Pengujian Trafo Arus (Current Transformer)

Sub.Category: Instrumentation of Power System

CT atau Trafo Arus merupakan perantara pengukuran arus, dimana keterbatasan kemampuan baca alat ukur. Misal pada sistem saluran tegangan tinggi, arus yang mengalir adalah 2000A sedangkan alat ukur yang ada hanya sebatas 5A. Maka dibutuhkan sebuah CT yang mengubah representasi nilai aktual 2000A di lapangan menjadi 5A sehingga terbaca oleh alat ukur.

CT umumnya selain digunakan sebagai media pembacaan juga digunakan dalam sistem proteksi sistem tenaga listrik. Sistem proteksi dalam sistem tenaga listrik sangatlah kompleks sehingga CT itu sendiri dibuat dengan spesifikasi dan kelas yang bervariatif sesuai dengan kebituhan sistem yang ada.

Spesifikasi pada CT antara lain:

  1. Ratio CT, rasio CT merupakan spesifikasi dasar yang harus ada pada CT, dimana representasi nilai arus yang ada di lapangan di hitung dari besarnya rasio CT. Misal CT dengan rasio 2000/5A, nilai yang terukur di skunder CT adalah 2.5A, maka nilai aktual arus yang mengalir di penghantar adalah 1000A. Kesalahan rasio ataupun besarnya presentasi error (%err.) dapat berdampak pada besarnya kesalahan pembacaan di alat ukur, kesalahan penghitungan tarif, dan kesalahan operasi sistem proteksi.
  2. Burden atau nilai maksimum daya (dalam satuan VA) yang mampu dipikul oleh CT. Nilai daya ini harus lebih besar dari nilai yang terukur dari terminal skunder CT sampai dengan koil relay proteksi yang dikerjakan. Apabila lebih kecil, maka relay proteksi tidak akan bekerja untuk mengetripkan CB/PMT apabila terjadi gangguan.
  3. Class, kelas CT menentukan untuk sistem proteksi jenis apakah core CT tersebut. Misal untuk proteksi arus lebih digunakan kelas 5P20, untuk kelas tarif metering digunakan kelas 0.2 atau 0.5, untuk sistem proteksi busbar digunakan Class X atau PX.
  4. Kneepoint, adalah titik saturasi/jenuh saat CT melakukan excitasi tegangan. Umumnya proteksi busbar menggunakan tegangan sebagai penggerak koilnya. Tegangan dapat dihasilkan oleh CT ketika skunder CT diberikan impedansi seperti yang tertera pada Hukum Ohm. Kneepoint hanya terdapat pada CT dengan Class X atau PX. Besarnya tegangan kneepoint bisa mencapai 2000Volt, dan tentu saja besarnya kneepoint tergantung dari nilai atau desain yang diinginkan.
  5. Secondary Winding Resistance (Rct), atau impedansi dalam CT. Impedansi dalam CT pada umumnya sangat kecil, namun pada Class X nilai ini ditentukan dan tidak boleh melebihi nilai yang tertera disana. Misal: <2.5Ohm, maka impedansi CT pada Class X tidak boleh lebih dari 2.5Ohm atau CT tersebut dikembalikan ke pabrik untuk dilakukan penggantian.

Berdasarkan kriteria diatas, maka dapat dilakukan pengujian CT sebagai berikut:

Contoh-contoh beserta uraian dalam artikel kali ini saya ambil dari pengalaman-pengalaman saya melakukan SAT CT dan HV Equipments pada Project: Cikarang Listrindo 4x60MW Gas Power Plant Project, Inalum 275kV OHL Prot’n Panel Replacement Project, dan 2x250MW Muara Karang Gas Power Plant Project.

Ratio Test

Lokasi Pengujian CT

Misal: Ratio CT = 2000/5A

Untuk melakukan pengujian bahwa apakah benar nilai skunder CT tersebut apabila line primer diberi arus sebesar 2000A adalah 5A, maka disini diperlukan alat injeksi arus yang mampu mengalirkan arus sebesar 2000A. Tentu saja alat ini sangat langka dan besar sekali.

Cara alternatif yang biasa digunakan adalah dengan alat inject yang lebih kecil, misal 500A. Untuk mendapatkan nilai 2000A maka kita dapat membuat gulungan atau lilitan sebanyak 2000A/500A = 4 kali gulungan.

Pengujian CT Metode Konvensional

Tentu saja nilainya tidaklah tepat seperti yang tertera pada kalkulator tapi setidaknya nilai tersebut dapat tercapai. Metering ataupun instrument terpasang harus menunjukkan nilai kurang-lebih 2000A.

Pada kasus umumnya yang terjadi di lapangan, ternyata jenis alat test yang mampu menghasilkan arus dalam jumlah yang besar ini cukup susah untuk dicari (karena harganya mahal maka umumnya kami rental dari temen-temen) Laughing out loud.

Di balik itu ternyata banyak CT yang hasil pengukurannya tidak linear / atau tidak berbanding lurus dengan rasio yang tertera. Dengan kata lain nilai presentase error-reading-nya bervariatif dan umumnya semakin kecil arus yang diberikan, presentase error-reading-nya semakin besar melampaui batas spesifikasi CT yang tertera pada nameplate. Padahal untuk beberapa sistem proteksi seperti Distance Relay menggunakan pembacaan parameter arus pada nilai yang rendah.

Fisik CTContoh Alat UjiContoh Pengukuran Arus Primer dg Clamp-ampere

Kemudian IEC mengeluarkan standarisasi bahwa nilai pengukuran CT harus linear minimal s/d 10% dari nilai rating current atau arus nominal yang tertera. Tentu saja ini menguntungkan bagi saya selaku tim SAT dan commissioning. Untuk menguji CT 2000A cukup dibutuhkan arus sebesar 10% x 2000A = 200A saja. Hmm.. alhasil alat ujinya pun tidak terlampau berat dan tidak banyak memakan tempat. Hot smile “bagasi masih muat untuk nyimpen oleh-oleh..”.

Kemudian cara pengujian dan kalkulasi presentasi error-reading-nya bagaimana?

Skema Wiring Diagram Saat Dilakukan Pengujian CT per Core

Contoh untuk 2000A: Formula Calculation CT Ratio

  • CT 2.1 - Core #3
  • Serial No. CT: 0805451CT primary terminal & secondary terminal
  • Terminal Tap yang digunakan 3S1~3S3
  • Class 0,5 Security Factor (FS) < 20, maksimum %err. adalah 0.5%
  • Ratio 2000/5 A
  • Injeksi Arus sebesar 200A, arus terukur pada sisi primer CT adalah: 199,96A, tentu saja ada losses di kabel dan sambungan pada sisi primer.
  • Arus terukur pada sisi skunder CT adalah: 501,55 mA
  • Dengan rumus diatas, maka nilai arus primernya adalah: 2000A dan nilai arus skundernya adalah 5,0165A
  • Sehingga %err. = 0,33% [OK]

Karena kurang hobby berhitung, maka saya buat dalam bentuk formula Excel, dan hasilnya akan seperti ini. Cukup memasukkan nilai aktual arus primer dan nilai aktual arus skunder. Cukup sederhana bukan?

Auto-Excel Calculation

 

Pengujian Secondary Burden CT (VA)

Pengujian secondary burden CT merupakan pengujian untuk mengetahui nilai aktual beban yang terpasang pada sisi sekunder CT, mulai dari kabel sampai dengan panel proteksi dan metering. Pengujian ini tidak bisa menentukan nilai burden nominal ataupun maksimal CT, untuk melakukan hal ini harus menggunakan metode tegangan atau dengan alat uji yang dikenal dengan nama CT Analyzer.

Mengetahui nilai burden pada sisi sekunder CT pada dasarnya cukup sederhana, karena hanya menggunakan perhitungan Hukum Ohm. Dimana VA = Arus x Tegangan.

Apabila CT mengeluarkan arus 1A nominal, maka kita bisa memberikan arus sebesar 1A untuk sisi kabel yang terpasang pada CT. Terminal sekunder CT tidak boleh ikut dialiri arus karena akan berdampak timbulnya arus besar pada sisi primer.

Di dalam pengujian ini pada dasarnya kita hanya ingin mengetahui berapa sih besarnya impedansi loop tertutup pada beban CT (kabel + relay + metering + dst). Apabila nilai burden atau impedansi terukur pada arus 1A melebihi rating burden nominal CT (dalam satuan VA), maka harus dilakukan penggantian kabel yang lebih besar atau penggantian relay dengan burden yang lebih kecil.

Berikut ini adalah skema wiring pada saat dilakukan pengujian Secondary CT Burden:

Skema Wiring Diagram untuk Pengujian Secondary Burden CT

Berikut ini adalah contoh perhitungan nilai Secondary Burden yang didapat, disini saya buat sistem perhitungan otomatis dengan menggunakan Excel, dimana formulanya sangat mudah diingat (VA = Volt x Ampere):

Formulasi otomatis untuk menghitung Secondary Burden CT

 

Pengujian Secondary Winding Resistance (Rct)

Ari: Skema Wiring untuk Pengujian Secondary Winding Resistance (Rct)

Pengujian Secondary Winding CT umumnya mengacu pada standar IEC 60076-1. Formula dan sistem pengujian harus mengacu pada setandar tersebut. Pengujian diluar standar tersebut tidak sah dan tidak memenuhi kriteria pengujian standar CT.

Berdasarkan pada IEC 60076-1, elemen-elemen pengukuran yang harus diambil saat pengujian Secondary Winding CT adalah sebagai berikut:

  • IDC :   Arus DC aktual yang diinjeksikan ke terminal sekunder CT. biasanya nilai arus yang saya gunakan adalah 5A untuk CT tipe 5A nominal secondary output.
  • VDC :   Tegangan terukur yang dihasilkan oleh injeksi arus DC pada sisi kumparan/winding CT.
  • R meas :   Nilai winding resistance atau tahanan dalam CT, yang diperoleh dari hasil perhitungan VDC/IDC (Hukum Ohm). 
  • Time :   Total waktu yang diperlukan dalam pengujian
  • Dev :   Sudut deviasi yang dinyatakan dalam nilai % antara nilai maksimum dan minimum yang terukur dan dievaluasi sekurang-kurangnya 10 detik dari pengukuran. Hasil dinyatakan stabil jika Dev < 0.1%.
  • Tmeas :   ambient temperature atau suhu ruang
  • Tref :   operating temperature dari CT, biasanya nilai yang digunakan umumnya adalah 75°C. Sebaiknya lihat data FAT pabrikan atau referensi manual dari CT.

Sehingga formulasi perhitungan Secondary Winding Burden CT dapat dibuat sebagai berikut ini:

Ari: Rumus Untuk Menentukan Nilai Tahanan Referensi CT

Pengujian secondary burden ini cukup penting, mengingat bahwa test ini sekaligus merupakan pengecekan terhadap rangkaian beban CT seperti panel relay, metering, buspro, logger, dsb. Rangkaian CT harus selalu tertutup (short-circuit) agar dapat mengasilkan arus.

Rangkaian tidak boleh ada impedansi yang besar atau bahkan terpotong, apabila terjadi maka arus tidak dapat mengalir dan CT menjadi panas dan overload. Alhasil CT bisa rusak, pecah, atau bahkan meledak. Pengujian ini sekaligus memastikan kondisi rangkain CT layak dioperasikan ataukah belum.

Pengujian Eksitasi CT atau CT Kneepoint

Di dalam pengujian titik saturasi CT atau kneepoint ada tiga jenis Standar yang mengatur, ketiganya memiliki nilai kneepoint yang berbeda namun ketiganya dianggap sah, bergantung dari Standar apa yang hendak digunakan setidaknya Produsen CT dan End-User menggunakan Standar yang sama.

  • IEC/BS - According to IEC 60044-1, the knee point is defined as the point on the curve where a voltage increment of 10% increases the current by 50%.
  • ANSI 45° - According to IEEE C57.13, the knee point is the point where, with a double logarithmic representation, the tangent line to the curve forms a 45° angle.Applies to current transformer cores without an air gap.
  • ANSI 30° - Like ANSI 45° but forming a 30° angle.Applies to current transformer cores with an air gap.

Di Indonesia umumnya mengacu pada Standar IEC, sebagai standar intalasi tegangan tinggi dan menengah.

Untuk melakukan pengujian CT, maka diperlukan sebuah sumber tegangan AC yang mampu digunakan untuk menguji CT Class X, dimana nilai kneepoint-nya bisa mencapai 2000Volts. Tegangan eksitasi diberikan pada terminal skunder CT di tiap Core-nya, kemudian tegangan dinaikan perlahan sampai mencapai nilai arus nominal CT. Pengukuran arus bisa dilakukan dengan cara memasang Ampere-meter yang dihubung seri dengan alat injeksi atau penggunakan clamp meter pada kabel output alat injeksi tegangan.

Model pengujian yang umumnya saya gunakan adalah seperti di bawah ini:

Ari: Skema Wiring Pengujian Kneepoint CT

Setiap perubahan arus signifikan atau setiap kelipatan berapa volts dari tegangan, bisa dilakukan pengukuran dan pencatatan secara simultan agar di dapat grafik yang halus dan presisi. Contoh grafik tersebut adalah seperti berikut ini:

Nilai-nilai eksitasi tegangan pada CT dan nilai arus yang terukur pada sisi sekunder CT

Jika dibuat grafik pada Excel, maka grafik-nya akan berbentuk seperti dibawah ini:

Ari: Grafik Kneepoint CT, titik ditentukan dengan menggunakan Standar IEC

Sayangnya, tidak semua atau jarang sekali pabrikan CT yang menyebutkan nilai Kneepoint yang didapat saat dilakukan FAT (karena tidak semua orang mudah dan mengerti untuk menentukan nilai dari pengukuran yang didapat). Biasanya pabrikan hanya melampirkan data nilai eksitasi beserta nilai arus yang di dapat serta melampirkan grafiknya.

Kunci inti pengujian tegangan eksitasi pada CT ini hanyalah menentukan di nilai berapa Volt, CT sudah mencapai titik jenuh dan sudah tidak menghasilkan perubahan arus yang signifikan.

Misal spesifikasi CT adalah Vk > 1,7kV maka tegangan eksitasi CT harus melebihi 1,7kV untuk menghasilkan 5A, setidaknya 2kV baru mencapai 5A. Maka CT tersebut memiliki spesifikasi yang sesuai dengan yang tertera.

Pengujian Isolasi atau Megger

Pengujian diatas secara keseluruhan hanyalah untuk menentukan bahwa CT tersebut layak beroperasi sesuai spesifikasi desain sistem dan tidak terjadi kesalahan pengukuran arus sebenarnya dimana CT merupakan elemen metering dan proteksi.

Untuk menentukan apakah CT tersebut layak bertegangan ataukah tidak, maka harus dilakukan pengujian Isolasi atau Megger. Megger yang digunakan adalah 5kV untuk sisi primer dan 1kV untuk sisi skunder.

Titik yang bisa dilakukan pengetesan adalah:

  • Terminal Primer dengan Ground tidak boleh ada hubungan
  • Terminal Primer dengan Skunder tidak boleh ada hubungan
  • Terminal Skunder dengan Ground tidak boleh ada hubungan

Cek Fisik

CT saat datang dan saat dipasang harus diulakukan cek fisik terlebih dahulu sebagai wujud sebuah quality control. Tidak boleh ada retakan, atau bahkan rembesan oli trafo.

Blogging Competition Compfest 2011“Mudah-mudahan artikel diatas mampu menambah wawasan dan meningkatkan kualitas kontrol terhadap produk-produk ataupun proyek-proyek pengembangan infrastruktur kelistrikan di Indonesia. Listrik yang lebih baik untuk masa depan, dan mari ber-Hemat Energi.”

Salam blogging…  Ari-Sty © 2011Ari Sulistiono

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >

Saat Rasa Malas datang Melanda

I'm Lazy Now.. Di bulan April ini dimana wabah hama ulat bulu melanda beberapa tempat di negri ini, begitu juga dengan saya yang tengah dilanda wabah “Malas” yang tengah menjamur di tengah Proyek yang semakin ruwet ini. Ini tentunya bukan kali pertama dalam hidup saya, dan tentunya semua orang pun pernah mengalaminya.

Mungkin saja yang berbeda dari setiap individu adalah bagaimana cara mengatasi ataupun mengantisipasi rasa malas agar tidak semakin buruk ataupun berpengaruh terhadap produktifitas dan profesionalisme seseorang di dalam menjalani profesi masing-masing. Saat penyakit “Malas” ini datang, maka akan timbul gejala malas bangun dari tempat tidur, selalu menunda-nunda pekerjaan, malas berolah-raga, malas pergi ke kantor dan lain sebagainya dengan berjubek alasan yang notabene-nya hanyalah untuk menipu diri sendiri supaya berlarut-larut tenggelam dalam nikmatnya bermalas-malasan.

Tidak bisa saya pungkiri, malas itu hal yang penuh fantasi dengan tanpa menghiraukan efek sampingnya yang buruk di dunia profesi saya. Mekipun rasa malas datang namun tentu saja saya tidak malas mandi, setidaknya satu kali sehari, hehe.. Open-mouthed smile

Baik, saya pernah mengalami rasa malas dengan berbagai macam alasan dan saya yakin para pembaca pun juga, bahkan seluruh orang di dunia ini pun juga turut mengalaminya. Dengan berbagai model tingkat kemalasan yang melanda dan tipe karakter seseorang tentunya berbeda pula pengalaman masing-masing orang dalam mengatasi rasa malas. Disini saya mencoba share pengalaman saya dalam mengatasi rasa malas yang pernah saya lakukan berdasar nasehat-nasehat dari teman-teman ahli psikologi.

Menurut penelitian para ahli psikologiNerd smile, kebiasaan malas merupakan penyakit mental yang timbul karena kita takut menghadapi konsekuensi masa depan. Masa depan ini tentu saja bukan hanya satu atau dua tahun kedepan tetapi juga satu atau dua menit dari sekarang, betul?Winking smile Contohnya saja ketika saya malas untuk bangun dari tidur, saya akan berkata dalam hati: “Ah, satu menit lagi deh saya akan bangun”, tetapi kenyataannya saya akan berlama-lama di tempat tidur sampai akhirnya saya tergesa-gesa untuk berangkat kerja karena tidak ada spare waktu yang cukup untuk mempersiapkan segala sesuatunyaDisappointed smile. Hmm.. tentu saja hal ini tidak bagus.Thumbs down

Kebiasaan malas timbul karena biasanya kita cenderung untuk selalu mengaitkan masa depan dengan persepsi yang negatif. Saya menunda-nunda pekerjaan karena cenderung membayangkan setumpuk tugas yang harus dilakukan di kantor, laporan-laporan yang tak kunjung ada habisnyaAnnoyed. Belum lagi berhubungan dengan orang-orang yang sering membuat kita merasa sebalSteaming mad, misalnya.

Sayangnya, menunda-nunda pekerjaan pada akhirnya akan membuat diri saya sendiri menjadi lebih stress karena mau tidak mau suatu saat saya harus mengerjakannya dan tentunya jumlahnya sudah berlipat ganda dari yang sebelumnyaCrying face. Terlebih lagi di waktu yang sama saya juga mungkin punya banyak tanggungan pekerjaan tambahan yang lainSick smile.

Beberapa tips yang dianjurkan oleh para ahli psikiater yang mungkin bisa dipraktekkan diantaranya adalah sebagai berikut, meski saya juga kadang lupa untuk mempraktekkannya Laughing out loud:

Ganti istilah dalam benak kita “Duh Kapan Selesainya..Sad smile” dengan “Saya Mulai Sekarang!Winking smile

Saat diri ini dihadapkan pada satu tugas besar atau proyek, sebaiknya JANGAN berpikir mengenai rumitnya tugas tersebut dan membayangkan kapan bisa diselesaikan. Sebaliknya, fokuskan pada pikiran positif dengan membagi tugas besar tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menyelesaikannya satu demi satu. Katakan setiap kali mulai bekerja: “Saya mulai sekarang”.

Cara pandang tersebut akan menghindarkan diri ini dari perasaan terbebani, stress, dan kesulitan. Saya buat jadwal tugas sederhana dengan selalu positif-thinkin’. Selalu fokus hanya pada satu hal/pekerjaan pada satu waktu, bukan banyak hal pada saat yang bersamaan.

Ganti “Saya HarusAlien” dengan “Saya InginSmile

Saat saya berfikir bahwasyanya saya harus mengerjakan sesuatu secara otomatis akan mengundang perasaan terbebani dan saya seketika itu juga akan menjadi malas mengerjakannya. Di dalam benak saya akan secara otomatis mencari seribu alasan untuk menghindari tugas tersebut.

Satu tip yang umumnya biasa saya gunakan adalah mengganti “saya harus mengerjakannya” dengan “saya ingin mengerjakannya”. Cara pikir seperti ini, ujar counseling saya, akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa saya tidak harus melakukan pekerjaan yang saya tidak mau.

Kita mau mengerjakan tugas karena memang kita ingin mengerjakannya, bukan karena paksaan pihak lain. Kita selalu punya pilihan dalam kehidupan ini. Tentunya pilihan kita sebaiknya dibuat dengan sadar dan tidak merugikan orang lain. Intinya adalah tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa kita untuk melakukan apa saja yang kita tidak mau untuk melakukannya.

Saya Bukan Manusia SempurnaAngel

Berpikir bahwa saya harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin, hanya akan membawa diri ini dalam kondisi mental tertekan Steaming mad. Akibatnya saya akan menjadi sangat malas untuk memulainya, takut hasilnya kurang sempurna, salah, dlsb. Disini kita harus bisa menerima bahwa kita pun bisa berbuat salah dan tidak semua harus sempurna seperti dalam angan-angan Rolling on the floor laughing.

Dalam konteks pekerjaan, saya punya kesempatan untuk melakukan perbaikan berulang kali. Saya selalu bisa negosiasi dengan boss saya untuk meminta waktu tambahan dengan alasan yang masuk akal. Mulai pekerjaan dari hal yang kecil dan sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan waktu. Berpikir bahwa pekerjaan harus diselesaikan secara sempurna akan membuat saya memandang pekerjaan tersebut langsung dari hal yang besar dan rumit sehingga malas, “Ouh.. pasti susah sekali ini!”, untuk memulainya.

Saya harap tulisan ini berguna. Kemalasan merupakan sesuatu yang normal dalam hidupWinking smile. Karena malas itu normal maka tentu saja malas pun bisa diatasi. Tiga tips dari counseling saya diatas mudah-mudahan bisa menjadi awal kita semua untuk berpikir dan bertindak berbeda dari biasanya sehingga kita tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang datang hanya karena sekedar rasa malas untuk mengerjakannya.

Salam blogging! Ari-Sty

Ari Sulistiono - Prot'n & Control Engineer

… dan Jangan lupa berpartisipasi dalam acara COMFEST 2011 ||

Blogging Competition Compfest 2011

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >

Tips Menghadapi Pengunduran Diri

300px-Resignation_letter-263x300Post on 12-Jan-11 | Oleh PTA

Hari yang Anda nantikan hanya tinggal hitungan jari saja. Akhirnya Anda akan segera lepas dari pekerjaan yang selama ini ‘menyiksa’ Anda. Dalam perasaan benci terhadap atasan, job desc, atau bahkan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan perusahaan tempat Anda bekerja saat ini.

imageDisaat Anda menemukan pekerjaan yang baru maka keinginan untuk mengundurkan diri akan semakin kuat, dan timbullah sikap membanding-bandingkan. Tidak jarang terjadi dalam pikiran Anda lebih banyak hal yang tidak baik tentang pekerjaan Anda sekarang, misalnya saja atasan Anda yang tidak becus mendelegasikan tugas atau kebijakan perusahaan yang merugikan karyawan.

crappy jobCara Anda mengundurkan diri secara tidak langsung turut memberikan pengaruh bagi karir Anda selanjutnya. Berikut beberapa hal yang bisa menjadi bahan pertimbangan sebelum Anda mengundurkan diri.

Berpikir rasional. Jangan biarkan emosi menguasai Anda. Keluar dari pekerjaan dan belum memiliki pekerjaan yang baru adalah kesalahan fatal. Itu memang menjadi hak Anda tetapi pikirkan efek selanjutnya. Bukan hal mudah mendapatkan pekerjaan di saat seperti sekarang. Atau karena ingin membalas perbuatan rekan kerja atau atasan Anda, apakah dengan Anda resign lalu Anda menang? Tentu tidak.

imageJangan mengumbar keburukan. Sekesal apa pun Anda dengan atasan Anda atau dengan rekan kerja, jangan pernah mengumbar hal tersebut. Ingatlah bahwa apa yang telah diucapkan tidak dapat ditarik kembali. Anda masih membutuhkan tempat kerja lama sebagai bahan referensi. Bayangkan jika calon kantor baru Anda mengkonfirmasi tentang Anda dan mendapatkan laporan bahwa Anda suka menjelek-jelekan perusahaan.

Ikuti aturan perusahaan. Lakukan pengunduran diri dengan mematuhi peraturan perusahaan. Mengenai hal ini bergantung dengan kebijakan masing-masing perusahaan tempat Anda bekerja.

new boss callTuntaskan pekerjaan Anda. Selesaikan segala sesuatu yang menjadi tanggung jawab Anda. Jangan menganggap waktu Anda tinggal menghitung hari maka Anda bisa bersantai saja, Anda bisa dianggap lalai dan membuat citra Anda menjadi buruk.

Kemukakan alasan bijak. Berikan alasan berdasarkan yang terbaik bagi masa depan Anda. Jangan sekali-kali mengemukakan ketidaksempurnaan perusahaan tersebut.

Latih tenaga pengganti. Biasanya pengganti Anda telah disiapkan sebelum hari terakhir Anda. Lakukan proses transisi dengan mengajari semua yang menjadi tugas Anda sehari-hari, pastikan proses ini berjalan mulus.

Ucapkan terima kasih. Sampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan, serta ungkapkan beberapa alasan mengapa pekerjaan baru Anda akan mampu membuat Anda semakin berkembang.

Artikel ini disalin dari JobsDB.com, gambar: Google! search

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >

Paiton 3 Exp. Project 815MW Bernilai 10 T Pinjaman dari JBIC

FYI saja…

April 14, 2010 No.1346

Project to Expand Paiton Power Station in Indonesia to Reach Full Stride,
Boosted by Signing of International Project Financing Loan Agreement

Supercritical-pressure steam turbine

Tokyo, April 14, 2010 - The project to expand the Paiton Thermal Power Station (Paiton III project) in Indonesia, in connection with which Mitsubishi Heavy Industries, Ltd. (MHI) has received an order for an 815 MW supercritical-pressure coal-fired power generation plant, will now launch full-scale construction work following the signing of a project financing loan agreement. The new power plant, to be delivered to PT Paiton Energy, an independent power producer (IPP) jointly established by companies in Japan, the UK and Indonesia, will be the largest and most efficient coal-fired power plant in Indonesia. It is slated to start a commercial operation in 2012.

The new supercritical-pressure coal-fired power plant will be constructed at a site adjacent to an existing power plant in the Paiton complex, approximately 150 kilometers southeast of Surabaya, the provincial capital of East Java. The new plant is aimed at easing the region's increasingly tight electricity supply. The power generated at the plant will be sold to PT PLN (Persero), Indonesia's state-owned power utility company, for 30 years based on a long-term power purchase agreement (PPA). MHI's Nagasaki Shipyard & Machinery Works will manufacture and supply the steam turbine and boiler. Civil construction work will be undertaken by TOA Corporation of Japan. Mitsui & Co., Ltd. will handle the trade particulars.
On March 8, PT Paiton Energy signed a US$1,215 million (10,95 Triliyun Rupiah) project financing agreement with the Japan Bank for International Cooperation (JBIC) and eight commercial banks. Although construction work at the Paiton complex has been already partially started, conclusion of the loan agreement will now accelerate the expansion project, getting construction under way on full scale.
PT Paiton Energy is a special purpose company (SPC) established in Indonesia in 1994. Equity is owned by Mitsui & Co.; IPM Eagle LLP, a joint venture between International Power of the UK and Mitsui & Co. Ltd.; The Tokyo Electric Power Company, Incorporated (TEPCO); and PT Batu Hitam Perkasa of Indonesia.
Supercritical-pressure coal-fired power generation has higher power generation efficiency than subcritical-pressure power generation and is capable of reducing coal consumption relative to power output, which results in lower carbon dioxide (CO2) emissions. Going forward MHI will continue to conduct aggressive marketing activities for high-efficiency and environmentally friendly supercritical and ultra-supercritical pressure power generation systems in Japan and abroad.

Google Translate-nya:

Proyek untuk Perluasan Paiton Power Station di Indonesia untuk Mencapai Sekala Penuh,
Didorong oleh Penandatanganan Perjanjian Pinjaman Proyek Pembiayaan Internasional

Supercritical-pressure steam turbine

Tokyo, April 14, 2010 - Proyek untuk memperluas Paiton Thermal Power Station (Paiton III proyek) di Indonesia, sehubungan dengan dimana Mitsubishi Heavy Industries, Ltd (MHI) telah menerima order untuk sebuah unit 815 MW supercritical-pressure coal-fired power generation plant, sekarang akan memulai pekerjaan konstruksi skala penuh setelah penandatanganan perjanjian pembiayaan proyek pinjaman. Pembangkit listrik baru, yang akan diserahkan kepada PT Paiton Energy, sebuah produsen listrik independen (IPP) bersama-sama mendirikan perusahaan di Jepang, Inggris dan Indonesia, akan menjadi pembangkit listrik batubara terbesar dan paling efisien di Indonesia. Hal ini dijadwalkan untuk memulai operasi komersial pada tahun 2012.

Supercritical-pressure coal-fired power plant akan dibangun di lokasi yang berdekatan dengan sebuah pembangkit listrik yang ada di kompleks Paiton, sekitar 150 kilometer tenggara Surabaya, ibukota provinsi Jawa Timur. Unit baru ini ditujukan untuk mengurangi pasokan listrik semakin ketat di kawasan itu. Daya yang dihasilkan di pabrik akan dijual kepada PT PLN (Persero), BUMN listrik di Indonesia , Perusahaan Listrik Negara, selama 30 tahun berdasarkan perjanjian jual beli tenaga listrik jangka panjang (PPA). MHI's Nagasaki Shipyard & Machinery Works akan memproduksi dan memasok turbin uap dan boiler. Pekerjaan konstruksi Sipil akan diambil oleh TOA Corporation Jepang. Mitsui & Co, Ltd akan menangani khusus perdagangan.
Pada tanggal 8 Maret, PT Paiton Energy menandatangani US $ 1,215 juta proyek perjanjian pembiayaan dengan Bank Jepang untuk Kerjasama Internasional (JBIC) dan delapan bank komersial. Meskipun pekerjaan konstruksi di kompleks Paiton sudah sebagian telah dimulai, kesimpulan dari perjanjian pinjaman sekarang akan mempercepat proyek perluasan, mendapatkan konstruksi berlangsung pada skala penuh.
PT Paiton Energy adalah perusahaan tujuan khusus (SPC) didirikan di Indonesia pada tahun 1994. Ekuitas dimiliki oleh Mitsui & Co; IPM Eagle LLP, perusahaan patungan antara International Power dari Inggris dan Mitsui & Co Ltd, Tokyo Electric Power Company, Incorporated (TEPCO), dan PT Batu Hitam Perkasa Indonesia.
Supercritical-pressure coal-fired power generation mempunyai daya yang lebih tinggi efisiensi pembangkit dari pembangkit listrik subkritis-tekanan dan mampu mengurangi konsumsi batubara relatif terhadap output daya, yang menghasilkan karbon dioksida yang lebih rendah (CO2). Ke depan MHI akan terus melakukan aktivitas pemasaran yang agresif untuk efisiensi tinggi dan ramah lingkungan superkritis dan ultra-superkritis sistem tekanan pembangkit listrik di Jepang dan di luar negeri.

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >

“Components.classes [cid] is undefined” saat membuka Firefox

Kenapa saat pertama kali membuka internet di firefox selalu muncul pesan

TypeError: Components.classes[cid] is undefined”.

Ini umumnya disebabkan oleh Add Ons yang terinstal pada Firefox, nilai atau jenis data yang masuk tidak cocok dengan salah satu Add On di Firefox anda.

Tenang saja, ini bukanlah virus atau sejenis penyerangan lainnya, hanya terjadi konflik data pada Add On yang terinstal pada Firefox anda dan munculah pesan tersebut. Bagaimana cara mengatasi pesan yang mengganggu ini secara aman?

Cobalah buka Firefox anda dalam Mode Aman atau Safemode kemudian bukalah website kesayangan anda, apabila pesan tersebut sudah tidak muncul lagi maka penyebab utamanya adalah Add-On yang telah anda pasang/install di Firefox.

Safe Mode window

 safemode

You now have three options:

  • Clicking the Exit button cancels your attempt to get into Firefox's Safe Mode.
  • Clicking the Continue In Safe Mode button starts Firefox in its Safe Mode. While you are in Safe Mode, your extensions and themes will be disabled, and any toolbar customizations will be reverted back to their defaults. These changes are not permanent - when you leave Safe Mode and start Firefox up normally, your extensions, themes, and settings will return to the state they were in before you entered Safe Mode.
  • The Make Changes and Restart button is only enabled if you select one of the boxes above it.

Note: Perubahan yang anda lakukan diatas tidak bisa diurungkan kembali (tidak bisa di Undone).

Klik Tools dan Add-ons pada Firefox untuk menonaktifkan Add-on pada Firefox 

Disable atau Uninstall Add On yang ada disana dan anda sudah bisa browsing lagi tanpa terganggu oleh pesan Error tersebut lagi.

Contoh salah satu Add On Firefox, klik disable atau uninstall untuk menonaktifkan Add-On ini.

Untuk di kemudian hari, berhati-hatilah dalam memilih dan menginstall Add-On, karena tidak semuanya aman dan compatible dengan versi Firefox anda saat ini.

____________________________________________

Berikut adalah langkah-langkah mengenali masalah pada Firefox, saya kutip dari http://support.mozilla.com/en-US/kb/Troubleshooting%20plugins semoga bisa membantu:

Determining if a plugin is the problem

You can selectively disable plugins while Firefox is running. If you suspect a certain plugin, disable it first, then test for your problem. If you don't know which plugin to disable:

  1. Open the Add-ons Window by clicking the Tools menu and selecting Add-ons.
  2. In the Add-ons window, select the Plugins panel.
  3. Select a plugin in the list and then click its Disable button. Repeat this step for each plugin in the list. You do not need to restart Firefox for the changes to take effect.
  4. Test for your problem. If it does not occur, go back to the Add-ons window and re-enable plugins one-by-one with the Enable button until you find which one causes your problem to occur.

If you find that disabling a plugin fixes your problem, continue following the steps in this article.

Updating or re-installing your plugins

Many problems with plugins can be solved by updating to the latest version of the plugin. To check if any of your installed plugins are out of date, visit the Mozilla Plugin Check page.

If updating to the newest version of the plugin or reinstalling it does not fix the problem, you can leave it disabled.

Manually uninstalling a plugin

If you can't use an uninstaller program to remove a plugin, you can remove it manually:

  1. In the Location bar, type about:config and press EnterReturn.

    • The about:config "This might void your warranty!" warning page may appear. Click I'll be careful, I promise!, to continue to the about:config page.
  2. Search for the preference: plugin.expose_full_path.
  3. Double-click on the plugin.expose_full_path preference in the list to change the value to true.
  4. Enter about:plugins into the Location bar to display the About Plugins page.
  5. Each entry in the About Plugins page will have "File name:" followed by a path. Use Windows Explorer to navigateNavigate to the folder shown for the plugin you want to remove.
  6. Rename the file to something other than its normal name - e.g. npswf32 becomes Xnpswf32

The plugin will be removed.

Re-initializing the plugins database

In some cases, you may not be able to install or re-install a plugin. Re-initializing the plugins database may fix this problem:

  1. Open your profile folder:

    1. (Firefox 3.6): At the top of the Firefox windowOn the menu bar, click on the Help menu and select Troubleshooting Information.... The Troubleshooting Information tab will open.
    2. Under Application Basics, click on Open Containing FolderShow in Finder.
  2. From the menu at the top of the Firefox windowbar, select FileFirefox and then select the ExitQuit FirefoxQuit menu item.
  3. Delete the pluginreg.dat file.
  4. Open Firefox
  5. In the Location bar type about:plugins and press EnterReturn to bring up the Firefox plugins list.

____________________________________________

Terima kasih telah membaca blog saya dan selamat mencoba!

Ari Sulistiono (c) 2007-2010

Baca Keseluruhan Isi Posting Ini >