Untuk mengetahui apakah sebuah relay/peralatan dapat berkomunikasi dengan baik ke SCADA atau tidak, haruslah dilakukan pengujian protocol terlebih dahulu. Dari sekian banyak protocol tester yang ada, disini kita gunakan ASE2000 dimana sudah familiar dan paling banyak protocol dan fitur spy/data tap nya mudah dibaca/dianalisa. Disini kita akan menguji telesignal single, telemeter dan telecontrol.

Setting pada Relay Argus 7SR

Setting untuk kesemua jenis Argus 7SR series adalah sama, yakni dengan memilih protocol yang digunakan kemudian address relay dan baudratenya.

Caranya: masuk ke SETTING MODE melalui tombol ▼ kemudian tekan beberapa kali sampai masuk (12kali) sampai masuk COMMUNICATIONS dan tekan tombol ► masuk ke COM1 –RS485 Protocol. Tekan ENTER dan rubah protocol menjadi MODBUS-RTU dengan tombol ▼ akhiri dengan menekan ENTER

Setting Communication Protocol - Reyrolle Argus 7SR

Kemudian tekan ▼ lagi untuk mengganti Address Relay dari 0 menjadi 1 (atau berapapun yang dikehendaki) dan akhiri dengan ENTER. Selanjutnya mengganti baudrate sesuai dengan baudrate yang dikehendaki dengan menekan ▼ dan akhiri dengan ENTER. Baudrate awal relay adalah 19200 bps.

Setting Communication Address - Reyrolle Argus 7SR

Konfigurasi Koneksi antara Relay dengan Komputer (Protocol Tester Software)

Disini kita memerlukan sebuah converter untuk dapat terhubung ke komunikasi serial RS-485. Apabila laptop dilengkapi dengan port COM RS-232, maka diperlukan RS232-RS485 converter dan kabel. Apabila laptop hanya tersedia port USB, maka diperlukan sebuah USB-RS485, jika tidak ada maka dapat digunakan USB-RS232 dan disambung dengan sebuah RS232-RS485 converter (seperti foto dibawah).

Communication Configuration - wiring

Photo: Protocol Test Reyrolle Argus 7SR to ASE2000 - ModbusRTU Protocol

Konfigurasi ASE2000 untuk Protocol Modbus RTU

Buka software ASE2000 Communication & Protocol Tester kemudian untuk pertama kali kita harus memilih tipe protocol yang akan digunakan, klik File dan Select Protocol – Modbus RTU

ASE2000 - Select Protocol

Langkah selanjutnya adalah setting COM port (karena protocol yang digunakan adalah protocol bermedia serial). Pilih COM Port yang digunakan berikut dengan Baud Rate yang digunakan. Disini kita gunakan COM27 di tab Channel dan Baud Rate 19200bps Constant di tab Line, seperti yang ditunjukkan oleh gambar dibawah.

ASE2000 - Communication Properties - Baudrate

Masukkan alamat/address relay yang akan dituju atau dipooling datanya. Disini kita masukkan Address=1 sesuai dengan relay setting diatas. Jangan lupa disetting juga untuk Parity disesuaikan dengan relay apakah Even atau None.

ASE2000 - Protocol Specific - Slave Address

Test Protocol ModbusRTU Argus 7SR

1. Pembacaan Telesignal / Read Input Status

Percobaan pertama adalah dengan membaca binary input relay, di manual relay disebutkan bahwa address binary input relay adalah 10001 s/d 10006 (BI1-BI6). Double Click pada Read Input Status di Exchange List window. Address 10001 pengertiannya adalah: 10000 merupakan Fungsi read inputs status dengan address 1 sebagai start poinnya. Maka untuk mengakses 10001 s/d 10006, cukup masukkan Start=1 dan Count=5 di ASE2000.

Setting configuration ASE2000 - Read Input Status

Mulai Pooling Data

Untuk memulai pooling data sebagai Modbus Master atau Control Center, klik Simulate Master.

Mengaktifkan mode Modbus Master pada ASE2000 dan start pooling data

Tanda bahwa koneksi berhasil dan data masuk adalah adanya balasan data masuk DI 8-1 0000 0000. Apabila muncul “Response Timeout”, itu adalah pertanda komunikasi belum nyambung, apabila semua langkah diatas sudah dilakukan, biasanya penyebabnya hanyalah masalah kabel RS-485 yang tertukar antara A(D+) dan B(D-) saja.

Line Monitor - Data Frame Request & Response antara Relay dan ASE2000 terpantau

Klik View – Point Values dan kita akan melihat nilai bit dari DI 1 s/d DI 8. O adalah OFF dan 1 adalah ON. Untuk Modbus kekurangan dari protocol ini adalah tidak adanya timestamp sehingga tidak diketahui kapan signal tersebut ON ataupun OFF, dan sudah banyak orang meninggalkan protocol ini dan pindah ke DNP3 atau IEC.

Point Value - Nilai digital input relay terbaca di ASE2000

2. Pembacaan Telemeter / Read Input Register

Istilah pembacaan metering/analog value di Modbus adalah Read Input Register, mirip dengan Read input status. Bedanya input status dibaca dan dijabarkan per bit: 0000 0000, sedangkan input register dibaca satu byte (berisi delapan bit kombinasi) dalam bentuk nilai angka, ada yang 16bit adapula yang 32bit tergantung dari relay/peralatan yang bersangkutan.

Setting Read Input Register di ASE2000

Pada saat disimulate, akan muncul nilai analog value dari register tersebut. Sesuaikan bit data dan formatnya di Point Configuration, apakah Float32, FLOAT16, UINT32, UINT16, dlsb.

Point Value - Nilai Analog dari Relay Terbaca

3. Pengujian Telecontrol / Force Single Coil

Untuk melakukan kontrol via ASE2000, klik View – Digital Control kemudian centang Force Single Coil. Masukkan register address coil yang dituju ke kolom Point, misal address 1 untuk DO 1, address 3 untuk DO 3 dst. Klik Send Once untuk mengeksekusi output DO tersebut.

Fungsi Control / Force Single Coil - Modbus Protocol

Kita juga dapat mengisi angka 1 untuk DO 1 di kolom Start dan mengetik 5 untuk DO 5 di kolom Stop, apabila tombol Send Once kita klik terus-menerus maka ASE akan mentriger kontak DO 1 s/d 5 secara berurutan.

Selamat Mencoba! dan semoga bermanfaat.. (ari)

Creative Commons License You may share this document under Creative Commons License – Terima kasih telah membaca tulisan ini. © 2011 Ari Sulistiono, Indonesian Electrical Engineer.