan ketika masa-masa SMA. Tiga tokoh utamanya adalah Ikal, Arai dan si kuda. Ikal- alter egonya Andrea Hirata. Arai-saudara jauh yang yatim piatu yang di sebut sempei keramat karena anggota keluarga terakhir yang masih hidup dan akhirnya menjadi saudara angkat dan Jimbron-seorang yatim piatu yang terobsesi dengan kuda dan gagap bila sedang antusias terhadap sesuatu atau ketika gugup.Ketiganya (mati?) dalam kisah persahabatan yang terjalin dari kecil sampai mereka bersekolah di SMA Negeri Bukan Main, SMA pertama yang berdiri di Belitung bagian timur. Bersekolah di pagi hari dan bekerja sebagai kuli di pelabuhan ikan pada dini hari, dari ketagihan mereka menonton film panas di bioskop dan akhirnya ketahuan guru mengaji mereka , perpisahan Jimbron dengan ikal dan Arai yang akan meneruskan kuliah di Jakarta yang akhirnya membuat mereka berdua terpisah tetapi tetap akan bertemu di Perancis. Hidup mandiri terpisah dari orang tua dengan latar belakang kondisi ekonomi yang sangat terbatas namun punya cita-cita besar , sebuah cita-cita yang bila dilihat dari latar belakang kehidupan mereka, hanyalah sebuah mimpi.
Tokoh-tokoh
Tokoh Utama
- Ikal adalah anak kampung yang miskin yang dimiliki negara
- Arai adalah tokoh sentral dalam buku ini. Menjadi saudara angkat Ikal ketika kelas 3 SD saat ayahnya (satu-satunya anggota keluarga yang tersisa) meninggal dunia. Seseorang yang mampu melihat keindahan di balik sesuatu, sangat optimis dan selalu melihat suatu peristiwa dari kaca mata yang positif. Arai adalah sosok yang begitu spontan dan jenaka, seolah tak ada sesuatupun di dunia ini yang akan membuatnya sedih dan patah semangat.
- Jimbron, anak yatim piatu yang diasuh oleh seorang pastur Katolik bernama Geovanny.Laki-laki berwajah bayi dan bertubuh subur ini sangat polos. Segala hal tentang kuda adalah obsesinya, dan gagapnya berhubungan dengan sebuah peristiwa tragis yang memilukan yang dia alami ketika masih SD , dulu ayahnya sekarat di depan matanya maka ia membawa ayahnya dengan sepeda yang lajunya lama sampai di puskesmas ayahnya meninggal di depan matanya dan waktu ditanyai orang-orang di sudah terlanjur gagap karena terlalu banyak menangis sampai tersendat-sendat ia selalu berfikir jika saja waktu itu dia menaiki kuda pasti ayahnya tertolong. Jimbron adalah penyeimbang di antara Arai dan Ikal, kepolosan dan ketulusannya adalah sumber simpati dan kasih sayang dalam diri keduanya untuk menjaga dan melindunginya.
Tokoh Lain
- Pastur Geovanny, ia adalah seorang Katolik yang mengasuh Jimbron selepas kepergian kedua orangtua Jimbron. Meskipun berbeda agama dengan Jimbron, beliau tidak memaksakan Jimbron untuk turut menjadi umat Katolik. Bahkan beliau tidak pernah terlambat mengantar Jimbron pergi ke masjid untuk mengaji.
- Pak Mustar adalah salah satu pendiri SMA Bukan Main. Ia adalah wakil kepala sekolah SMA Bukan Main, seorang yang baik dan cukup sabar namun berubah menjadi tangan besi ketika anaknya sendiri justru tidak diterima masuk ke SMA tersebut karena NEMnya kurang 0,25 dari batas minimal.Terkenal dengan aturan-aturannya yang disiplin dan hukuman yang sangat berat. Namun sebenarnya beliau adalah pribadi yang sangat baik dan patut dicontoh.
- Pak Ichsan Balia; Kepala Sekolah SMA Negeri Bukan Main.Laki-laki muda, tampan, lulusan IKIP Bandung yang masih memegang teguh idealisme.
- Nurmala; Zakiah Nurmala binti Berahim Mantarum,gadis pujaan Arai sejak pertama kali Arai melihatnya. Nurmala adalah gadis yang pandai, selalu menyandang ranking 1. Ia juga penggemar Ray Charles dengan lagunya "I Can't Stop Loving You" dan Nat King Cole dengan lagunya When I Fall in Love.
- Laksmi; gadis pujaan Jimbron. Telah kehilangan kedua orangtuanya dan tinggal serta bekerja di sebuah pabrik cincau. Semenjak kepergian orangtuanya ia tidak pernah lagi tersenyum, walaupun senyumnya amat manis. Ia baru dapat tersenyum ketika Jimbron datang mengendarai sebuah kuda.
- Capo Lam Nyet Pho; Seorang yang memungkinkan berbagai hal sebagai objek untuk bisnisnya. Bahkan ketika PN Timah terancam kolaps, ia melakukan ide untuk membuka peternakan kuda meskipun kuda adalah hewan yang asing bagi komunitas Melayu.
- Taikong Hamim; Guru mengaji di masjid di kampung Gantung.Dikenal sebagai sosok nonkonfromis dan sering memberlakukan hukuman fisik kepada anak-anak yang melakukan kesalahan.
- Bang Zaitun; Seniman musik pemimpin sebuah kelompaok Orkes Melayu. Dikenal sebagai orang yang pernah mempunyai banyak pacar dan hampir memiliki 5 istri. Sebenarnya kunci keberhasilannya dalam percintaan adalah sebuah gitar. Ia pun mengajarkan hal tersebut pada Arai yang sedang mabuk cinta dengan Nurmala.
- A Kiun; Gadis Hokian penjaga loket bioskop.
- Nurmi; Berbakat memainkan biola, mewarisi biola dan bakat dari kakeknya yang ketua kelompok gambus di Gantung. Nurmi adalah tetangga Arai dan Ikal, seumuran, dan dia adalah gadis yang sangat mencintai biola.
- Pak Cik Basman; Seorang tukang sobek karcis di sebuah bioskop di Belitong.
- A Siong; Pemilik toko kelontong tempat Ikal dan Arai berselisih tentang penggunaaan uang tabungan
- Deborah Wong; Istri A Siong dan ibu dari Mei Mei. Perempuan asal Hongkong yang tambun dan berkulit putih.
- Mei Mei; Gadis kecil anak Deborah Wong.
Sang Pemimpi (film)
Poster film Sang Pemimpi
Sutradara
Riri Riza
Produser
Mira Lesmana
Penulis
Salman Aristo
Riri Riza
Mira Lesmana
Pemeran
Vikri Septiawan
Ahmad Syaifullah
Azwir Fitrianto
Zulfanny
Lukman Sardi
Mathias Muchus
Rieke Diah Pitaloka
Ariel Peterpan
Nugie
Landung Simatupang
Maudy Ayunda
Yayu Unru
Jay Widjajanto
Musik oleh
Said Effendi
Distributor
Miles Film dan Mizan Production
Durasi
120 menit
Bahasa
Indonesia
Anggaran
Rp. 11 milyar
Prekuel
Laskar Pelangi
Sekuel
Edensor
Sang Pemimpi adalah sebuah film Indonesia tahun 2009 yang diadaptasi dari tetralogi novel Laskar Pelangi kedua, Sang Pemimpi, karya Andrea Hirata. Film ini disutradarai oleh Riri Riza dengan produser Mira Lesmana. Pengambilan gambar rencananya dimulai di Belitung (Belitong, dalam bahasa setempat) pada 1 Juli 2009 dan dijadwalkan selesai pada 21 Agustus 2009, dan akan dilakukan di beberapa lokasi di Manggar, Tanjung Pandan, Jakarta, dan Bogor.[1] Film ini rencananya akan tayang di bioskop di Indonesia mulai 17 Desember 2009.[2][3]
Sang Pemimpi akan menjadi film pembuka dalam Jakarta International Film Festival (JiFFest) 2009 pada 4 Desember 2009, dan menjadi film Indonesia pertama yang menjadi pembuka sejak JiFFest pertama pada tahun 1999.[4][5]
Plot
- Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sang Pemimpi
Ikal masih merindukan cinta pertamanya yang telah pergi dari Belitung, menyisakan hanya kenangan dan sebuah kotak kaleng yang bergambarkan menara Eiffel. Arai, seorang playboy bergaya Melayu, jatuh cinta kepada teman sekelasnya Zakiah Nurmala yang tampaknya bertepuk sebelah tangan. Sementar itu, Jimbron berangan-angan untuk menyelamatkan Laksmi, seorang gadis muda yang bekerja di sebuah pabrik cincau. Bersama-sama, ketiganya berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi.[6]
Pemeran
Sang Pemimpi diperankan oleh beberapa artis terkenal serta artis film pendatang baru asli Belitung. Hanya beberapa pemeran dari Laskar Pelangi yang dipertahankan untuk turut dalam film ini. Vikri Setiawan, Ahmad Syaifullah, Azwir Fitrianto, Sandy Pranatha, dan Zulfanny adalah para pemeran asli Belitung.[1]- Vikri Setiawan sebagai Ikal remaja.
- Lukman Sardi sebagai Ikal dewasa (juga dalam Laskar Pelangi).
- Zulfanny memerankan Ikal kecil (juga dalam Laskar Pelangi)
- Ahmad Syaifullah sebagai Arai remaja. Arai merupakan sepupu jauh Ikal yang ditinggal mati kedua orang tuanya dan kemudian diangkat sebagai anak oleh orang tua Ikal. Bagi Ikal, Arai adalah pahlawannya.
- Nazriel Ilham (Ariel "Peterpan") sebagai Arai dewasa. Mira Lesmana menyatakan bahwa Ariel Peterpan sebagai Arai dipilih melalui proses casting, bukan karena kepopulerannya.[7]
- Sandy Pranatha sebagai Arai kecil.
- Azwir Fitrianto sebagai Jimbron remaja.
- Mathias Muchus sebagai Seman Said Harun, Ayah Ikal (juga dalam Laskar Pelangi).
- Rieke Diah Pitaloka sebagai Ibu Ikal (juga dalam Laskar Pelangi).
- Nugie sebagai Pak Balia, seorang guru muda pengajar sastra yang inspiratif dan bersemangat, yang menginspirasi Ikal dan Arai untuk bermimpi kuliah di Perancis. Nugie mengatakan bahwa demi tampil maksimal dalam film ini, ia belajar jadi orang culun, memakai kemeja lusuh, dan celana di atas perut. Ia juga harus mempelajari dialek Belitong dengan mendengarkan rekaman percakapan orang-orang Belitong. Film ini dianggapnya sebagai sebuah batu loncatan.[8]
- Landung Simatupang sebagai Pak Mustar, kepala sekolah yang keras dan galak.
- Maudy Ayunda sebagai Zakiah Nurmala, gadis Melayu nan cantik yang menjadi obsesi cinta Arai.
- Yayu Unru sebagai Bang Rokib, pelaut Melayu yang berpengalaman.
- Jay Widjajanto sebagai Bang Zaitun, pemusik Melayu lokal yang lihai soal asmara.
Produksi
Menurut produser Sang Pemimpi, Mira Lesmana, pembuatan film ini menghabiskan dana sekitar Rp 12 miliar, lebih besar dari Laskar Pelangi yang menghabiskan dana sekitar Rp 8-9 miliar.[1][9]Pada November 2009, Sutradara Riri Riza dan timnya melakukan penyelesaian mixing di studio di Bangkok, Thailand.[10]
Andrea Hirata menyatakan bahwa bagi dirinya pribadi, film Sang Pemimpi tiga kali lebih bagus dari Laskar Pelangi.[11]
Lagu tema
Hingga Juni 2009, telah ada dua lagu yang dipersiapkan dengan nuansa Melayu karya Said Effendi.[1]Lagu-lagu tema Sang Pemimpi dirilis pada 23 November 2009, dibawakan oleh:[12]
- Gigi, membawakan soundtrack "Sang Pemimpi" menggantikan Nidji yang dalam film sebelumnya, "Laskar Pelangi". Menurut Mira Lesmana, Gigi terpilih sebagai band musik yang membawakan lagu "Sang Pemimpi" karena "Gigi sekarang lebih punya spirit". Proses pembuatan lagu ini telah selesai sepenuhnya pada Oktober 2009 dan untuk klip video dilakukan pengambilan gambar di lokasi pemfilman di Belitung. Dalam memproses lagu tema film ini, grup band Gigi membaca novelnya terlebih dahulu sebelum menulis liriknya.[13]
- Ipank, membawakan lagu lama "Apatis" karya Ingrid Widjanarko[14]
- Bonita
- Nineball
- Ungu, membawakan lagu berdendang Melayu ciptaan Andrea Hirata yang berjudul "Cinta Gila".[15]
- Lukman Sardi[10]
- Pay dan Dewiq, membawakan lagu "Ini Mimpiku"[14]
- Nugie, membawakan lagu "Mengejar Mimpi"[14]
Lihat pula
- Tetralogi Laskar Pelangi:
- Seri film Laskar Pelangi:
Referensi
- Artikel "Novel Sang Pemimpi Diangkat ke Layar Lebar" (25 Juni 2009) di situs berita Antara
- Artikel "Sekuel Laskar Pelangi Dirilis 17 Desember" (17 Maret 2009) di situs web Kompas
- Artikel "Sang Pemimpi" Tayang Desember" (18 Maret 2009) di situs berita Antara
- Artikel "Sekuel 'Laskar Pelangi' Pembuka JIFFEST 2009" (26 Juni 2009) di situs web DetikCom
- Artikel "Sang Pemimpi Akan Buka JIFfest 2009" (26 Juni 2009) di situs web Kompas
- Artikel "'Sang Pemimpi' the making of the sequel" (12 November 2009) di situs web The Jakarta Post
- Artikel "Ariel 'Peterpan' Eksis di Sekuel Laskar Pelangi" (25 Juni 2009) di situs web DetikCom
- Artikel "Nugie Belajar Culun Demi Sekuel Laskar Pelangi (26 Juni 2009) di situs web DetikCom
- Artikel "Siap Rilis, Sekuel 'Laskar Pelangi' Habiskan Rp 12 Miliar" (23 November 2009) di situs web DetikCom
- Artikel "Mira Lesmana Ngebut Selesaikan "Sang Pemimpi"" (6 November 2009) di situs web Kompas
- Artikel "Andrea Hirata Puas dengan Sang Pemimpi" (01 Desember 2009) di situs web Seputar Indonesia
- Artikel "GIGI Gusur Nidji di Soundtrack Sekuel 'Laskar Pelangi'" (3 November 2009) di situs web DetikCom
- Artikel "Armand Maulana Baca Novel Dulu, Baru Tulis Lirik" (20 November 2009) di situs web Kompas
- Artikel "GIGI dan Ungu Isi Soundtrack Film Sang Pemimpi" (24 November 2009) di Republika Online
- Artikel "Andrea Hirata Jajal Gawean Baru" (3 November 2009) di situs web Kompas
Pranala luar
- (id) Video musik lagu tema Sang Pemimpi di situs web YouTube
Tags: Copas & Share
Efek Onani, Masturbasi, Coli, Senam 5 Jari dlsb.
12 Desember 2009, 11.48
Oleh: Ari Sulistiono di: Copas & Share
Mohon maaf, postingan ini dipindahkan kesini karena permintaan dari Google:
Efek Onani, Masturbasi, Coli, Senam 5 Jari dlsb yang Dijamin Ngakak!
langsung klik saja untuk membacanya, link ini bebas iklan dan dijamin ngakak. Enjoy
Tags: Copas & Share
Tips: Pertolongan Pertama Jika Sendal Jepit Putus
11 Desember 2009, 14.37
Oleh: Ari Sulistiono di: Copas & Share
Ini REPOST, lagi males :nulis soalnya :p
emo dan gb. animasi di postingan ini tidak berfungsi di facebook, email client apalagi twitter :hammer
klik aja disini untuk langsung ke lokasi :tkp
Maaf kalo postingan berikut ini berkelas menengah ke bawah tapi saya yakin suatu saat tips ini bakalan berguna di kemudian hari, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi orang banyak.. ;)
Pernah ga, pas lagi asik jalan2 pake sendal jepit, lalu tiba2 sendal jepit kita putus kaya gambar di bawah ini?
sendal putus:
gw sndiri pernah tu kaya gitu.. lagi pas enak jalan2, eh taunya malah putus tu sendal.. waktu itu di sekeliling gw lagi ga ada warung pula.. yang ada cm tukang minuman di pinggir jalan.. pikir punya pikir, akhirnya gw coba perbaikin sendal gw pake sedotan.. sedotan untuk minuman botol.. gw minta sama tu tukang minuman 1 sedotan buat repair sementara sendal gw..
sedotan:
hasilnya, lumayan jg ternyata, jepitannya jadi kuat, n gw pake terus sampe sekarang nih..
hasilnya:
so.. gw mau share nih cara2nya.. tutorial + pic.. sapa tau ada yg sendalnya putus tiba2 di tengah jalan trus bisa repair sementara.. ato mungkin lagi ga bawa uang banyak.. harga sendal jepit kan kisaran 6rebu-10rebu perak.. kalo di kantong cm ada 2rebu perak, cara ini bisa bantu nolong.. ;))
cara-caranya:
1. pilih sedotan yang sewarna dengan sendal jepit.. kalo misalnya ga ada, ya uda terpaksa beda warna, namanya jg darurat.. :D
2. lipat sedotan
3. kemudian ikatkan sehingga membentuk simpul seperti ini
4. jika ada gunting, boleh ditambah optional ini.. gunting sedotan lain, seukuran jepitan sendal.. (ilustrasi menggunakan sedotan warna lain, spy terlihat jelas, nanti prakteknya sih pake warna yang sama ya, spy ga kliatan belang.. hehe..)
kemudian masukkan potongan sedotan melewati sedotan yang uda disimpul
5. nah setelah itu, masukkan sedotan td melewati lubang sendal jepit
6. setelah itu, sedotan dibentuk seperti gambar di bawah ini.. caranya seperti mengikat biasa, nanti jadinya berbentuk kaya gini..
7. done.. :jempol sendal jepit sekarang bisa digunakan..
--
Fery Genius H. Simarmata
Semoga bermanfaat dan jangan lupa beli sendal baru... ;)
Tags: Copas & Share
Budaya Antikorupsi dari Finlandia : P.M. Mundur Karena Berbohong
9 Desember 2009, 18.03
Oleh: Ari Sulistiono di: Copas & Share
sumber: nusantaraku
Selain menghasilkan banyak pembalap – pembalap hebat kelas dunia, Finlandia memang dikenal dengan industri telepon seluler nomor satu dunia, Nokia. Tentu orang di Indonesia (terutama pemakai telepon seluler) tidak ada yang tidak kenal dengan Nokia. Keunggulan Nokia dengan berbagai inovasi, kemajuan teknologi, dan daya tarik komersial harus diakui telah membuat Finlandia unggul atau setara dengan Negara – Negara yang selama ini dikenal berteknologi maju, seperti Jepang, Jerman, maupun Amerika Serikat.
Ada beberapa aspek yang menyebabkan Finlandia kini sejajar dengan Negara – Negara maju lainnya. Salah satu aspek yang menyebabkan Finlandia kini memiliki industri kelas dunia seperti Nokia adalah komitmen mereka terhadap riset (penelitian) dan pengembangan. Dengan riset dan pengembangan, terutama dalam menghasilkan produk –produk yang bernilai tambah dan mempunyai daya saing global, Finlandia diyakini bisa tampil lebih mantap dalam persaingan pasar dunia.
Dengan komitmennya tersebut, konsekuensinya anggaran untuk riset dan pengembangan cukup tinggi yaitu sekitar 3,5 persen – 4 persen dari produk domestic bruto. Sekitar 5,5 miliar euro atau sekitar 60,5 triliun rupiah, sebuah angka yang cukup besar untuk Indonesia.
Aspek kedua adalah bahwa tingkat korupsi yang sangat rendah di Finlandia. Berdasarkan indeks yang dikeluarkan majalah The Economist pada tahun 2001, menempatkan Finlandia pada peringkat pertama Negara paling tidak korup sedangkan Indonesia berada pada peringkat 88 dari total 91 negara. Di Finlandia, jangankan korupsi, berbohong saja sudah tidak disukai rakyat. Hal ini seperti yang terjadi pada kasus mundurnya Perdana Menteri (PM) perempuan pertama Finlandia, Anneli Jaatteenmaki. PM perempuan tersebut mundur pada bulan Juni 2003 setelah dituduh berbohong kepada parlemen, dan rakyat menyangkut kebocoran informasi politik yang peka selama kampanye.
Pemimpin Mengundurkan Diri Karena Berbohong
Mimpi buruk itu datang. Bagi Anneli Jäätteenmäki, Juni 2003 itulah dia harus mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Finlandia. Penyebabnya sepele: hanya karena dia berbohong! Ya, begitulah Negeri Skandinavia tersebut menjalani kehidupannya. Nilai-nilai kejujuran yang tertanam, seakan-akan menutupi ketidaklengkapan perangkat sistem pengendalian korupsi di sana. Integritas yang tinggi, yang antara lain dicerminkan dari budaya malu, akhirnya menjadi kata kunci untuk menciptakan Finlandia sebagai negara terbersih di dunia. Nyaris tak ada korupsi di sana, nol.
Jaatteenmaki, PM perempuan pertama Finlandia tersebut mundur setelah dituduh berbohong kepada parlemen dan rakyat. Kebohongan itu menyangkut kebocoran informasi politik ketika dia berkampaye. Jaatteenmaki dituduh telah meminta informasi soal pembicaraan antara saingan politiknya, mantan PM Paavo Liponnen dan Presiden Amerika Serikat ketika itu, George Bush, mengenai isu-isu Irak dan lainnya.
Berbekal informasi itulah Jaatteenmaki akhirnya memenangi kursi PM. Namun dalam perjalanannya, Jaatteenmaki mengaku informasi soal pembicaraan isu Irak itu masuk begitu saja ke faksimilenya. Mengejut kan? Tentu saja, karena belakangan diketahui, Jaatteenmaki sengaja meminta informasi tadi dari pihak Kementerian Luar Negeri. Jadi, dia telah berbohong kepada parlemen dan semua masyarakat.
“Kalau kepercayaan hilang, berarti posisi juga hilang. Saya telah kehilangan kepercayaan itu. Dan jelas, waktu saya sebagai perdana menteri telah berlalu,” ujar Jaatteenmaki saat menyampaikan pengunduran dirinya. Jaatteenmaki, pemimpin Partai Tengah, praktis hanya menduduki jabatannya selama 69 hari.
Seperti itulah Finlandia. Coba bandingkan dengan keadaan di Indonesia. Masyarakat dunia memalingkan pandangan ke negeri seribu danau itu karena tingkat korupsinya yang sangat rendah. Perangkat Praktis Ulat tak lantas menjadi kupu-kupu, semua memerlukan proses. Begitu pula dengan upaya pemberantasan korupsi di Finlandia.
Diakui merdeka 4 Januari 1918, setelah 765 tahun berada di bawah bayang-bayang pendudukan Swedia dan Rusia, Finlandia pun secara perlahan berubah menjadi negara yang mandiri. Melalui kerja keras tak kenal menyerah, negara berpenduduk 5,5 juta jiwa ini lambat laun menjelma menjadi negara yang sangat bersih, yang hampir nol korupsi. Apa penyebabnya?
Pertama, pentingnya nilai-nilai etika dan kontrol masyarakat. Pemerintah Finlandia menyadari korupsi hanya dapat dihilangkan dengan menciptakan tata pemerintahan dan tata administrasi yang baik. “Dari sekitar 3.000 staf dan pegawai di Kementerian Industri dan Perdagangan ini, hanya menterinya saja yang politisi. Yang lain, orang lapangan yang tumbuh dari bawah,” ujar Paula Nybergh, Dirjen Kementerian Industri dan Perdagangan Finlandia. Jadi, tak ada kepentingan politik atau memasukkan orang-orang politik yang tidak kompeten ke kementerian apa pun di sana.
Bermula dari sana, akhirnya timbul kepercayaan (trust) yang tinggi pada masyarakat. Rakyat Finlandia percaya, pemerintah dan institusi yang ada akan bertindak adil dan objektif. Itu sebabnya mereka justru mendukung ketika anggaran untuk riset dan pengembangan teknologi mereka sangat tinggi, yaitu sekitar 3,5% – 4% dari produk domestik
bruto (PDB). Masyarakat sama sekali percaya, anggaran tersebut tidak akan mengalami kebocoran, meski jika dinominalkan, setara dengan 5,5 miliar euro atau sekitar 60,5 triliun rupiah.
“Kami orang Finlandia sangat pragmatis. Kami akan mengerjakan riset apa saja sesuai dengan kesepakatan yang ada,”
ujar Dr Jouko Suokas, Wakil Presiden Eksekutif urusan Solusi Bisnis dari VTT, Universitas Oulu, Pusat Riset Teknik Filandia VTT, di Helsinki. Jouko juga percaya, anggaran yang besar memang akan mengalir sesuai dengan peruntukkannya.
Kedua, integritas pegawai pemerintah. Integritas dalam bekerja menjadi bagian penting dalam mencegah korupsi. Integritas yang tinggi membuat pegawai pemerintah di Finlandia menjunjung tinggi reputasi. Hancurnya reputasi akibat perbuatan tercela biasanya berakhir dengan keluarnya pegawai tersebut dari peker jaan sebagai pegawai pemerintah. Rasa malu juga tumbuh di kalangan pegawai pemerintah. Jika terdapat pegawai pemerintah yang tertangkap memberikan atau menerima suap, hal itu akan menimbulkan aib sosial yang sangat kuat. Kasus mundurnya Anneli Jaatteenmaki adalah contoh nyata.
Ketiga, Undang-Undang Antikorupsi. Ada dua undang-undang yang mengatur masalah korupsi di Finlandia yaitu UU Prosedur Administrasi dan UU Hukum Pidana. UU Prosedur Administrasi ditekankan untuk memajukan perilaku yang baik dalam organisasi publik. Prinsip-prinsip yang melandasinya antara lain, menekankan pejabat untuk bertindak adil
dan melaksanakan pekerjaannya, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dalam memberikan pelayanan, mereka dilarang memungut biaya. Sanksi bagi pegawai yang melanggar dapat berupa teguran tertulis sampai dengan pemberhentian dengan tidak hormat. Di sisi lain, pegawai pemerintah di Finlandia termasuk subjek hukum pidana, menurut UU HukumPidana. Ada pasal-pasal khusus yang mengatur perbuatan-perbuatan pegawai pemerintah yang dikategorikan sebagai melanggar hukum, seperti menerima suap, melakukan pemerasan, menerima suap sebagai anggota parlemen, membocorkan rahasia jabatan, dan melanggar kewajiban jabatan.
Begitupun, dari data statistik, memang sangat sedikit terdapat kasus korupsi, termasuk masalah penyuapan. Tahun 2003, misalnya, hanya ada satu kasus penyuapan yang ditangani dan terbukti. Sedangkan tahun 2002, dari dua kasus suap yang ditangani, satu terbukti. Mengingat kasus korupsi sangat jarang terjadi di Finlandia, pengungkapan kasus korupsi akan memperoleh liputan yang luas dari media massa.
Di Finlandia kasus-kasus korupsi tidak selalu melibatkan nilai uang yang berujung pada dipidananya pelaku korupsi. Kasus-kasus seperti menunda pengumuman penting yang wajib diketahui masyarakat, merendahkan prinsip-prinsip kesamaan hak, membuat putusan dengan pertimbangan yang tidak tepat, bersikap diskriminatif, memberikan nasihat yang tidak cukup, juga dikategorikan sebagai tindakan-tindakan pejabat publik yang terkait dengan korupsi.
Keempat, mekanisme audit. Di Finlandia, pengendalian administratif didesentralisasikan ke berbagai institusi pemerintah dan pencegahan korupsi ditangani oleh beberapa institusi. Ini dilakukan karena pemerintahan setempat tidak mempunyai lembaga khusus untuk menangani masalah korupsi. Audit internal pun akhirnya memegang peran penting dalam mencegah korupsi karena kedudukannya yang semi-otonomi dan fungsinya sebagai lembaga penelaah mekanisme pengendalian internal.
Di samping unit pengendalian internal, di Finlandia juga terdapat The National Audit Office (semacam BPK di Indonesia) yang mandiri. Tugasnya melakukan audit keuangan dan audit kinerja. Masyarakat dapat menyampaikan komplain/ keluhan atas berbagai masalah terkait dengan manajemen keuangan pemerintah, ekonomi publik, atau dugaan penyalahgunaan dana pemerintah.
Nah, melihat mekanisme pemberantasan korupsi yang dilakukan Finlandia, kita tentu layak bertanya, mengapa Indonesia tak bisa seperti mereka? Pertanyaan ini wajar dilontarkan, mengingat memang hanya itu yang dilakukan Finlandia. Sangat sederhana, dengan perangkat sistem pengendalian korupsi yang tak lebih lengkap ketimbang Indonesia.
Tak percaya? Lihat saja, Indonesia memiliki lembaga yang khusus dibentuk untuk menangani korupsi, yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sedangkan Finlandia tidak. Selain itu, Indonesia juga memiliki pengadilan khusus yang menangani masalah korupsi, tidak seperti di sana. Kalau begitu, bisakah Indonesia seperti Finlandia? Entahlah, karena yang jauh lebih penting adalah adanya integritas yang tinggi dalam pemerintah dan masyarakat. Sebagaimana Finlandia, sudah kah kita memiliki budaya malu? Sudahkah tertanam dalam diri kita, bah wa ke bohonganpun merupakan aib yang harus dibayar mahal?
Salam Antikorupsi,
ech-wan, 9 Desember 2009
Tags: Copas & Share
Bung Hatta, Negarawan Uncorruptable: Kisah Menabung Utk “Sepatu Bally”
Idem, Di Jam 16.23
Oleh: Ari Sulistiono di: Copas & Share
sumber: Nusantaraku
Bung Hatta, Bapak Proklamator RI
Alhasil, keinginan Bung Hatta untuk membeli sepasang sepatu Bally tak pernah kesampaian hingga akhir hayatnya. Bahkan, yang lebih mengharukan, ternyata hingga wafat, guntingan iklan sepatu Ball tersebut masih tersimpan dengan baik.
DR.(HC) Drs. H. Mohammad Hatta atau lebih dikenal Bung Hatta adalah proklamator RI, Wakil Presiden I RI, Bapak Koperasi Indonesia, negarawan, pahlawan, diplomat, dan ekonom. Itulah gelar kedaulatan yang Bung Hatta sandang. Namun, selain gelar-gelar diatas yang biasa kita baca, ada hal lain yang tidak kalah penting yang membuat saya kagum seraya bangga atas sosok Bung Hatta lainnya yakni santun, jujur, hemat, serta uncorruptable.
Bung Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada 12 Agustus 1902. Pada usia 19 tahun, Bung Hatta pergi ke Rotterdam, Belanda untuk belajar ilmu perdagangan/bisnis di Nederland Handelshogeschool (sekarang Universitas Erasmus) dan mendapat gelar Drs. Bung Hatta. Selama di Belanda, Bung Hatta terus melakukan perjuangan kemerdekaan untuk bangsa di nusantara. Aktivitasnya dalam organisasi menyebabkan Hatta pernah ditangkap pemerintah Belanda.
Tahun 1932 Hatta kembali ke Indonesia dan bergabung dengan organisasi CPNI yang bertujuan meningkatkan kesadaran politik rakyat Indonesia melalui proses pelatihan-pelatihan. Belanda menangkap Hatta, bersama Soetan Sjahrir, ketua Club Pendidikan Nasional Indonesia pada bulan Februari 1934. Hatta diasingkan ke Digul dan kemudian ke Banda selama 6 tahun.
Tahun 1945, Hatta secara aklamasi diangkat sebagai wakil presiden pertama RI, bersama Bung Karno yang menjadi presiden RI sehari setelah ia dan bung karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena peran tersebut maka keduanya disebut Bapak Proklamator Indonesia. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih denganPresiden Soekarno. Bung Hatta meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun.
Bung Hatta, Sikap Negarawan yang Langka
Bila India memiliki Mahatma Gandhi sebagai bapak negarawan yang sederhana, santun, bersahaja bagi rakyatnya, maka Indonesia memiliki Bung Hatta. Sepanjang hidupnya, Bung Hatta berperilaku senantiasa menampilkan sikap yang santun terhadap siapa pun. Baik kawan maupun lawan. Terhadap Bung Karno yang pada masa sebelum kemerdekaan melakukan kerja sama cukup erat namun kemudian mereka tidak dapat bekerja sama secara politik, tetapi sebagai sesama manusia, Bung Hatta masih menghormatinya. Ketika Bung Karno sakit, Bung Hatta menengoknya. Demikian pula sebaliknya. Kesantunan menjadi sikap dalam hidupnya untuk saling menghargai.
Banyak kisah tentang dia yang menyadarkan kita semua, bahwa Indonesia pernah memiliki seorang pemimpin dan negarawan yang teramat bersahaja. Dan, itu pula yang disampaikan Rachmawati Soekarnoputri dalam tulisannya yang dimuat di Harian Kompas, 9 Agustus 2002,Mengenang 100 Tahun Bung Hatta. Dalam tulisan tersebut, putri mendiang Bung Karno tersebut mengatakan, suri teladan yang perlu diteladani dari Bung Hatta adalah sifat dan perilakunya yang fair dan jujur. “Jujur di sini, tidak hanya terbatas pada tidak melakukan praktik KKN selama berkuasa atau menjabat. Namun, lebih dari itu, Bung Hatta jujur terhadap hati nuraninya,” kata Rachmawati.
Hal itu terlihat saat Bung Hatta mulai tidak sepaham dengan Bung Karno antara lain menganggap Bung Karno sudah ke-kiri-kirian, terlebih saat Bung Karno mencetuskan ide Nasakom, Bung Hatta yang sudah tidak sepaham lagi dengan Bung Karno memilih mengundurkan diri 1 Desember 1956.
Kejujuran yang diperlihatkan Bung Hatta dalam hal ini justru menunjukkan sikap ksatria seorang negarawan yang patut dihargai dan dicontoh. Kendati demikian, hubungan pertemanan antara Bung Hatta dan Bung Karno tidak lalu berubah menjadi permusuhan, malahan Bung Hatta melakukan kerja sama yang kritis terhadap Bung Karno (critical cooperation). Bahkan, adakalanya Bung Hatta memberikan masukan langsung datang ke Istana selain menulis surat atau menelepon. Dan, Bung Karno pun tetap menganggap Bung Hatta sebagai teman bukan musuh yang harus “dilumpuhkan”.
Rachmawati juga mengungkapkan bahwa sikap fair dan perilaku terasa ketika Bung Karno sakit setelah terjadinya G30S/PKI tahun 1965. Ketika Bung Karno mulai jatuh sakit, Bung Hatta tetap memberikan perhatian kepada Bung Karno. Bahkan, pada saat sakit yang diderita Bung Karno semakin parah pada tahun 1969 dan terpaksa harus dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta,Bung Hatta bersikeras menjenguk Bung Karno di mana tak satu pun pejabat atau tokoh lain mau menjenguk Bung Karno.
Rumah kediaman Bung Hatta terlalu sederhana utk ukuran mantan RI-2
Wakil Presiden Bung Hatta Harus Menabung Membeli Sepatu “Bally”, Tapi…..
Salah satu kisah mengugah dari Bung Hatta yang dikenang masyakarat adalah kisah tentang sepatu Bally. Pada tahun 1950-an, Bally adalah merek sepatu bermutu tinggi yang berharga mahal. Bung Hatta, ketika masih menjabat sebagai wakil presiden, berniat membelinya. Untuk itulah, maka dia menyimpan guntingan iklan yang memuat alamat penjualnya.
Setelah itu, dia pun berusaha menabung agar bisa membeli sepatu idaman tersebut. Namun, apa yang terjadi? Ternyata uang tabungan tidak pernah mencukupi untuk membeli sepatu Bally. Ini tak lain karena uangnya selalu terambil untuk keperluan rumah tangga atau untuk membantu orang-orang yang datang kepadanya guna meminta pertolongan. Alhasil, keinginan Bung Hatta untuk membeli sepasang sepatu Bally tak pernah kesampaian hingga akhir hayatnya. Bahkan, yang lebih mengharukan, ternyata hingga wafat, guntingan iklan sepatu Ball tersebut masih tersimpan dengan baik.
Andai saja Bung Hatta mau memanfaatkan posisinya saat itu, sebenarnya sangatlah mudah baginya untuk memperoleh sepatu Bally, misalnya dengan meminta tolong para duta besar atau pengusaha yang menjadi kenalannya. Barangkali bukan hanya sepatu merek Bally yang mampu dibelinya. Bisa saja ia memiliki saham di pabrik sepatu dan berganti-ganti sepatu baru setiap hari. Tetapi, ia tidak melakukan semua itu. Ia hanya menyelipkan potongan iklan sepatu Bally yang tidak terbelinya hingga akhir hayat. Bila dilihat pada kondisi sekarang, seharusnya masa lalu juga demikian, tentu hal ini merupakan sebuah tragedi.
Seorang mantan wakil presiden, orang yang menandatangani proklamasi kemerdekaan, orang yang memimpin delegasi perundingan dengan Belanda –negara yang pernah menjajahnya—hingga Belanda mau mengakui kedaulatan Indonesia, ternyata tidak mampu hanya untuk sekadar membeli sepasang sepatu bermerek terkenal. Meski memiliki jasa besar bagi kemerdekaan negeri ini, Bung Hatta sama sekali tidak ingin meminta sesuatu untuk kepentingan sendiri dari orang lain atau negara.
Menurut Jacob Utama, Pemimpin Umum Harian Kompas, segala yang dilakukan Bung Hatta sudah mencerminkan bahwa dia tidak hanya jujur, namun juga uncorruptable, tidak terkorupsikan. Kejujuran hatinya membuat dia tidak rela untuk menodainya dengan melakukan tindak korupsi. Mungkin banyak masyarakat berkomentar, “Iya, lha wong sepatu Bally harganya, kan, selangit.”
Namun lagi-lagi itulah, ternyata bukan hanya sepasang sepatu itu yang tidak mampu dibeli Hatta.Barang lain yang juga tak mampu dibelinya adalah mesin jahit yang juga sudah lama didambakan sang istri. Wah, mengapa bisa begitu? Ya, tak lain karena setelah mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden, 1 Desember 1956, uang pensiun yang diterimanya sangat kecil. Bahkan saking kecilnya, sampai-sampai hampir sama dengan Dali, sopirnya yang digaji pemerintah. Dalam kondisi seperti ini, keuangan keluarga Bung Hatta memang sangat kritis.
Sampai-sampai, pernah suatu saat Bung Hatta kaget melihat tagihan listrik, gas, air, dan telepon yang harus dibayarnya, karena mencekik leher. Menghadapi keadaan itu, Bung Hatta tidak putus asa. Dia semakin rajin menulis untuk menambah penghasilannya. Baginya, biarpun hasilnya sedikit, yang penting diperoleh dengan cara yang halal. Itu sebabnya, mengapa Bung Hatta mengembalikan sisa uang yang diberikan pemerintah untuk berobat ke Swedia. Itu dilakukan, karena sepulang dari Swedia Bung Hatta mendapati bahwa uang tersebut masih bersisa, dan dia merasa itu
bukan haknya.
Sungguh mengagumkan. Apa yang dilakukan Bung Hatta adalah karena dia ingin menjaga nama baik. Bukan hanya dirinya sendiri, tetapi nama baik bangsa dan negara. Dalam konteks itu pula, maka Bung Hatta pun tidak berusaha bekerja di berbagai perusahaan meski sebenarnya sangat memungkinkan. Dalam pandangannya, jika dia bekerja pada perusahaan, maka citra seorang mantan wakil presiden akan runtuh. Juga, jika dia menjadi seorang konsultan, maka sebenarnya dirinya sedang terjebak ke dalam bias persaingan usaha yang sarat dengan kepentingan.
Pemikiran yang luar biasa itulah yang dijalankan oleh Bung Hatta. Bung Hatta lebih memilih hidup sederhana demi menjaga nama baik bangsa Indonesia. Bung Hatta telah mengorbankan dirinya bagi negeri ini. Bung Hatta begitu hati-hati menggunakan kekuasaan.
Semoga melalui artikel yang diangkat dari kisah nyata dari seorang pemimpin besar bangsa ini, seorang proklamator yang turut memperjuangkan NKRI dengan Pancasila sebagai falsafah bangsa, memberi kebanggaan sekaligus teladan bagi rakyat Indonesia, terutama generasi muda. Membaca kisah ini mestinya membuat malu bagi setiap warga Indonesia, terutama para pejabat, baik eksekutif, yudikatif maupun legislatif yang berebut kursi kekuasaan. Bagaimana mungkin anggota dewan sudah meminta jatah laptop diawal jabatannya? Bagaimana timpangnya sikap Bung Hatta dengan sikap Kementerian Kabinet Indonesia Bersatu II yang minta kenaikan gaji pasca 1 hari dilantik?
Semoga kisah Bung Hatta tentang Sepatu Bally menjadi bagian dari artikel dalam pendidikan sekolah terkait pendidikan antikorupsi dan bela negara. Saya terharu sekaligus kagum mengetahu bahwa seorang Wakil Presiden RI yang juga bapak proklamator harus menabung untuk membeli sepatu “bally”, tapi…. hingga akhirnya hayatnya ia harus memendam cita-citanya! Terima Bung Hatta!
Salam bela negara dengan tidak korupsi,
Tags: Copas & Share
Hari Anti Korupsi: Bisakah Kita Memberantas Korupsi?
Idem, Di Jam 14.53
Oleh: Ari Sulistiono di: Copas & Share
:duit
Tindakan korupsi merupakan sebuah tindakan kejahatan yang tentu saja merugikan orang lain, baik itu sedikit maupun banyak. Bagi sebagian orang, korupsi merupakan cara terampuh sejagat raya untuk mendapatkan kekayaan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Misal: biar bisa cepet naik haji, punya pesawat, lapangan bola pribadi dan pulau pribadi barangkali.
Beberapa dari kita mungkin tidak menyadari bahwa dalam kehidupan sehari-hari begitu pekat dijumpai aksi-aksi korupsi baik yang disadari ataupun tidak. Bahkan ketika masih kecil pun mungkin kita juga pernah belajar korupsi seperti meminta uang SPP namun tidak dibayarkan malah dipake buat jajan, minta lebih dari yang tertera, ataupun minta padahal sekolah tidak mengumumkan. :D
Pada saat itu, seketika dan dalam kurun waktu tertentu seseorang akan kapok ketika kedua orang tua memarahi, namun bagaimana dengan kisah selanjutnya? Saat seseorang tersebut telah menikah, berpisah dari orang tua, menduduki sebuah institusi yang penuh dengan intrik? Who knows.. kebanyakan mereka menjadi lupa daratan. Dan itu adalah fakta yang seringkali dianggap sebagai opini masyarakat.
Korupsi dan Aksi Suap-Menyuap Kecil-Kecilan
Pernahkan anda mengurus KTP, SKCK, deelel sendirian? Simak kisah nyata ini.
Kita perhatikan saja di sekitar kita.. Pernah suatu kali seorang teman minta diantarkan untuk mengurus SKCK (Surat Keterangan Cakap Kelakuan atau lebih dikenal dengan Surat Kelakuan Baik) sebagai bekal melamar bekerja disebuah B*MN ternama di negara ini. Ketika itu, teman saya diminta mengisi form diluar karena didalam memang cukup sempit dengan ratusan pasien SKCK lainya, kalau dipaksakan pun malah akan terlihat seperti krupuk dalam toples. Tempat mengurus SKCK pada waktu itu adalah di daerah Cimanggis. Begitu banyak yang antri sampai-sampai form data diri tersebut kalau dijilid bisa mengalahkan tebal buku Thesis seorang doctor.
Seselesainya mengisi dan mengumpulkan, beberapa orang tua yang memang berlokasi di daerah itu pun langsung memasukkan beberapa lembar uang ke laci petugas, dan betugas pun senyum kecil dan bertambahlah semangatnya. Ibu petugas mengatakan dengan lantang “Bagi yang sudah mengumpulkan bisa pulang, SKCK-nya dapat diambil besok”, seketika itu pula para pasien menggerutu. Karena temen saya tersebut tidak tahu adat-istiadat dalam membuat SKCK, kami pun langsung nyelonong dan bergegas keluar. Tiba-tiba, “MAS!!”, si ibu petugas berteriak. “Heh! ada yang belon diisi kali lu..” bisik saya. Kami pun menghampiri ibu petugas yang sehari penuh berwajah jutek itu. “Mas ngga lihat orang-orang kalo habis numpuk form gimana?!”, “abis numpuk, keluar bu.. pulang” jawab temen saya yang o’on ga ketulungan ini (sori pren :D). “Tinggalin UANG, seikhlasnya..”, oo gitu.. keluarlah selembar uang 5000 dari dompet kempes itu yang tadinya mo dipake buat ongkos pulang naik angkot dan minum cendol. Si ibu petugas makin merah membara, menyala-nyala.. (mirip dengan obor olimpiade), “Yang bener AJA, Masa cuma SEGINI!! yang laen aja paling dikit Rp.50.000,00”, karena ketakutan dia pun menarik-narik baju saya minta tambahan. Karena sama-sama kerenya, yaudah yang keluar goceng juga. :D
Alhasil muka petugas bisa dilihat seperti karikatur di tulisan ini, kurang serem sih, habis kebiasaan nggambar cewe cantik, nggambar wanita judes aga kaku. Padahal nominal diatas kalo dikali sekian orang kan sudah melebihi gaji profesor.. (mungkin) :D
Sungguh mengherankan, untuk membuat surat kelakuan baik seseorang dipaksa untuk melakukan sebuah tindakan yang tidak baik. Suap-menyuap, sogok-menyogok, empan-mengempan, loloh-meloloh.. halah.. Padahal, ketika saya membuat SKB di kampung dulu gratis lho, cukup menyetorkan data-data yang diperlukan seperti fotokopi KTP, pengantar dari kelurahan , kecamatan dlsb. dan seketika itu juga (tanpa harus menunggu satu hari atau lebih) jadilah SKB yang saya idam-idamkan ini. Kebetulan proses pembuatanya di Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur – Indonesia, dan kurang tahu pasti untuk di daerah lain apakah gratis atau bayar seikhlasnya seperti diatas.
Mungkin beberapa orang menganggap itu sudah basi dan biasa. Disini saya mencoba untuk tidak munafik, saya pun pernah melakukan korupsi dan suap-menyuap, korupsi barang-barang kakak sepupu dan suap-menyuap adik saya ketika masih kecil (kalo udah gede ngapain!) :D
Korupsi memang hal yang mudah dan menguntungkan (diri sendiri, merugikan orang lain), dimana ada kesempatan dan jalan maka seseorang akan mencoba melakukanya. Apabila sukses (horee!) maka dijamin ketagihan dan keasyikan untuk mencoba lagi. Makanya lagu Roma Irama selalu laris karena kebanyakan pas dengan yang ada di negeri ini “kenapa yang asik-asik.. itu yang dilarang..” :P
Jangankan yang punya tempat ngantor, yang ga ngantor aja ikut-ikutan iseng-iseng berhadiah juga. Beberapa pedagang asongan/kaki lima (widih, sapi aja kalah kakinya) mungkin juga pernah ikutan korupsi seperti mereka-mereka yang tinggal di rumah elit. Liat aja, kalo yang beli anak kecil yang masih belum ngerti nilai nominal uang.. Bisa-bisa es krim harganya 50.000,00 bo! Kembalianya kemana? Tunggu saja, kalo orang tuanya ga maranin/dateng berarti ga usah dikasih, kalo maranin/dateng ya tinggal bilang “Oh iya tadi belum dikasih, anaknya udah ngacir duluan sih..”. Basi bang! masuk neraka lho :D
Itu korupsi versi kecil-kecilan, terus yang gede-gedean gimana? ..tuh lagi berantem disono & eker-ekeran siapa yang bisa dijadiin “kambing hitam” biar kasus engga merembet kemana-mana. :P
Yang jelas ada deh, buanyuak! Sampe-sampe belum diitung udah ngantuk duluan, acara ngitung kambing sebelum tidur aja kalah tuh. (gambar menyusul, ketinggalan di kosan gan :’( )
Korupsi dan Aksi Cuap-Cuapan Kelas Menengah
Sebagai cecunguk/jongos proyek tentu saja saya sering dibawa-bawa keliling oleh majikan beserta kawananya (pengalaman pribadi di berbagai perusahaan). Kebetulan keahlian saya di bidang Power System alias listrik bangsa SUTET gitu maka kali ini saya cuma bisa menceritakan di bidang ini saja. Bagi juragan2 yang mo menambahkan kisah2nya silahkan, ane terima dengan gembira ria lho.
Dalam sebuah proyek, pasti ada “mafia” nya. Disana akan anda jumpai istilah, dikondisikan, amplop tertutup/terbuka, negosiasi, presentasi, auction, dll. semua itu istilah wajar dan memang prosedural. Berbeda halnya dengan: selimut, parsel (bentuknya yg pasti bukan kue), diskon (bukan harga turun tapi sebagian pindah tempat sebagian ke penjual). Dalam tahap pencarian proyek, seorang marketing akan berusaha meraih simpatik dari pihak penggede yang kira-kira perusahaan tersebut membutuhkan. Dan biasanya penggede itu pura-pura cuek padahal memang perusahaan tersebut sudah butuh banget. Ngga papa sih, asal bukan demi kantong pribadi aja.. Contohnya gini:
Ketika selesai proyek saya di pulau sana, kami satu rombongan naik mobil sejauh 500km untuk menuju ke bandaradan pulang ke pulau sumpek. Si tokek (istilah majikan di pulau itu :D) yang kebetulan duduk di depan bersama rombongan kami dan semula terus-terusan murung dan jutek tiba-tiba mendadak ga ada ujan ga ada petir berubah 180 degree menjadi sumringah ketika ada tilpun dari seorang penggede institusi B*MN bonafit di negri ini. Sepanjang jalan mereka membicarakan tentang rencana pengadaan proyek baru yang nilainya kalo ditukerin cendol bisa jadi pulau cendol :D
Ditengah-tengah pembicaraan, sepertinya si penggede nyeletuk tentang kebingunganya memilih rumah mewah di PI dengan harga kisaran eM (empang kali). Dengan sedikit basa-basi andalan si tokek, dia pun menawarkan diri untuk book dan kasih DP 1 eM dengan berharap banyak bahwa benderanya akan dikondisikan sebagai pemenang tunggal tender. Fiuuhh! saya pun yang tengah nguping “mode:on” kala itu cuma bisa berkata-kata dalam hati “Berbahagialah anak adam yang bisa menikmati indahnya duduk di tempat-tempat yang nyaman seperti itu”.
Hari Anti Korupsi
Dalam rangka turut serta menyemangati seluruh elemen bangsa ini yang tengah giat-giatnya menyoroti kasus-kasus korupsi dan yang sedang berpanas-panasan di luar sana (mudah-mudahan tidak cepat pudah dan melemah, maaf saya ga bisa ikutan, kalo ikutan ntar listrik blackout gimana? kasihan dong yang lagi ngaskus dan nonton infoteinmen :D) maka saya buat tulisan ini.
Namun, terus terang saya bingung.. Apabila korupsi diberantas habis sampe ke akar-akarnya, berapa banyak jumlah orang yang bakal masuk penjara? Kalo mo diplesetin ya, bisa-bisa penjara kepenuhan dan sebagian besar isinya bakal dipindahin ke lokasi LP yang baru. Berhubung tanah di jakarta udah sempit banget dan udah dibangun jadi apartemen, mungkin sebagian bakalan dipindahin ke apartemen kali ya :P
Terus jalanan pasti sepi dong.. Dan sebagian PO mungkin beralih trayek untuk transportasi para tahanan yang kebetulan didonimasi oleh bejibun koruptor itu kali ya..
Apapun itu, korupsi bukan hal yang mudah di berantas. Dan istilah BERANTAS sendiri sepertinya terlalu bermakna konotasi politik belaka, karena hampir tidak mungkin memberantas dalam arti kata sebenarnya, meminimalir munculnya peluang tindak korupsi mungkin itulah kata-kata yang dapat kita ucapkan saat ini. Bahkan terbentuknya negara ini sendiri tentu saja tidak terlepas dari unsur KKN dalam penataanya, bagaimana kalau diberantas tuntas. Kita lihat saja sekarang, kasus Bank Century yang melibatkan banyak petinggi negara, meski masih mengambang namun gonjang-ganjing pemerintahan sudah mulai terlihat. Terlalu akrabnya bangsa ini dengan korupsi menjadikan korupsi sebagai bagian dalam sebuah sistem yang apabila unsur korupsi dilepas secara keseluruhan dari sistem maka sistem pun menjadi goncang.
Korupsi memang buah simalakama.. :P :nyerah
Menanamkan Norma Anti Korupsi
Jika kita perhatikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seringkali kita merasa jengkel dan gondok ketika seorang koruptor divonis hukuman yang tidak setimpal dengan akibat dari perbuatanya yang bisa jadi menyengsarakan dan menghilangkan nyawa orang banyak. Sedangkan seorang maling sepeda saja, yang harganya tidak lebih dari 1juta, mendapat hukuman yang hampir sama atau kadang lebih lama dibanding dengan koruptor bahkan jika kondisi apes mungkin bakal diarak rame-rame dan dibakar hidup-hidup??
Pernahkah anda melihat seorang koruptor keluar dari penjara dengan keadaan menyedihkan? Meski setatus tahanan, namun karena berduit tentu saja fasilitas disana memadai karena masih bisa memakai uang hasil korupsinya untuk menyewa kamar tahanan berkelas VIP. Berbeda halnya dengan mereka yang murni pencuri (timbul sebab nasinya dicuri) tidak ada uang maka terimalah nasib buruk di penjara dan bersiaplah berkumpul dengan muka-muka beringas. Satu-satunya hal baik bagi mereka setelah keluar dari penjara adalah pandai memijat, mungkin bisa buka panti pijat setelah lulus kursus memijat di penjara. :D
Begitu ringanya hukuman korupsi menjadikan tindakan ini suatu hal yang wajar (sebuah kesalahan/keteledoran kecil) ketika menjabat. Seperti tukang es diatas, karena tidak ada norma yang berlaku untuk “korupsi dari anak kecil” maka hel tersebut akan selalu dicoba ketika tidak ada pihak yang menuntut kembalian. Korupsi sendiri adalah sebuah hal yang abu-abu (sulit dilihat) dan beragam jenisnya sehingga tidak akan dengan begitu mudah untuk melacaknya terutama bagi mereka yang sudah berpengalaman dalam bidang korupsi puluhan tahun.
:kesel dan jengkel dengan para koruptor di negara ini? Mari kita mulai tanamkan norma kejujuran dan anti korupsi di masyarakat.
Sebagai rakyat biasa memang tidak banyak yang bisa kita lakukan demi tanah air tercinta ini. Tidak banyak yang bisa dilakukan bukan berarti diam dan tidak melakukan apa-apa. Sebagai orang tua dan generasi saat ini, mari kita jaga moral kita dan mengajarkan kepada anak-anak (bagi yang sudah berumah tangga) kita nantinya untuk senantiasa jujur dan aktif berkembang dengan segala daya upaya, dana dan lainya yang kita miliki. Menurut saya memberantas moral korup sebaiknya dimulai dari keluarga, lingkungan sekitar dan pendidikan. Menanamkan norma anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal yang wajib dilakukan jika tidak ingin negara ini terpuruk selamanya karena ulah koruptor-koruptor masa kini dan mendatang.
Terima kasih telah membaca, Indonesia Anti Korupsi – Identitas Integritas Bangsa. Salam anti korupsi.. :bye
Tags: Copas & Share