Electric Power Transmission
21 Februari 2010, 15.42
Diposting Oleh: Ari Sulistiono | lokasi Tag: Ilmu Listrik
Electric power transmission atau Transmisi tenaga listrik adalah perpindahan curah tenaga/energi listrik, sebuah proses di dalam pengiriman listrik ke pelanggan. Jaringan tenaga listrik umumnya menghubungkan pembangkit ke beberapa gardu induk listrik di dekat area populai penduduk.
Pemasangan kawat dari gardu induk ke pelanggan biasa dikenal sebagai distribusi listrik. Pendistribusian listrik di tiap negara berbeda-beda dan mengikuti perkembangan sejarah model perdagangan bisnis tenaga listrik dari distributor yang memasok listrik sampai ke rumahan.
Adanya transmisi tenaga listrik memungkinkan sumber energi jarak jauh (misal: PLTA atau hydroelectric power plants) untuk terhubung dengan pelanggan yang berada di tengah perkembangan populasi penduduk uang jauh dari sumber tenaga listrik, selain itu juga memungkinkan untuk eksploitasi bahan bakar “low-grade” seperti batubara yang bisa jadi sangat memakan biaya tinggi jika harus mengangkutnya ke fasilitas pembangkitan. Dan tentunya berdampak polusi yang tinggi dika pembangkitan batubara diletakkan pada tengah-tengah populasi penduduk.
Umumnya jaringan transmisi menggunakan arus bolak-balik (AC) tiga phasa. Arus AC Satu phasa terkadang juga digunakan pada jalur kereta api dengan sistem elektrifikasi. Untuk sistem Tengangan Tinggi arus searah (DC) digunakan untuk transmisi listrik jarak jauh, atau untuk beberapa jaringan kabel bawah laut, serta juga bisa digunakan untuk menghubungkan dua buah jaringan AC yang berbeda.
Energi listrik ditransmisi pada tengangan tinggi (110 kV atau lebih) untuk mengurangi hilangnya energi saat pentransmisian listrik. Tenaga listrik umumnya ditransmisikan dalam bentuk alternating current (AC) melalui overhead power lines atau Saluran Udara Tengangan Tinggi. Transmisi listrik bawah tanah (Underground power transmission) digunakan hanya pada area tertentu dengan populasi penduduk yang sangat tinggi (misal di Jakarta) selain juga untuk keindahan tata kota. Saluran bawah tanah lebih banyak memakan biaya untuk instalasi dan perawatannya jika dibandingkan dengan kawat saluran udara, serta sulitnya pengendalian tengangan pada kabel dengan jarak yang jauh/panjang.
(we’ll back and update this post soon…)
Luasnya cakupan sistem tenaga listrik, membuat artikel ini dipotong ke dalam beberapa sub artikel dengan pokok bahasan yang sama. Demi menjaga bandwidth dan kenyamanan readers yang lain. |
You may share this document under Creative Commons License – Terima kasih telah membaca tulisan ini. © 2011 Ari Sulistiono, Indonesian Electrical Engineer.
Tags: Ilmu Listrik