Desain Payung yg Unik
18 Januari 2010, 14.03
Diposting Oleh: Ari Sulistiono | lokasi Tag: Copas & Share
“Sedia Payung Sebelum Hujan” adalah istilah yg tepat dalam arti kata yang sebenarnya untuk kondisi cuaca saat ini di Jakarta. Bahkan ada pula yang bilang istilah itu udah ngga cocok untuk situasi kota Jakarta dan menggantinya dengan “sedia getek sebelum banjir..”
Apapun itu, terserahlah.. toh saya sendiri sudah bosan dengan berita dan kritikan yg itu-itu saja dan belum tentu akan berubah/ditanggapi serius dalam kurun waktu kurang dari satu dekade.
Disaat hujan tengah melanda dengan derasnya terkadang menyesal rasanya karena lupa tak bawa payung, namun seringkali juga malas bawa-bawa payung kemana-mana saat hujan belum turun, itulah saya.. hehe
Bagaimana jika payung yang akan dibawa seperti berikut ini? Tentu akan lain ceritanya bukan.. Silahkan disimak dan klik gambar untuk perbesar gambar.
1. Payung Samurai
2. Payung “Lightsaber” (Seperti di Filem Star Wars)
3. Payung “Pistol Air”, cocok untuk anda yg menggemari filem James Bond dan kehidupan di negeri hujan.
4. Jika seharian gelap dan diwarnai hujan deras nan lebat, maka payung berikut ini sangat cocok.
Lihat payungnya bercahaya! Payung ini dilengkapi dengan sumber cahaya di dalamnya dan akan menyala dengan indahnya disaat hujan dan gelap. Namun sekali lagi ini hanyalah sebuah konsep desain, maka anda belum bisa membelinya di toko payung terdekat. Tapi siapa tahu suatu saat nanti bisa..
. sumber
5. Membawa payung memang ribet, apalagi payung standar (bukan lipat) berukuran besar untuk 2 orang (mis: setting mau jalan-jalan berduaan ditengah rintik hujan). Disaat penantian ternyata seseorang yang dinanti lama sekali ngga nongol-nongol ditambah cuaca berubah cerah, mana kalau mau naik angkot saking panjangnya payung bisa nyolok-nyolok atau nyenggol orang-orang di dalam angkot. Uh.. nunggu lama dipinggir jalan, necis bawa payung gede dan ngga ujan lagi (kaya ojek payung bermodal), tengsin deh pastinya..
So ini dia solusi dari doraemon “Payung + Penyangga Badan”. Payung ini bisa anda gunakan sebagai penyangga badan sembari mengunggu bis ataupun kawan disaat tidak turun hujan.
Payung ini dapat dibeli disini: sumber (korea)
6. Payung “Tas Jinjing”
Payung basah..? Sekarang tidak lagi, anda bisa membawa payung ini tanpa takut membasahi dalam rumah seusai digunakan. Modelnya pun cukup menarik, layaknya tas jinjing yang biasa dipakai sehari-hari.
Setelah memakai payung biasanya orang meletakanya diluar dan berceceran dimana-mana layaknya barang tak berharga lagi karena takut membasahi rumah atau kantor. Tapi itu kan dulu..
Idenya sangat sederhana, payung ini memiliki dua sisi dan saat digulung maka sisi payung yang basah akan terbungkus sehingga air tidak lagi menetes.
7. Payung “Internet”
Pileus is an umbrella connected to the Internet to make walking in rainy days fun. Pileus has a large screen on the top surface, a built-in camera, a motion sensor, GPS, and a digital compass. The current prototype has two main functions: photo-sharing and 3D map navigation.
The photo function is connected to a major web service: Flickr API. A user can take photo with a camera on the umbrella, and pictures are uploaded to Flickr in two minutes with context tags via a wireless Internet connection. User can also enjoy theirselves watching photo-streams downloaded from Flickr with simple operation of wrist snapping.
It also has a function of 3D Map. Detecting a location data from GPS, it shows a 3D bird view around the user. User can walk-through a city comparing the 3D views and real sights, and the map is always updated by GPS and a digital compass. It aims to create natural augmented reality with a large informatin screen on the umbrella.
These two functions can be switched by simply fliping a switch. As a future direction of its development, putting a context data on the Internet (e.g. geo-tags on photos), it will be able to provide social local-navigations and real-time in-place communications. The product aims to provide an augmentation of everyday life synchronizing information on the Internet and the real place.
Bersambung.. (tunggu update payung menarik berikutnya)
You may share this document under Creative Commons License – Terima kasih telah membaca tulisan ini. © 2011 Ari Sulistiono, Indonesian Electrical Engineer.
Tags: Copas & Share