Pagi Yang Dingin, Basah Kuyup dan Terendam
18 Februari 2010, 08.56
Diposting Oleh: Ari Sulistiono | lokasi Tag: Copas & Share
Entah mimpi apa semalam, sebetulnya malas rasanya hari ini pergi ke proyek lantaran hari ini kebon jeruk dan sekitarnya tengah diguyur hujan deras sekali dari petang kira-kira mulai sekitar jam 3an. Seperti biasa ketika musim hujan, macet ketika hujan reda namun kali ini agak sedikit berbeda. Sayangnya semangat & niat bekerja telah mengalahkan semua perasaan tersebut.
Dua jam sudah, penat, gerah, lapar dan bosan berada ditengah kerumunan ratusan kendaraan yang padat merayap dan tersendat tersebut, dengan kata lain tidak bergerak sama sekali. “Apakah ada truk yang terguling keluar jalur tol lagi hari ini?”, tanyaku dalam hati. Setelah berjalan 48km/hr (48 kilometer per hari ).
Setelah penantian sekian lama dan membuat seluruh otot-otot tegang serta seluruh badan pun basah kuyup penuh cipratan” lumpur, akhirnya tibalah disebuah acara menegangkan “Kolam Jalanan!”. Tada!, “phiuh, acara ini benar-benar menguji nyali pengendara motor”.
Jika kita liat foto amatir diatas, “hujan-hujan kan ga mungkin ogut mengeluarkan kamera, si Nikkon, kesayangan”. Di tengah kebimbangan, maju dan tenggelam bersama motor atau kembali pulang yang hampir tidak ada jalan keluarnya..
Dengan nada sedih dan memelas kukatakan pada “MoMoG1”. “Maaf bila aku kurang memperhatikan kamu selama ini, jarang memandikanmu ketika pulang dari lokasi proyek penuh denga lumpur”, “mari kita lewati kolam di depan dan apabila kamu memang tidak akan sampai di sebrang sana, tida apa-apa momo, aku ga akan marah”. “Aku akan mengerahkan segala tenaga dan daya upaya untuk membawa kamu ke sana, aku akan menggendongmu jika memang kuat”. Bisikku kepada momo yang selama ini menemani setiap kisah dan perjalanan hidupku.
Sebelumnya tidak ada satupun motor yang berani melintasi genangan air yang memang tinggi dan deras ini. Semuanya terpaku antara air dan putar balik yang hampir sulit untuk dilakukan karena kendaraan disana begitu padat sekali. Semua pasrah dan tidak berdaya menghadapi keadaan ini.
You may share this document under Creative Commons License – Terima kasih telah membaca tulisan ini. © 2011 Ari Sulistiono, Indonesian Electrical Engineer.
Tags: Copas & Share