Cara Setting 46BC-Broken Conductor di SIPROTEC5 7SJ82 dan Cara Mengujinya
3 Mei 2017, 22.13
Diposting Oleh: Ari Sulistiono | lokasi Tag: DIGSI, Power System, Protection Relays
Latar Belakang
Sebelum mulai setting dan mulai menguji relay, kita harus memahami lebih dahulu “Apa itu fungsi ANSI-46BC atau proteksi Broken Conductor?”
Jika kita sudah memahami relay overcurrent, maka yang diproteksi di dalamnya rata-rata adalah proteksi tentang hubung singkat atau korsleting atau terhubungnya kabel phasa dengan phasa atau menempelnya kabel phasa dengan tanah/body. Lalu bagaimana dengan putusnya salah satu kawat konduktor di jaringan listrik saluran udara atau putusnya kabel salah satu phasa. Hanya putus saja, menggantung, dan tidak ada hubung singkat tentunya, bagaimana cara kita mendeteksi gangguan semacam ini? atau dibiarkan saja sampai ada yang melihat?
Setelah melalui beberapa tahapan evaluasi, ternyata pada saat salah satu konduktor phasa putus atau ada mal-operasi dalam switchgear, terjadi korelasi yang sangat kuat pengarunya terhadap nilai positif phase sequence (PPS atau I1) berbanding dengan nilai negatif phase sequence-nya (NPS atau I2). Sehingga para ahli listrik di dunia merumuskan metode untuk mendeteksi load unbalance akibat adanya broken conductor dengan cara mengukur ratio antara I2/I1 atau NPS/PPS. Metode ini kemudian dikenal dengan nama ANSI-46BC.
Cara Setting 46BC di SIPROTEC5 7SJ82
Secara default pabrikan, semua fungsi proteksi sudah tersedia di libraries DIGSI5, yang perlu kita lakukan hanyalah men-Drag & Drop dari libraries ke setting relay. Sebelum menambahkan fungsi 46BC, sebaiknya dicermati untuk point dibawah ini. Catatan: apabila anda tidak menambahkan fungsi sensitif earth fault, maka step measurement points routing dibawah tidak perlu dilakukan atau boleh skip/dilewati dan langsung ke step: drag n drop 46 I2 dari libraries.
Apabila ada fungsi sensitif earth fault terpisah, maka akan ada dua routing ke terminal CT yakni 3-phase untuk phase current protection dan 1-phase khusus untuk sensitif ground fault, maka harus dipastikan connection type yg 3-phase adalah 3-phase bukan 3-phase+IN. Jika tidak ada sensitif earth fault maka routing CT seperti biasa yaitu 3-phase+IN.
Buka libraries DIGSI5 dan buka/expand folder Global DIGSI 5 Libraries yang ada di sebelah kanan, expand folder Overcurrent Protection – 7SJ82 Overcurrent protection – FG Voltage-current 3ph – Current protection – 46 I2, kemudian Dran & Drop 46 I2 yang berwarna pink dari kanan ke kiri, tepatnya di atas VI 3ph seperti gambar dibawah.
Setelah di drag, klik dua kali pada fungsi 46 I2 dan masukkan nilai setting sesuai dengan standar pada sistem. misal: setting ratio BC adalah 20% dan time delay adalah 2sec.
Pertama kali untuk memposisikan 46 I2 ini sebagai 46BC, maka kita harus referensikan I2 dengan I1 alias positif sequence current dengan cara rubah reference value dari rated current menjadi pos. seq. current. Aktifkan fungsi ini dengan merubah Mode menjadi ON, masukkan setting pickup di Threshold (istilah lain dari pickup), dan masukkan juga operate delay seperti gambar dibawah ini.
Nilai release current adalah nilai pengaman (dalam primer) dimana fungsi ini hanya akan bekerja saat di primer ada aliran arus sebesar 40A, untuk meminimalisir mal-trip dari noise. Relay SIP5 dapat disetting dengan angka primer atau sekunder dengan merubah opsi di Device Settings, pada contoh diatas digunakan nilai primer.
Cara Menguji 46BC dengan Omicron CMC
Buka software OMICRON – Test Universe – Quick CMC, Rubah Set Mode dari Direct menjadi Symetrical components. Dengan mode ini kita dapat dengan mudah merubah-rubah nilai I1 atau PPS dan I2 atau NPS tanpa harus menghitungnya. Masukkan nilai I1 dan I2 dengan ratio diatas atau sama dengan nilai setting (*dengan toleransi 2% dari setting), misal 20% sesuai setting diatas.
Upload setting ke relay dan start injection Omicron (F5), maka relay akan trip seperti gambar dibawah ini. Disini sebagai contoh, kita gunakan LED no. 15 sebagai indikasi trip karena 46BC.
Apabila tulisan di display terkesan susah dibaca oleh operator atau kita ingin membuat tampilan display gangguan yang mudah dipahami, kita dapat mengganti tulisan VI 3Ph: 46 I2 1 dengan cara me-rename tulisan tersebut di information routing.
Dan saat relay Trip, akan seperti ini tampilannya. Tulisannya bebas di-rename sesuka hati, boleh singkat boleh panjang.
Semoga bermanfaat! Apabila tulisan ini cukup membantu untuk anda, boleh jadi teman-teman disekitar anda juga membutuhkan tulisan ini. Silahkan bagikan di facebook/twitter/google+ dengan menggunakan tombol share diatas. Mari bahu-membahu berkontribusi untuk maju bersama… (ari)
…Share is Care…
You may share this document under Creative Commons License – Terima kasih telah membaca tulisan ini. © 2011 Ari Sulistiono, Indonesian Electrical Engineer.
Tags: DIGSI, Power System, Protection Relays