Apa itu “Last Fault Current” dan apa Urgensinya?

Last Fault Current atau “arus gangguan terakhir” adalah suatu rekaman nilai dimana nilainya adalah besarnya arus yang diterima oleh sebuah penyulang yang menyebabkan penyulang tersebut akhirnya TRIP (istilah lainnya adalah breaking current). Semua produk Siemens memang mempunyai fitur ini dan dapat kita lihat langsung pada layar, saat terjadi trip maka display relay akan menampilkan tipe gangguan beserta besarnya nilai arus gangguan yang mengalir.

Saat relay TRIP, maka pengukuran arus gangguan adalah 0 (NOL) sehingga dibutuhkan signal yg menunjukkan rekaman besarnya arus gangguan terakhirApa Urgensinya Last Fault Current ini dibutuhkan? Last Fault Current atau Arus gangguan terakhir adalah elemen yang sangat penting dalam pelaporan gangguan sebelum tim pemeliharaan berhasil men-download rekaman comtrade gangguan tersebut. Seperti halnya dalam proses investigasi jatuhnya pesawat, sebelum rekaman blackbox didapatkan maka data-data rekaman terakhir di Air TC sangat diperlukan guna analisa awal. Seperti itu pula analogi yang terdapat pada relay, sebelum rekaman comtrade didapatkan maka langkah tercepat untuk menganalisa, mendefinisikan dan melakukan proses manuver dengan cepat adalah melihat data arus gangguan terakhir terlebih dahulu. Setelah proses manuver dilakukan dan tim pemeliharaan telah berhasil mendapatkan rekaman comtrade gangguan, barulah analisa lebih mendalam dapat dilakukan.

Kenapa perlu signal “Last Fault Current” atau arus gangguan terakhir di SCADA ataupun di relay? Kan cukup comtrade saja sudah cukup.. Jika kehandalan dan fast manouver adalah tujuan kita maka data yang dapat ditangkap oleh SCADA secara real time dan bisa langsung dianalisa adalah signal last fault. Apabila menunggu team untuk men-download terlebih dahulu maka dapat dibayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan.

Kenapa Arus gangguan harus di tangkap oleh SCADA? Perlu kita ketahui bahwa setelah penyulang TRIP akibat gangguan, maka penunjukan arusnya adalah 0 (nol) ampere. Disinilah kita akan temui pertanyaan.. Kenapa penyulang TRIP? apakah penyebabnya? berapa besar arus yang mengalis? jangan-jangan salah setting/setting relay kerendahan? dan lain sebagainya. Dengan adanya last Fault current akan dengan mudah pentanyaan tersebut dijawab seketika setelah terjadinya gangguan.

Last Fault Current Record pada SIPROTEC 5

Setelah mengetahui urgensi tampilan arus gangguan pada relay dan SCADA, kali ini kita akan membahas bagaimana cara melihat dan konfigurasi last fault current yang ada di SIPROTEC 5.

Last Fault Current pada SIPROTEC 5 sedikit berbeda dalam penamaan saja dengan SIPROTEC 4. Arus gangguan atau last fault current pada SIPROTEC 5 diistilahkan dengan nama “Break.-current” dibawah folder Circuit Breaker. Bila kita buka DIGSI 5, buka project – expand setting dan double-click pada Information Routing dan cari di dalam Circuit Breaker. Demikian halnya apabila kita lihat langsung pada display/LCD menu di relay, maka untuk mengetahui besarnya arus gangguan adalah pada signal “Break.-current

Last Fault Current/Breaking Current/Arus Gangguan pada Matrix/Information Routing di SIPROTEC 5

Telegram address IEC61850 untuk last fault current adalah “SIP7SJ82/CB1/XCBR1/SwAphsA” (MV) untuk phase R, “SIP7SJ82/CB1/XCBR1/SwAphsB” (MV) untuk phase S, “SIP7SJ82/CB1/XCBR1/SwAphsC” (MV) untuk phase T. Signal-signal inilah yang akan kita mapping di HMI dan mapping di gateway/data concentrator untuk dikirim ke SCADA/control center.

Telegram/Logical Node IEC61850 Last Fault Current/Breaking Current/Arus Gangguan pada Matrix/Information Routing di SIPROTEC 5

Namun signal ini tidak akan kita temukan di System Configurator IEC61850 DIGSI 5. Untuk memunculkan signal ini di SysCon sehingga dapat dimapping ke dalam dataset report control block, kita uncheck/hilangkan centang di “Hide settings in IEC 61850 structure”. Secara default opsi ini tercentang sehingga kita tidak akan menemukan break current/last fault current di DIGSI 5.

Uncheck SIPROTEC extensions IEC 61850 untuk menampilkan arus gangguan di System Configurator IEC 61850 - DIGSI 5

Setelah selesai dihilangkan centangnya dari DIGSI 5 makan kita akan temukan signal current fault “Break.-current” di Syscon. Buka DIGSI 5 dan temukan “Break.-current” di folder CB1 – XCBR1. Drag & Drop signal tersebut ke Dataset content. Jangan lupa untuk membuat dataset dan report control block terlebih dahulu.

Drag & Drop Break Current ke atas untuk memasukkannya ke dalam Dataset Report Control Block

Selesai. Kini ICD/CID file dari SIPROTEC 5 dapat kita export dari DIGSI 5 dan import ke dalam gateway/SAS/RTU dari brand/vendor manapun. Selamat mencoba.

Creative Commons License You may share this document under Creative Commons License – Terima kasih telah membaca tulisan ini. © 2011 Ari Sulistiono, Indonesian Electrical Engineer.