Begitu banyaknya konten negatif yang berdampak buruk bagi anak-anak dan para pengguna internet yang masih lugu, membuat hati para netter di Indonesia tergerak untuk menciptakan sebuah aksi pencegahan bersama dan munculah sebuah gagasan/ide brilian tentang kampanye “Internet Sehat” di Indonesia. Program kampanye “Internet Sehat” di Indonesia ini diprakarsai oleh ICT Watch dan telah berlangsung sejak tahun 2002 silam.

Setelah kehadiran kampanye “internet sehat” disertai semangat baik, segala usaha dan jerih payah bersama akhirnya konten negatif seperti situs-situs porno lokal, pembajakan hasil karya dalam negeri, dlsb. mulai berkurang drastis dan lebih banyak konten lokal yang bertemakan edukasi dengan model e-learning, e-book maupun tutorial-tutorial di internet.

Sekilas tentang ICT Watch:

ICT Watch is a non-profit civil society institution legally established in 2002 at Jakarta, by a group of young people who sharing their common concern to Information and Communication Technology (ICT) implementation and empowering in Indonesia. ICT Watch focus on research and social campaign activities, particularly those related to ICT. In performing its activities, ICT Watch always cooperate hand-in-hand with other stakeholders who have similar vision and mission. ICT Watch is legally registered institution as a “partnership” by the Ministry of Justice and Human Rights Indonesia under the name of Kemitraan Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (Indonesian ICT Partnership).

Sumber: http://www.ictwatch.com

Pada dasarnya “Internet Sehat” adalah sebuah metode pemblokiran dimana konten negatif dapat disisipkan di mana saja di seluruh belahan dunia. Tentu saja agar masyarakat kita tidak terjerumus maka dibuatlah penunjuk-penunjuk jalan, “inilah jalan yang benar”, “jangan ikuti jalan ini, kerena ini adalah jalan yang salah dan berbahaya” dengan jalan melaporkanya ke pengatur lalu lintas internet di dunia seperti Google, Yahoo, Wordpress, dlsb.

Metode pemblokiran saat ini sudah banyak ragamnya. Mulai dari layanan Google, Yahoo, Anti Virus bahkan anti phising dan Web of Trust yang disediakan oleh internet browser seperti Firefox, Chrome, Opera dan Internet Explorer. Bagaimana cara melarang dan memblokir sebuah situs padahal situs tersebut berada di server yang ada di luar negeri dan dikelola disana? Apakah Pemerintah kita sanggup membredel seluruh situs-situs parno dan file hosting luar negeri yang digunakan untuk media download hasil bajakan? Lalu lintas internet tidak bisa dipungkiri masih dipegang oleh Google dan Yahoo, merekalah yang mempu menutup jalan asalkan kita pro aktif memberikan informasi kepada mereka. Betul tidak..?

Tentunya hampir tidak mungkin sebuah search engine mampu memblokir seluruh situs negatif yang ada di internet. Jalan satu-satunya adalah memperbanyak konten positif agar mampu menindih dan menyingkirkan posisi konten-konten negatif. Apabila dahulu kala dengan mudahnya seorang anak-anak memasuki sebuah situs negatif melalui search engine seperti Google, namun berbeda dengan sekarang setelah adanya kampanye internet sehat. Meskipun dimasukkan keyword atau kata kunci pencarian yang bersifat negatif berbahasa Indonesia namun yang muncul adalah situs-situs positif. Itulah awal keberhasilan “Internet Sehat” yang harus terus kita jaga dan lestarikan.

Penerapan Internet Sehat

Bagaimana cara menerapkan Internet Sehat di rumah kita, agar anak-anak tidak terjerumus ke dalam konten-konten negatif yang tersebar di seluruh belahan dunia?

Materi-materi Internet Sehat berikut dapat anda unduh secara cuma-cuma di bawah lisensi creative-common (cc), dan silahkan baca lisensi penggunaannya  di sini.

Versi Softcopy:

image

Buku Internet Sehat
Ukuran File: 4.9 Mb

cover-internetsehat-booklet Booklet (buku saku) Internet Sehat
Ukuran File: 2.6 Mb
cover-internetsehat-cartoon Kartun Internet Sehat
Ukuran File: 1.6 Mb
cover-internetsehat-pdf Materi Dasar Internet Sehat
Ukuran File: 122 Kb

Versi Hardcopy:

image

Semua buku di atas dapat anda peroleh di:

ICT Watch
Perumahan Rawa Bambu I, No.B/10
Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520
Indonesia
Email : surel @ ictwatch.com
Phone : 021 - 98495770
Fax : 021 - 7884 2014
URL : www.ictwatch.com
GPS : -6.29246 (lat), 106.83959 (long )

Atau silahkan baca selengkapnya di: http://ictwatch.com/internetsehat/download-materi-internet-sehat

Mendidik dan mencegah adalah langkah yang jauh lebih baik dan bijaksana daripada menghukum..

Kampanye “Internet Sehat” ini murni gagasan dari “masyarakat Indonesia untuk masyarakat Indonesia”, mari dukung dan ikut bergabung agar dunia internet di Indonesia terus maju dan berkembang ke arah yang lebih baik.

Mengenai RPM “Internet Sehat & Aman” versi Dep. Postel & Kominfo.

Tanggapan saya tentang “Internet Sehat & Aman” versi Rancangan Peraturan Menteri (RPM) tentang konten multimedia:

  • Adakah usaha dari Pemerintah selama ini untuk memajukan minimal menjembatani perkembangan dunia IT di Indonesia?
  • Internet beserta konten-konten positif muncul untuk menandingi konten-konten negatif di Indonesia atas kesadaran masyarakat Indonesia bukan himbauan, ajakan ataupun perintah dari Pemerintahan. Sikap arogan Pemerintah akan membuat para pengembang situs jera dan memilih pengelolaan website di luar negri saja dimana diluar sana masih jauh lebih murah dan lebih dihargai.
  • Penyelenggara situs blog terbanyak yang ada di Indonesia adalah blogger.com (dari google) dan wordpress.com, di “Rancangan PerMen” tersebut dimuat pernyataan “pemblokiran dan pemberian sanksi kepada penyelenggara”. Bagaimana caranya memberikan sanksi kepada Google dan Wordpress yang berdomisili di luar negeri tersebut?
  • Tolong dikoreksilah isi “RPM” tersebut agar dapat diterima secara hierarki oleh akal sehat, atau hal tersebut hanya menjadi sebuah kegiatan yang menghambur-hamburkan uang negara saja. Saya tahu RPM tersebut pasti terbit seperti hal-hal sebelumnya di negeri ini (masa udah gembar-gembor, batal sih! betul tidak..?) tapi ya sedikit relevan dong, Pliss..

Tks.

Creative Commons License You may share this document under Creative Commons License – Terima kasih telah membaca tulisan ini. © 2011 Ari Sulistiono, Indonesian Electrical Engineer.