Penjelasan dan Cara Setting Thermal Overload ANSI 49.mp4_snapshot_16.20_[2018.07.03_10.53.09]

Di dalam instalasi listrik, semua relay harus comply dengan regulasi TDL 2003 dari PLN. Di dalam regulasi ini, fungsi proteksi utama yang digunakan untuk membatasi pemakaian listrik adalah fungsi Thermal Overload atau ANSI 49. Fungsi inilah yang sering kita jumpai di MCB di rumah kita, ngetrip karena kebanyakan daya dan MCB nya panas atau bimetal di dalam MCB panas (sensor thermal overload sederhana).

Peraturan TDL 2003

Untuk aplikasi listrik yang lebih besar seperti pada jaringan listrik distribusi 20kV, maka kita harus menggunakan relay proteksi yang memiliki fungsi thermal overload untuk mengakomodir kebutuhan pembatasan pemakaian listrik sesuai dengan daya kontrak dan aturan TDL 2003. Aturannya adalah sebagai berikut:

ARUS WAKTU TRIP
1.05 x In  Tidak trip sebelum 60 menit (kira-kira satu jam lebih sedikit)
1.20 x In   Trip sebelum 20 menit
1.50 x In   Trip sebelum 10 menit
4.00 x In   Dikoordinasikan dengan Pengaman Hubung Singkat (OCR)

* In = Arus Kontrak pelanggan

Kesulitan Mensetting Relay Thermal Overload 49

Seringkali kita merasa bingung bagaimana membuat setting relay agar pas dengan aturan TDL 2003 diatas, karena kita juga masih bingung cara menghitungnya.

Untuk menghitung waktu kerja dari Thermal Overload (ANSI 49) dapat dicari dengan rumus berikut:

image

Males hitung-hitung? Tenang, disini sudah saya buatkan kalkulator thermal overload 49 yang akan membantu kita mendapatkan operate time dari setting yang kita inputkan. 49 Calculator dapat di download disini:

Video Detail Penjelasan dan Cara Setting Relay Proteksi Thermal Overload (49)

Berikut ini video penjelasan detail tentang thermal overload, cara setting relay, berikut cara penggunaan thermal overload kalkulatornya, silakan simak pada video dibawah ini.

Creative Commons License You may share this document under Creative Commons License – Terima kasih telah membaca tulisan ini. © 2011 Ari Sulistiono, Indonesian Electrical Engineer.